backup og meta

11 Makanan dan Minuman yang Ampuh Usir Perut Kembung

11 Makanan dan Minuman yang Ampuh Usir Perut Kembung

Perut kembung merupakan salah satu gejala masalah pencernaan yang paling umum. Untungnya, kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya meskipun tanpa pengobatan. Untuk mempercepat pemulihan, Anda dapat mengonsumsi makanan penghilang perut kembung. 

Makanan penghilang perut kembung

Perlu Anda ketahui, ada beberapa jenis makanan yang memperparah rasa kembung.

Jadi, jangan sampai Anda keliru dalam membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang justru memperparah kembung.

Nah, berikut ini adalah jenis makanan yang aman Anda konsumsi saat perut terasa kembung, sekaligus bisa membantu meredakannya.

1. Timun

manfaat serta khasiat timun

Timun kaya akan zat antioksidan yang disebut quercetin. Zat ini dapat membantu meredakan gejala umum irritable bowel syndrome seperti perut kembung, diare, dan konstipasi (sembelit).

Menurut data U.S. Department of Agricultural, 95% kandungan timun terdiri dari air yang membantu mencegah dehidrasi tubuh yang juga bisa menyebabkan kembung.

Anda bisa mendapatkan manfaat ini dengan mengonsumsi timun mentah atau mencampurkan irisan timun dalam air minum.

2. Seledri

Seledri diyakini ampuh mengurangi produksi gas berlebih dalam usus Anda. Manfaat ini berasal dari kemampuannya mencegah penumpukan cairan dalam saluran pencernaan.

Berdasarkan ulasan dari Frontiers in microbiology (2015), seledri mengandung manitol, sejenis gula alkohol yang melunakkan feses dan menyerap air ke dalam saluran pencernaan.

Anda bisa mendapatkan manfaat ini dengan memasukkan seledri ke dalam sup atau jus sayuran.

3. Pisang

makan pisang saat perut kosong sebelum

Pisang merupakan salah satu buah yang bagus untuk meredakan perut kembung. Ini karena kandungan kaliumnya dapat menetralisasi kelebihan natrium pada tubuh akibat konsumsi makanan asin.

Selain itu, pisang kaya akan kalium, zat gizi yang mendukung keseimbangan cairan tubuh.

Penelitian dari World journal of nephrology (2018) menemukan bahwa kalium berfungsi untuk mencegah rasa kembung dan penumpukan cairan dalam pencernaan.

Anda bisa mengonsumi pisang dengan mencampurkannya bersama yoghurt atau oatmeal.

4. Semangka

Semangka memiliki sifat diuretik atau membuang kelebihan garam dan air. Oleh karena itu, semangka mampu merangsang ginjal untuk mengeluarkan lebih banyak urine. 

Hal ini akan membantu mengempiskan perut Anda yang begah karena kelebihan gas atau penumpukan cairan di dalam sistem pencernaan.

Konsumsi semangka sebagai buah potong atau jus tanpa gula sebanyak 1 cangkir (220 ml) dapat membantu meringankan pencernaan Anda.

5. Pepaya

makan buah pepaya

Makanan lain yang ampuh untuk mengatasi perut kembung adalah pepaya. Pepaya kaya akan serat, enzim pencernaan, dan berbagai zat antiradang yang membantu melegakan perut yang begah.

Riset yang diterbitkan dalam American Journal of Biochemistry and Biotechnology (2012) menjelaskan bahwa pepaya mengandung enzim yang disebut papain.

Enzim ini membantu tubuh Anda memecah asam amino dan menyehatkan pencernaan sehingga membantu mencegah kembung. 

6. Kunyit

Kunyit mampu menenangkan sistem pencernaan Anda dengan membuang gas yang terjebak dalam tubuh. Pasalnya, kunyit mengandung senyawa yang disebut kurkumin. 

Menurut beberapa penelitian, kurkumin dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi gejala radang usus besar, termasuk perut bergas, kembung, dan sembelit.

Untuk menghilangkan perut kembung, Anda bisa meminum sari kunyit (jamu) atau mencampurkannya dalam makanan Anda.

7. Teh jahe

cara mengatasi nyeri haid

Sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Molecules (2016) menemukan bahwa jahe kaya akan zingibain yang bisa mengurangi produksi gas berlebih.

Teh sendiri kaya probiotik yang dapat meredakan peradangan dan  membantu menenangkan perut Anda. 

Maka dari itu, minum secangkir teh jahe tanpa pemanis tambahan dapat meredakan rasa tidak nyaman akibat perut yang begah.

8. Kiwi

Kiwi kaya akan enzim yang disebut actinidin. Senyawa ini dapat melancarkan proses pencernaan dan mempercepat penguraian protein sehingga perut terhindar dari rasa kembung.

Namun, penelitian-penelitian terkait manfaat kiwi sebagai makanan penghilang perut kembung ini masih sebatas riset in vivo atau pada hewan, seperti tikus. Riset pada manusia masih sangat terbatas. 

9. Apel

manfaat buah apel untuk ibu hamil

Apel memiliki kandungan air yang tinggi dan kaya akan potasium. Kandungannya mendukung keseimbangan cairan yang sehat dan membantu Anda tetap terhidrasi.

Selain itu, sebuah riset asal China di jurnal Zhonghua yi xue za zhi (2014) menemukan bahwa apel kaya akan jenis serat larut yang disebut pektin. 

Serat ini dapat mempercepat pergerakan makanan saat melewati saluran pencernaan Anda dan mengobati sembelit serta kembung.

Lantaran kaya dengan serat, Anda cukup makan 1 buah apel ukuran sedang (200 gram) untuk mendapatkan 5 gram serat yang baik untuk pencernaan. 

10. Yoghurt

Meskipun termasuk produk susu, yoghurt justru merupakan makanan yang tepat untuk mengatasi perut kembung.

Ini karena berbagai proses yang terlibat dalam pembuatan yoghurt membuatnya lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Kandungan probiotik dalam yoghurt juga merangsang pertumbuhan bakteri baik yang membantu meredakan perut kembung.

Untuk meningkatkan khasiatnya, Anda bisa mengonsumsi yoghurt dengan makanan kaya serat seperti pisang atau pepaya.

11. Teh hijau

Teh hijau adalah pilihan yang bagus untuk membantu Anda tetap terhidrasi, tetapi sekaligus mencegah penumpukan cairan.

Minuman ini kaya dengan antioksidan seperti epigallocatechin gallate (EGCG), yang dapat menetralkan radikal bebas berbahaya dan mengurangi peradangan di tubuh Anda.

Teh hijau juga mengandung kafein, senyawa yang merangsang pergerakan saluran pencernaan dan bertindak sebagai pencahar alami untuk mendukung kelancaran pencernaan.

Kesimpulan

  • Perut kembung biasanya dapat membaik dengan sendirinya.
  • Kondisi ini juga bisa bertambah parah bila Anda keliru memilih makanan atau minuman.
  • Sebisa mungkin, hindari makanan penyebab perut kembung.
  • Konsumsi makanan yang dapat melegakan perut dan meringankan kerja pencernaan. 

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Amri, E., Mamboya, L.  (2012). PAPAIN, A PLANT ENZYME OF BIOLOGICAL IMPORTANCE: A REVIEW. American Journal of Biochemistry and Biotechnology, 8(2), 99–104. https://doi.org/10.3844/ajbbsp.2012.99.104 

Cialdella-Kam, L., Nieman, D. C., Sha, W., Meaney, M. P., Knab, A. M., & Shanely, R. A. (2013). Dose-response to 3 months of quercetin-containing supplements on metabolite and quercetin conjugate profile in adults. The British journal of nutrition109(11), 1923–1933. https://doi.org/10.1017/S0007114512003972

Dulbecco, P., & Savarino, V. (2013). Therapeutic potential of curcumin in digestive diseases. World journal of gastroenterology, 19(48), 9256–9270. https://doi.org/10.3748/wjg.v19.i48.9256 

Hungin, A., Mitchell, C. R., Whorwell, P., Mulligan, C., Cole, O., Agréus, L., Fracasso, P., Lionis, C., Mendive, J., Philippart de Foy, J. M., Seifert, B., Wensaas, K. A., Winchester, C., de Wit, N., & European Society for Primary Care Gastroenterology (2018). Systematic review: probiotics in the management of lower gastrointestinal symptoms – an updated evidence-based international consensus. Alimentary pharmacology & therapeutics, 47(8), 1054–1070. https://doi.org/10.1111/apt.14539 

Kaur, L., Rutherfurd, S. M., Moughan, P. J., Drummond, L., & Boland, M. J. (2010). Actinidin enhances gastric protein digestion as assessed using an in vitro gastric digestion model. Journal of agricultural and food chemistry58(8), 5068–5073. https://doi.org/10.1021/jf903332a

Lete, I., & Allué, J. (2016). The Effectiveness of Ginger in the Prevention of Nausea and Vomiting during Pregnancy and Chemotherapy. Integrative medicine insights, 11, 11–17. https://doi.org/10.4137/IMI.S36273 

Meena, M., Prasad, V., Zehra, A., Gupta, V. K., & Upadhyay, R. S. (2015). Mannitol metabolism during pathogenic fungal-host interactions under stressed conditions. Frontiers in microbiology, 6, 1019. https://doi.org/10.3389/fmicb.2015.01019 

Montoya, C. A., Hindmarsh, J. P., Gonzalez, L., Boland, M. J., Moughan, P. J., & Rutherfurd, S. M. (2014). Dietary actinidin from kiwifruit (Actinidia deliciosa cv. Hayward) increases gastric digestion and the gastric emptying rate of several dietary proteins in growing rats. The Journal of nutrition, 144(4), 440–446. https://doi.org/10.3945/jn.113.185744 

Nafi’, A., Ling, F. H., Bakar, J., & Ghazali, H. M. (2014). Partial characterization of an enzymatic extract from Bentong ginger (Zingiber officinale var. Bentong). Molecules (Basel, Switzerland), 19(8), 12336–12348. https://doi.org/10.3390/molecules190812336 

Ng, Q. X., Soh, A., Loke, W., Venkatanarayanan, N., Lim, D. Y., & Yeo, W. S. (2018). A Meta-Analysis of the Clinical Use of Curcumin for Irritable Bowel Syndrome (IBS). Journal of clinical medicine, 7(10), 298. https://doi.org/10.3390/jcm7100298 

Roumelioti, M. E., Glew, R. H., Khitan, Z. J., Rondon-Berrios, H., Argyropoulos, C. P., Malhotra, D., Raj, D. S., Agaba, E. I., Rohrscheib, M., Murata, G. H., Shapiro, J. I., & Tzamaloukas, A. H. (2018). Fluid balance concepts in medicine: Principles and practice. World journal of nephrology, 7(1), 1–28. https://doi.org/10.5527/wjn.v7.i1.1 

Sanders, M. E., Merenstein, D. J., Reid, G., Gibson, G. R., & Rastall, R. A. (2019). Probiotics and prebiotics in intestinal health and disease: from biology to the clinic. Nature reviews. Gastroenterology & hepatology, 16(10), 605–616. https://doi.org/10.1038/s41575-019-0173-3 

Xu, L., Yu, W., Jiang, J., & Li, N. (2014). Zhonghua yi xue za zhi, 94(48), 3813–3816. PMID: 25623312.

Bloating: Causes and Prevention Tips. (2020). John Hopkins Medicine. Retrieved June 8, 2022 from, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/bloating-causes-and-prevention-tips

Common Causes of Chronic Diarrhea. (n.d.). International Foundation for Gastrointestinal Disorders. Retrieved June 8, 2022 from, https://iffgd.org/gi-disorders/diarrhea/common-causes/ 

Cucumber, raw. (2020). U.S. Department of Agricultural. Retrieved June 8, 2022 from, https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/1103352/nutrients

Gas: Beat The Bloat. (2020). Brigham and Woman’s Hospital. Retrieved June 8, 2022 from, https://www.brighamandwomens.org/patients-and-families/meals-and-nutrition/bwh-nutrition-and-wellness-hub/special-topics/gas-beat-the-bloat

Problems with bloating? Watch your sodium intake. (2020). Harvard Health Publishing. Retrieved June 8, 2022 from, https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/problems-with-bloating-watch-your-sodium-intake

Versi Terbaru

27/06/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Perut Kembung Setelah Berhubungan Seks, Apa Penyebabnya?

Perut Kembung Setiap Pagi? Ini Penyebab dan Perawatannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 27/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan