Banyak masalah lambung memiliki gejala yang kurang lebih sama. Padahal beberapa jenis gangguan lambung, seperti sakit maag dan GERD, memiliki gejala yang berbeda. Simak perbedaan maag dan GERD agar Anda bisa mendapatkan penanganan tepat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Banyak masalah lambung memiliki gejala yang kurang lebih sama. Padahal beberapa jenis gangguan lambung, seperti sakit maag dan GERD, memiliki gejala yang berbeda. Simak perbedaan maag dan GERD agar Anda bisa mendapatkan penanganan tepat.
Maag merupakan istilah yang menggambarkan gejala tidak nyaman atau keluhan sakit akibat masalah pada pencernaan. Kondisi ini ternyata sering disamakan dengan GERD.
GERD (gastroesophageal reflux disease) merupakan kondisi ketika cairan asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) hingga mulut. Orang yang mengalami maag mungkin saja mengembangkan gejala GERD.
Meski begitu, ada hal yang membedakan kedua kondisi ini yang perlu Anda ketahui. Pasalnya, salah mengenali kedua kondisi ini bisa berisiko mendapatkan penanganan yang tidak sesuai. Berikut ini kondisi yang membedakan antara maag dan GERD.
Bila dilihat sepintas, gejala maag dengan GERD mungkin akan terlihat sama mengingat keduanya termasuk gangguan pencernaan. Meski begitu, kedua kondisi ini memiliki perbedaan yang bisa dilihat berdasarkan gejala.
Umumnya, sakit maag ditandai dengan perasaan tidak nyaman pada area perut bagian atas. Pada saat Anda mengalami maag, rasa sakitnya dapat datang dan pergi silih berganti. Ada pun sejumlah kondisi yang bisa menjadi pertanda maag, yakni:
Berbeda dengan maag, gejala GERD cenderung lebih berat. Pasalnya, GERD dan maag memiliki gejala yang berbeda, yaitu refluks asam lambung ditandai dengan sensasi terbakar pada dada (heartburn).
Sensasi terbakar ini nantinya dapat menimbulkan gejala GERD lainnya yang cukup mengganggu, yaitu:
Tidak hanya gejala yang berkaitan dengan sistem pencernaan, asam lambung yang mengiritasi kerongkongan juga dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti:
Bila dibiarkan, gejala GERD bisa berkembang dan memicu sesak napas atau rasa sakit di sekitar rahang tangan. Gejala ini mirip dengan gejala serangan jantung, sehingga sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain gejala, perbedaan yang terlihat dari GERD dan maag yaitu pada penyebab. Keduanya sama-sama disebabkan oleh asam lambung yang naik, tetapi ternyata area yang terdampak untuk memicu gejala GERD dan maag berbeda. Bagaimana bisa?
Faktanya, sejumlah gejala sakit maag ternyata dipicu oleh iritasi pada dinding lambung. Pada saat asam lambung naik atau adanya luka pada lambung (tukak lambung), dinding lambung berisiko mengalami iritasi dan memicu gejala di atas.
Bila maag disebabkan oleh iritasi pada dinding lambung, lain halnya dengan GERD. Penyebab GERD yaitu asam lambung yang naik akibat cincin esofagus melemah dan tidak dapat menahan makanan kembali ke kerongkongan dan cairan dari lambung.
Akibatnya, makanan dan cairan asam lambung lebih mudah naik ke atas dan memicu gejala heartburn atau sensasi terbakar pada dada. Kondisi ini juga yang menjadi penyebab perasaan tidak nyaman pada perut dan kerongkongan.
Meski sama-sama disebabkan oleh asam lambung, kedua penyakit ini bisa dibedakan lewat bagaimana kenaikan asam lambung memicu gejala.
Selain itu, asam lambung naik memengaruhi area yang berbeda dari kedua kondisi ini. Itu sebabnya, ketika Anda mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan sesuai kondisi.
Berbagai Penyebab GERD dan Pemicu Lainnya yang Mesti Diwaspadai
Penyebab antara refluks asam lambung dan maag memang sama, yaitu asam, meski area yang terkena masalah berbeda. Itu sebabnya, obat yang digunakan untuk mengatasi GERD dan maag akan mirip, yaitu obat untuk asam lambung, seperti ranitidin.
Meski begitu, durasi pengobatan maag dan GERD memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan pasien GERD yang parah mungkin memerlukan pengobatan seumur hidup, sedangkan maag yang ringan tidak perlu dirawat setiap hari.
Tidak hanya itu, perubahan gaya hidup baik pada pasien GERD atau orang yang mengalami gejala maag pun tidak jauh berbeda, seperti tidak makan berlebihan.
Bila Anda menduga mengalami salah satu atau kedua kondisi ini, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab utamanya agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk memahami solusi yang tepat untuk Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar