Penumpukan lemak pada tubuh tidak hanya berkaitan soal penampilan, tapi juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan. Bila memiliki kelebihan lemak yang dirasa tak wajar di area kaki atau lengan, Anda perlu mewaspadai risiko mengalami lipedema.
Apa itu lipedema?
Lipedema adalah lemak yang menumpuk secara tidak normal di tubuh bagian bawah seperti kaki. Kelebihan lemak juga bisa menumpuk di area lengan atas.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan sel lemak di jaringan bawah kulit. Akibatnya, cairan juga berkumpul di dalam sel lemak tersebut.
Lipedema umumnya terjadi pada wanita, terkadang menimbulkan rasa sakit sehingga dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Penumpukan lemak memperlihatkan bentuk kulit yang berlapis dengan tekstur yang bergelombang.
Meski kulit yang membesar sekilas mirip dengan selulit, lipedema memiliki gejala yang berbeda dengan selulit.
Tanda dan gejala lipedema
Penumpukan lemak berlebih pada lipedema sering terjadi di bagian kaki atas, seperti bokong, paha, dan betis, serta lengan atas.
Akibatnya, bagian tubuh tersebut akan membesar secara tidak proporsional, sedangkan pergelangan kaki dan lengan bawah tidak mengalami perubahan.
Gejala lipedema dibagi menjadi 3 fase seperti dikutip dari situs National Library of Medicine sebagai berikut.
1. Fase 1
Di fase ini, Anda mungkin mulai merasakan area kaki yang berat dan tubuh bagian atas yang lebih kecil.
Meski pada tahap awal ini penumpukan lemak sudah terjadi, kulit Anda masih terlihat normal.
2. Fase 2
Di tahap ini, lekukan pada permukaan kulit yang mulai terlihat diakibatkan oleh penebalan dan kontraksi jaringan lemak sebagai hasil dari peningkatan lemak.
Kedua kaki atau lengan biasanya membesar pada saat bersamaan dan pada tingkat kecepatan yang sama.
3. Fase 3
Saat lemak semakin menumpuk, peredaran darah dan kinerja sel pada jaringan kulit jadi terganggu. Kondisi ini dapat memengaruhi fungsi sendi dan elastisitas kulit.
Pada fase ini juga, Anda mungkin akan mengalami gejala lain yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain melalui 3 fase di atas, lipedema dapat menimbulkan gejala lain seperti berikut.
- Bagian kulit yang membesar terlihat pucat dan lebih sensitif, seperti mudah memar atau luka.
- Timbul rasa sakit.
- Lemak yang menumpuk dapat menyebabkan limfedema, yang disebut lipo-limfedema.
- Pembengkakan yang semakin parah menyebabkan sulit berjalan atau beraktivitas.
Perbedaan lipedema dan selulit
Banyak yang mengira bahwa lipedema sama dengan selulit. Padahal, lipedema dan selulit memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari segi bentuk, penyebab, dan penanganan.
1. Beda bentuknya
Lipedema ditandai dengan bagian kaki atas dan lengan bawah yang semakin membesar, empuk, dan menyebabkan kaki serta tangan terlihat tidak proporsional.
Sementara itu, selulit ditandai dengan tekstur yang seperti kulit jeruk dan tidak terjadi pembengkakan yang menyebabkan tubuh bagian tertentu terlihat membesar.
2. Beda penyebabnya
Perbedaan lipedema dan selulit berikutnya bisa dilihat dari penyebabnya.
Lipedema disebabkan oleh penumpukan lemak yang berkumpul hingga menyebabkan pembengkakan yang merata pada bagian tubuh tertentu.
Bedanya, selulit adalah jaringan ikat dan lemak yang mendorong kulit sehingga menimbulkan tonjolan tak beraturan di kulit.
Selain itu, selulit dapat disebabkan oleh adanya bakteri yang menyerang jaringan bawah kulit.
3. Beda penanganan
Untuk mengatasi lipedema, dibutuhkan pemeriksaan dan penanganan lebih kompleks seperti diet sehat, kompresi, bahkan sedot lemak.
Cara mengatasi selulit bisa berupa terapi laser, penggunaan krim dan lotion khusus, atau terapi gelombang akustik.