Ada masalah pencernaan tertentu yang berisiko dialami oleh pasien setelah operasi, salah satunya adalah perlengketan usus. Pada kondisi serius, perlengketan usus bisa memerlukan perawatan khusus. Untuk itu, penting bagi Anda mengetahui gejala, penyebab, dan langkah pengobatan yang tepat.
Definisi perlengketan usus
Perlengketan usus (adhesi usus) adalah kondisi ketika jaringan pencernaan dan otot menempel pada dinding abdomen (perut). Pada kondisi normal, permukaan antar organ pencernaan licin dan lembut, sehingga tidak menyebabkan usus lengket.
Kondisi yang juga disebut adhesi usus ini terjadi akibat adanya luka pada jaringan antar organ. Akibatnya, usus pun saling menempel. Pasalnya, luka membuat jaringan lebih mudah menempel karena permukaannya sangat lengket.
Itu sebabnya, usus lengket sering terjadi pada pasien yang baru menjalani operasi. Gangguan pencernaan ini mungkin terjadi pada antar-saluran pencernaan atau sistem pencernaan dengan jaringan otot perut.
Seberapa umum kondisi perlengketan usus ini?
Penyakit ini paling sering muncul usai menjalani operasi perut. Sekitar 93% pasien yang selesai mendapatkan operasi perut, pelvis, usus, dan kandungan juga berisiko mengalami perlengketan usus.
Meski begitu, usus lengket juga dapat terjadi pada orang yang tak pernah menjalani operasi perut sama sekali. Namun, jumlah kasusnya hanya sekitar 10 persen dari total kasus yang ada.
Tanda dan gejala perlengketan usus
Kebanyakan orang yang memiliki usus lengket tidak mengalami gejala apa pun.
Namun, gejala yang paling sering dijumpai adalah sakit perut berkepanjangan dan kondisi yang berkaitan dengan masalah pencernaan, seperti:
- mual dan muntah,
- perut kembung,
- terdengar bunyi kencang dari dalam perut,
- perut membengkak,
- susah kentut atau sulit mengeluarkan gas dari dalam perut, serta
- sembelit atau susah BAB.
Kemungkinan ada gejala lain yang tidak tercantum. Jika terdapat pertanyaan tentang ciri-ciri perlengketan usus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Bila Anda merasa sakit perut berkepanjangan tanpa sebab yang jelas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Tubuh setiap orang berbeda-beda, sehingga selalu diskusikan dengan dokter untuk mencari tahu diagnosis dan perawatan terbaik untuk Anda.
Bahaya perlengketan usus
Pada sebagian kasus, perlengketan usus bisa menimbulkan bahaya seperti penyumbatan usus (obstruksi) yang ditandai dengan gejala sakit perut parah.
Penyebab perlengketan usus
Penyebab utama usus lengket yaitu operasi perut. Selain itu, ada beberapa jenis prosedur lainnya yang menyebabkan perlengketan usus, antara lain:
- operasi organ tubuh lainnya,
- pengeringan organ dan jaringan tubuh,
- jaringan organ terpapar benda asing, seperti perban atau jarum, serta
- darah biasa atau yang tersumbat tidak dicuci selama prosedur operasi.
Faktor risiko perlengketan usus
Tidak hanya operasi, ada sejumlah kondisi yang bisa memicu infeksi atau peradangan pada saluran antar-pencernaan, yakni:
- usus buntu pecah,
- perawatan radioterapi untuk kanker,
- infeksi rahim, vagina, dan ovarium,
- infeksi perut,
- dinding perut menempel tanpa sebab,
- penyakit Crohn,
- divertikulitis,
- endometriosis, serta
- peritonitis.
Terlalu sering menjalani operasi perut akan meningkatkan risiko dinding abdomen yang terkontaminasi.
Selain itu, diet yang tidak seimbang setelah operasi juga membuat Anda lebih rentan dengan penyakit ini.
Diagnosis perlengketan usus
Usus yang lengket tidak dapat dideteksi hanya dengan tes atau ultrasound. Umumnya, akan meminta Anda menjalani sejumlah pemeriksaan tambahan, seperti:
- tes darah,
- operasi atau pemeriksaan perut, dan
- X-Ray, endoskopi gastrointestinal bawah (GI), atau tomografi.
Pengobatan perlengketan usus
Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi perlengketan usus.
Pengobatan untuk meredakan gejala
Bagi pasien perlengketan usus dengan gejala yang tidak terlalu parah, operasi atau pembedahan bukan pilihan satu-satunya. Anda bisa menghindari operasi tersebut selama 12 – 24 jam.
Dokter biasanya akan meminta Anda untuk tidak minum air atau cairan apa pun selama satu hari, terutama ketika pernah menjalani operasi dan mengalami kram perut. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan gejala ringan dari adhesi usus.
Selain itu, pengobatan lainnya adalah menerima cairan lewat intravena. Pada kasus ini, selang hisap kecil yang memanjang akan dimasukkan ke hidung dan masuk ke perut.
Selang tersebut digunakan untuk mencegah kembung dan menghilangkan rasa sakit dan mual.
Operasi
Bila penyakit ini menyebabkan usus tercekik, operasi atau pembedahan perut perlu segera dilakukan. Hal ini bertujuan agar usus yang lengket tidak menghambat aliran darah menuju usus.
Bila gejalanya tidak terlalu parah, operasi mungkin dapat ditunda selama 12 – 24 jam agar Anda bisa menerima cairan intravena. Hal ini bertujuan agar Anda dapat menghindari pembedahan sebisa mungkin.
Perawatan rumahan perlengketan usus
Setelah menjalani operasi perut, Anda mungkin perlu mengubah gaya hidup selama proses pemulihan, seperti:
- menjalani diet nutrisi lengkap,
- mengikuti anjuran dari dokter pasca operasi, dan
- rutin berkonsultasi dengan dokter.
Pencegahan perlengketan usus
Adhesi usus tidak dapat dicegah mengingat operasi perut yang dilakukan sebelumnya tentu penting untuk kesehatan Anda.
Namun, ketika ahli bedah melakukan operasi perut, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk mengurangi risiko usus lengket sebagai berikut.
- Merekomendasikan laparoskopi bila memungkinkan dibandingkan operasi terbuka.
- Menangani jaringan dengan hati-hati agar tidak rusak.
- Mewaspadai saat benda asing masuk ke perut, seperti sarung tangan operasi.
- Menutupi jaringan yang rusak di dalam perut dengan lapisan khusus.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
[embed-health-tool-bmr]