backup og meta

6 Penyebab Pusar Berair, Ketahui Juga Pengobatannya

6 Penyebab Pusar Berair, Ketahui Juga Pengobatannya

Pusar merupakan merupakan sisa potongan dari tali ari-ari janin. Meski tidak memiliki fungsi khusus, kondisi pusar bisa menunjukkan kondisi kesehatan Anda. Salah satu tanda bila Anda memiliki masalah kesehatan adalah pusar berair.

Penyebab pusar berair

penyebab pusar berair

Dalam kondisi normal, kulit pusar biasanya kering, sama keringnya dengan kulit di sekitar perut. Namun, beberapa hal bisa menyebabkan cairan keluar dari pusar.

Berikut penyebab pusar atau udel berair.

1. Infeksi bakteri

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di PLoS One (2012), rata-rata pusar mengandung 67 jenis bakteri, baik bakteri yang bermanfaat maupun yang berbahaya. 

Membiarkan pusar kotor dan lembap dapat memicu bakteri jahat berkembang biak.

Akibatnya, bakteri baik kalah dan populasinya digantikan oleh bakteri jahat penyebab infeksi.

Selain kurang bersih, luka akibat tindik pusar juga menjadi salah satu faktor risiko terjadi infeksi. 

Jika pusar berdarah sudah terinfeksi, biasanya pusar pun bau dan berair. Selain itu, cairan yang keluar bisa saja bukan lagi bening, tetapi berwarna hijau atau kuning. 

Gejala udel berair ini juga disertai dengan pusar nyeri.

2. Infeksi jamur

Selain infeksi bakteri, penyebab pusar berair lainnya adalah infeksi jamur.

Infeksi ini biasanya disebabkan oleh Candida albicans, jamur yang tumbuh di tempat yang gelap dan lembap termasuk ketiak, pusar, serta selangkangan.

Infeksi biasanya akan menyebabkan ruam disertai rasa gatal di daerah yang terinfeksi.

Jamur penyebab pusar gatal dan berair sebenarnya hidup pada kulit manusia dalam jumlah yang terbatas. 

Lagi-lagi, jumlah mikrobiota kulit yang tidak seimbang membuat bakteri baik tidak bisa melawan pertumbuhan jamur berlebih. Akibatnya, Anda pun mengalami udel berair.

Infeksi biasanya akan menyebabkan ruam disertai rasa gatal.

Tak hanya itu, gejala lainnya dari infeksi jamur pada kulit pusar biasanya disertai dengan keluarnya cairan putih yang cukup kental.

3. Kista urachal

Kista urachal merupakan kista yang terbentuk jika saluran kemih yang terhubung ke tali pusar tidak menutup dengan benar.  

Biasanya, kondisi ini terjadi saat janin masih berada di dalam rahim ibu dan tetap tidak menutup dengan benar hingga bayi lahir.

Akibatnya, benjolan ini bisa mengalami pembengkakan yang berujung pada infeksi.

Jika kista sudah terinfeksi, biasanya cairan di dalamnya yang berupa lendir bisa keluar melalui pusar.

Umumnya cairan yang keluar berbau busuk. Adapun gejala lain dari kista urachal, yakni:

  • perut terasa sakit, 
  • demam
  • adanya benjolan di perut, dan 
  • rasa sakit saat buang air kecil.

4. Kista epidermoid

Kista epidermoid adalan benjolan yang terjadi di bawah kulit. Kista ini berasal dari tumpukan keratin atau protein penyusun kulit, rambut, dan kuku.

Kondisi ini umumnya dijumpai pada kulit kepala, telinga, wajah, betis, punggung, atau paha dalam.

Meski begitu, kulit pusar juga bisa ditumbuhi kista epidermoid. 

Kista ini bisa tumbuh lebih besar, lalu meradang dan pecah. Hal ini memicu luka dan terinfeksi.

Saat mengalami infeksi, pusar akan berair, dengan warna putih kental atau kuning serta berbau busuk. Kista juga mungkin berwarna merah dan membengkak.

5. Diabetes

Ternyata, pusar berair bisa menjadi tanda dari adanya penyakit kronis. Mengapa demikian?

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric & Adolescent Gynecology (2013), pengidap diabetes berisiko mengalami infeksi jamur, termasuk di pusar. 

Perlu diketahui, pengidap diabetes memiliki kadar gula yang tinggi pada darahnya. 

Nah, gula ini ternyata bisa memberi energi pada jamur alami di tubuh. Akibatnya, pertumbuhan jamur pun tak terkendali dan menyebabkan pusar gatal dan berair.

Maka itu, selalu pantau gula darah Anda serta keluhan kesehatan lain yang mungkin Anda alami.

6. Pembedahan

Pembedahan di bagian perut, seperti hernia dapat mengakibatkan keluarnya cairan atau nanah dari pusar.

Hal ini dikarenakan adanya komplikasi operasi berupa infeksi, baik bakteri maupun jamur.

Jika efek samping atau komplikasi ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter.

Kapan harus ke dokter?

Segera ke dokter bila pusar bau dan berair juga ditandai beberapa gejala berikut.

  • Demam.
  • Kemerahan.
  • Perut terasa lunak.
  • Nyeri dan sulit saat buang air kecil.
  • Nyeri otot.

Mengobati pusar berair

Pengobatan pusar berair disesuaikan dengan penyebabnya. Berikut pilihan pengobatan yang mungkin dianjurkan dokter.

1. Obat antijamur

Jika disebabkan oleh infeksi jamur dokter biasanya akan mengobatinya dengan salep, krim, atau bedak antijamur. 

Bila tidak kunjung sembuh, dokter mungkin akan memberikan obat antijamur minum.

2. Obat antibiotik

Begitu juga dengan udel berair akibat bakteri. Kondisi ini diobati dengan obat antibiotik, baik obat salep maupun obat minum.

Jika penyebabnya adalah kista, dokter juga mengobati infeksi dengan antibiotik. Ini merupakan langkah pengobatan pertama yang biasanya dilakukan.

3. Pengobatan kista

Selain itu, dokter dapat mengobati kista pada pusar dengan melakukan drainase, yakni pembedahan kecil untuk mengeluarkan isi kista. 

Kista masih mungkin untuk tumbuh lagi. Oleh karena itu diperlukan tindakan operasi untuk mengangkat kista secara keseluruhan. Operasi ini termasuk operasi kecil.

Cara mencegah pusar berair

Berikut beberapa cara mencegah udel berair, gatal, dan bau.

  • Jangan menggaruk pusar agar tidak terluka.
  • Bersihkan pusar perlahan dengan sabun dan air setiap hari.
  • Selalu keringkan pusar setelah dibersihkan.
  • Gunakan pakaian dengan bahan yang menyerap keringat.
  • Bila menggunakan tindik, pastikan tidak ada kotoran yang terjebak setiap hari.
  • Jangan taruh krim atau pelembap apa pun di dalam lubang pusar. Tujuannya, agar tidak terlalu lembap yang membuat bakteri dan jamur berkembang biak lebih subur.

Pusar berair biasanya muncul akibat infeksi. Untuk mencegahnya, usahakan untuk membersihkan pusar setiap hari dengan lembut.

Rangkuman

  • Pusar berair biasanya muncul akibat infeksi jamur atau bakteri.
  • Pengobatan kondisi ini disesuaikan dengan penyebab, bisa dengan obat antijamur, antibiotik, ataupun operasi. 
  • Orang dengan riwayat bedah di bagian perut rentan mengalami komplikasi pusar infeksi dan berair.
  • Kista juga bisa memicu infeksi sehingga udel berair.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

U.S. Department of Health and Human Services. (n.d.). Urachal cyst – about the disease. Genetic and Rare Diseases Information Center. Retrieved August 14, 2022, from https://rarediseases.info.nih.gov/diseases/5425/urachal-cyst

Hulcr, J., Latimer, A., Henley, J., Rountree, N., Fierer, N., & Lucky, A. et al. (2012). A Jungle in There: Bacteria in Belly Buttons are Highly Diverse, but Predictable. PLoS ONE, 7(11), e47712. doi: 10.1371/journal.pone.0047712

Sebaceous Cysts. (2019). Retrieved 13 August 2022, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sebaceous-cysts

Candida Albicans: Infections, Symptoms & Treatments. (2022). Retrieved 13 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22961-candida-albicans

Epidermoid cysts – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 13 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/epidermoid-cysts/diagnosis-treatment/drc-20352706

Atabek, M., Akyürek, N., & Eklioglu, B. (2013). Frequency of Vaginal Candida Colonization and Relationship between Metabolic Parameters in Children with Type 1 Diabetes Mellitus. Journal of Pediatric and Adolescent Gynecology, 26(5), 257-260. doi: 10.1016/j.jpag.2013.03.016

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Eritrasma, Penyakit Kulit Akibat Infeksi Bakteri pada Lipatan Tubuh

Hernia Umbilikalis


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan