backup og meta

Perut Malah Sakit setelah Buang Air Besar (BAB), Apa Sebabnya?

Perut Malah Sakit setelah Buang Air Besar (BAB), Apa Sebabnya?

Buang air besar (BAB) seharusnya membuat lega. Namun, pada kondisi tertentu, perut bisa terasa sakit setelah BAB. Penyebab nyeri ini bisa beragam, tergantung dengan kondisi atau masalah kesehatan yang Anda alami, serta gejala lain yang menyertai. 

Jangan langsung khawatir, simak dahulu berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab sakit perut setelah BAB beserta cara mengatasinya.

Mengapa setelah BAB perut terasa sakit?

Sakit perut merupakan gejala yang umum terjadi. Jika rasa sakit yang muncul ringan dan segera hilang dengan sendirinya, Anda tidak perlu khawatir.

Namun, jika berlangsung lama dan sering, nyeri bisa menandakan gangguan pencernaan. Berikut ini beberapa penyebab sakit perut setelah BAB.   

1. Diare

atasi diare saat puasa

Salah satu penyebab sakit perut setelah BAB yang umum terjadi adalah diare yang disebabkan konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri.

Diare ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya, disertai dengan rasa kram di perut.

Rasa nyeri di perut ini bisa muncul baik sebelum maupun sesudah BAB yang membuat Anda kerap kali bolak-balik ke toilet.

2. Konstipasi

Perut tidak enak setelah buang air besar juga dapat terjadi karena konstipasi atau sembelit.

Saat sembelit, Anda kesulitan buang air besar karena feses terlalu keras, sehingga sulit untuk dikeluarkan. Akibatnya, Anda perlu mengejan dengan keras.

Proses mengejan yang berlebihan ini dapat menimbulkan tekanan pada otot-otot perut dan mengakibatkan rasa tidak nyaman pada perut setelah BAB.

3. Muntaber

Jika sakit perut mendadak setelah BAB disertai diare dan muntah, ini bisa jadi gejala dari penyakit muntaber.

Muntaber disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus pada saluran pencernaan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Muntaber biasanya akan hilang setelah beberapa hari, tapi gejalanya masih dapat muncul selama pemulihan.

4. Irritable bowel syndrome (IBS)

Inflammatory Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi kerja usus besar.

Belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini, tapi IBS diduga terjadi karena gangguan pada kontraksi usus.

Normalnya, usus akan berkontraksi untuk menyerap air, melunakkan feses, dan mendorong kotoran keluar. Jika terjadi gangguan, kontraksi usus besar menjadi terlalu cepat atau lambat.

Hal inilah yang memicu gangguan pencernaan seperti diare dan konstipasi, termasuk sakit perut setelah BAB, karena ada perasaan belum tuntas setelah buang air besar.

Gejala lain yang menyertai IBS di antaranya sebagai berikut.

  • Perut kembung.
  • Kentut berlebihan.
  • Bentuk feses yang berubah-ubah.
  • Adanya lendir berwarna keputihan pada feses.

Perbedaan sakit perut biasa dan sakit perut tanda penyakit

Rasa sakit perut biasa umumnya hanya terjadi sesekali dalam sehari dan akan hilang begitu Anda selesai BAB. Sementara itu, sakit perut tanda penyakit muncul berulang kali disertai gejala lain, termasuk diare, mual, dan muntah.

5. Intoleransi makanan

Sakit perut setelah buang air besar juga dapat terjadi karena intoleransi makanan, yakni kondisi ketika tubuh tidak dapat mencerna makanan tertentu dengan baik.

Misalnya, intoleransi laktosa yang memicu sakit perut setelah mengonsumsi susu dan produk-produk olahannya. Pasalnya, tubuh tidak dapat mencerna laktosa (gula dalam susu) karena kekurangan enzim pemecah laktosa.

Selain nyeri perut, intoleransi makanan biasanya disertai dengan gejala kembung dan diare.

Cara mengatasi sakit perut setelah BAB

penyakit yang dapat diatasi dengan air putih

Jika rasa nyeri perut setelah BAB yang Anda alami disebabkan salah satu penyakit di atas, Anda sebaiknya segera melakukan pengobatan.

Pertama, Anda dapat melakukan perawatan rumahan untuk membantu meredakan rasa sakit dan gejala lain yang menyertai.

Mengutip situs Better Health, berikut ini beberapa cara mengatasi sakit perut.

  • Kompres hangat area perut yang sakit.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Mengurangi konsumsi kopi, teh, dan alkohol yang bisa membuat sakit perut bertambah parah.
  • Beristirahat sampai nyeri hilang dan kondisi tubuh membaik.

Jika disertai dengan diare, Anda bisa mengonsumsi obat diare yang bisa diperoleh dengan mudah di apotek atau minimarket terdekat.

Namun, segeralah berkonsultasi dengan dokter jika nyeri, diare, atau gejala gangguan pencernaan lainnya tidak juga mereda, atau bahkan bertambah parah.

Dokter akan memberikan pengobatan sakit perut yang sesuai dengan penyebabnya.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Abdominal pain Causes. (2023). Retrieved 12 February 2024, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/abdominal-pain/basics/causes/sym-20050728 

Viral gastroenteritis (stomach flu). (2022.). Mayo Clinic. Retrieved 12 February 2024 from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/viral-gastroenteritis/symptoms-causes/syc-20378847 

What Is Irritable Bowel Syndrome (IBS)? (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 12 February 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4342-irritable-bowel-syndrome-ibs

IBS vs IBD. (n.d.). Retrieved 12 February 2024, from https://www.crohnscolitisfoundation.org/what-is-ibd/ibs-vs-ibd 

Food Intolerance (2022.). Retrieved 12 February 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/food-intolerance/ 

Department of Health & Human Services. (n.d). Abdominal pain in adults. Retrieved 12 February 2024, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/abdominal-pain-in-adults 

Versi Terbaru

16/02/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Kenapa Perut Terasa Sakit Setelah Makan Pedas?

10 Penyebab Paling Umum Sakit Perut Sebelah Kanan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 16/02/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan