backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Lipedema, Penumpukan Lemak Tak Normal yang Harus Diwaspadai

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 29/07/2022

    Lipedema, Penumpukan Lemak Tak Normal yang Harus Diwaspadai

    Penumpukan lemak pada tubuh tidak hanya berkaitan soal penampilan, tapi juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan. Bila Anda memiliki kelebihan lemak yang dirasa tak wajar di area kaki atau lengan, Anda perlu mewaspadai risiko mengalami lipedema.

    Apa itu lipedema?

    Lipedema adalah lemak yang menumpuk secara tidak normal di tubuh bagian bawah seperti kaki. Namun, tidak menutup kemungkinan kelebihan lemak tersebut menumpuk di area lengan atas.

    Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan sel lemak di jaringan bawah kulit. Akibatnya, cairan juga berkumpul di dalam sel lemak tersebut. 

    Lipedema umumnya terjadi pada wanita dan terkadang menimbulkan rasa sakit sehingga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. 

    Ketika kondisi ini menimpa Anda, biasanya kulit akan terasa sangat empuk ketika dipegang dan teksturnya bergelombang seperti pada kasur.

    Meski kulit yang membesar sekilas terlihat mirip dengan selulit, lipedema memiliki gejala yang berbeda dengan selulit.

    Tanda dan gejala lipedema

    lipedema

    Penumpukan lemak berlebih pada lipedema sering terjadi di bagian kaki atas, seperti bokong, paha, dan betis, serta lengan atas.

    Akibatnya, bagian tubuh tersebut akan membesar secara tidak proporsional, sementara pergelangan kaki dan lengan bawah tidak mengalami perubahan.

    Gejala lipedema dibagi menjadi 3 fase seperti dikutip dari situs National Library of Medicine sebagai berikut.

    1. Fase 1

    Di fase ini, Anda mungkin mulai merasakan area kaki yang berat dan tubuh bagian atas yang lebih kecil.

    Meski pada tahap awal ini penumpukan lemak sudah terjadi, kulit Anda masih terlihat normal.

    2. Fase 2

    Di tahap ini, lekukan pada permukaan kulit yang mulai terlihat diakibatkan oleh penebalan dan kontraksi jaringan lemak sebagai hasil dari peningkatan lemak.

    Kedua kaki atau lengan biasanya membesar pada saat bersamaan dan pada tingkat kecepatan yang sama. 

    3. Fase 3

    Saat lemak semakin menumpuk, peredaran darah dan kinerja sel pada jaringan kulit jadi terganggu. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi sendi dan elastisitas kulit.

    Pada fase ini juga, Anda mungkin akan mengalami gejala lain yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

    Selain melalui 3 fase di atas, lipedema dapat menimbulkan gejala lain seperti berikut.

    • Bagian kulit yang membesar terlihat pucat dan lebih sensitif, seperti mudah memar atau luka.
    • Timbul rasa sakit. 
    • Lemak yang menumpuk dapat menyebabkan limfedema, yang disebut lipo-limfedema.
    • Pembengkakan yang semakin parah menyebabkan sulit berjalan atau beraktivitas.

    Penyebab lipedema

    Penyebab lipedema belum diketahui secara pasti dan penelitian pada penyakit ini masih terus dilakukan. 

    Namun faktor keturunan sering disebut-sebut sebagai salah satu penyebabnya.

    Mengutip situs Cleveland Clinic, banyak perempuan yang memiliki lipedema sejak lahir dengan keluarga yang memiliki riwayat kondisi sama.

    Perubahan hormon perempuan saat pubertas, selama kehamilan, setelah operasi bedah rahim, dan sekitar waktu menopause juga diduga berperan penting dalam memicu kondisi ini.

    Selain itu, perlu diketahui bahwa penyakit ini tidak disebabkan oleh obesitas. Akan tetapi, lebih dari 50% pasien lipedema mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

    Pengobatan lipedema

    lipedema

    Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang tepat untuk kondisi langka ini. Bahkan diet ketat atau olahraga pun belum tentu dapat menghilangkan lemak.

    Namun, tetap penting untuk menjalani keduanya sebagai gaya hidup sehat. 

    Beberapa terapi medis di bawah ini dapat membantu Anda mengurangi gejala lipedema.

    1. Menerapkan pola hidup sehat

    Pola hidup sehat seperti diet untuk menurunkan berat badan dan olahraga mungkin dapat mengecilkan bagian-bagian atas tubuh Anda. 

    Meski cara ini tidak banyak mengurangi jumlah lemak pada lapisan bawah kulit akibat lipedema, Anda tetap disarankan untuk melakukannya.

    Usaha ini diharapkan dapat membantu mengurangi berat badan dari lemak nonlipedema dan mengurangi peradangan. 

    2. Manual lymphatic drainage

    Mengalami sindrom kulit mengelupas yang cukup parah dapat memengaruhi sistem limfatik.

    Untuk itu, manual lymphatic drainage dapat menjadi pertimbangan untuk mengatasi sindrom ini.

    Manual lymphatic drainage adalah serangkaian pijatan lembut dengan gerakan berirama untuk merangsang aliran getah bening di sekitar daerah pembuluh supaya dialihkan mengalir ke sistem vena. 

    Cara ini membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah fibrosis.

    3. Kompresi

    Penggunaan perban, stocking, celana, atau celana pendek spandek yang ketat untuk meningkatkan tekanan jaringan di kaki. 

    Selain itu, hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan cairan membesar kembali.

    4. Liposuction

    Operasi liposuction atau dikenal juga dengan istilah sedot lemak, bisa menghilangkan lemak di bawah kulit. 

    Akan tetapi para ahli memperingatkan bahwa menghilangkan lemak pada kaki memiliki risiko kematian lebih besar daripada menghilangkan lemak pada perut.

    Perbedaan lipedema dan selulit

    Banyak yang mengira bahwa lipedema sama dengan selulit. Padahal, lipedema dan selulit memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari segi bentuk, penyebab, dan penanganan.

    Beda bentuknya

    Lipedema ditandai dengan bagian kaki atas dan lengan bawah yang semakin membesar, empuk, dan menyebabkan kaki serta tangan terlihat tidak proporsional.

    Sementara selulit ditandai dengan tekstur yang seperti kulit jeruk dan tidak terjadi pembengkakan yang menyebabkan tubuh bagian tertentu terlihat membesar.

    Beda penyebabnya

    Perbedaan lipedema dan selulit berikutnya bisa dilihat dari penyebabnya.

    Lipedema disebabkan oleh penumpukan lemak yang berkumpul hingga menyebabkan pembengkakan yang merata pada bagian tubuh tertentu.

    Sementara selulit adalah jaringan ikat dan lemak yang mendorong kulit sehingga menimbulkan tonjolan tak beraturan di kulit.

    Selain itu, selulit dapat disebabkan oleh adanya bakteri yang menyerang jaringan bawah kulit.

    Beda penanganan

    Untuk mengatasi lipedema, dibutuhkan pemeriksaan dan penanganan lebih kompleks seperti diet, kompresi, bahkan sedot lemak.

    Cara mengatasi selulit bisa berupa terapi laser, penggunaan krim dan lotion khusus, atau terapi gelombang akustik.

    Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit kepercayaan Anda untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 29/07/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan