backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Segudang Pilihan Obat dan Penanganan untuk Hepatitis B

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/03/2022

    Segudang Pilihan Obat dan Penanganan untuk Hepatitis B

    Hepatitis B adalah penyakit hepatitis menular yang dapat berkembang menjadi kronis, sehingga sulit disembuhkan. Bila tidak segera diobati, berbagai komplikasi megintai. Lantas, apa pilihan obat dan pengobatan hepatitis B yang tepat?

    Pilihan obat dan pengobatan hepatitis B

    Berkat kemajuan teknologi saat ini, pilihan obat dan perawatan hepatitis B sudah semakin bervariasi. Meski begitu, terlepas dari tingkat efektivitas obatnya, belum ada obat yang benar-benar dapat menghilangkan virus hepatitis B (HBV) sepenuhnya.

    Setiap terapi dan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi hepatitis B bertujuan untuk menekan virus bereplikasi dan meredakan gejala hepatitis.

    Selain itu, penggunaan obat hepatitis juga berfungsi menghambat perkembangan penyakit kronis, seperti sirosis, kanker hati primer, dan gagal hati.

    Di sisi lain, pengobatan hepatitis B juga tergantung tingkat keparahan infeksi virus yang ditularkan lewat darah atau cairan tubuh, seperti air liur atau sperma.

    Berikut ini pilihan obat dan perawatan hepatitis B berdasarkan tingkat keparahannya.

    Obat dan perawatan hepatitis B akut

    Umumnya, gejala hepatitis B akut tidak terasa, sehingga Anda mungkin tidak mengeluhkan masalah kesehatan tubuh.

    Bila dokter berhasil mendiagnosis hepatitis B, mereka tidak akan memberikan obat hepatitis B khusus. Pasalnya, hepatitis akut biasanya dapat pulih dengan sendirinya.

    Walaupun demikian, infeksi HVB akut membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga diperlukan pengobatan sederhana yang bisa dilakukan di rumah sebagai berikut.

    Beristirahat

    Infeksi virus hepatitis B dapat dihentikan saat tubuh memiliki sistem imun yang kuat. Dengan lebih banyak beristirahat, Anda membantu tubuh meningkatkan kekuatan sistem kekebalan tubuh.

    Terlebih, istirahat sangat diperlukan bagi Anda yang mengalami gejala kelelahan saat terjangkit hepatitis tipe B.

    Pola makan sehat

    Walaupun tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis B, Anda memerlukan asupan makana bernutrisi selama masa perawatan.

    Tubuh yang mendapatkan asupan nutrisi yang cukup akan mengoptimalkan kerja sistem imun. Dengan begitu, tubuh dapat mengembangkan sistem daya tahan yang efektif melawan serangan infeksi virus hepatitis B.

    Bicarakan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui pola makan yang cocok untuk penderita hepatitis B.

    Minum air putih yang cukup

    perbedaan air mineral dan demineral

    Air putih adalah obat hepatitis B yang paling murah sekaligus efektif. Gejala yang kerap muncul akibat penyakit hepatitis B adalah mual dan muntah.

    Jika hal tersebut terjadi, tubuh akan kekurangan air atau dehidrasi. Kondisi dehidrasi tentunya tidak menguntungkan bagi tubuh untuk bisa menghentikan perkembangan virus hepatitis B. Oleh karena itu, perbanyaklah minum air putih.

    Di samping itu, Anda sebaiknya menghindari penggunaan obat yang sebenarnya tidak diperlukan, seperti acetaminophen atau paracetamol dan obat-obatan untuk menghilangkan rasa mual.

    Ikuti petunjuk dari dokter

    Walaupun infeksi virus akan hilang dengan sendirinya, penting untuk menjalani pengobatan hepatitis B akut di bawah pengawasan dokter. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, infeksi akut berisiko berkembang menjadi hepatitis B kronis.

    Menjalani pengobatan juga membantu mencegah penularan hepatitis B mengingat selama Anda terinfeksi virus tentu masih bisa menyebarkannya ke orang lain.

    Pengobatan hepatitis B kronis

    Hepatitis B kronis adalah infeksi HVB yang berlangsung selama berminggu-minggu hingga lebih dari 6 bulan. Umumnya, gejalanya tidak langsung muncul, sehingga dokter mungkin tidak langsung memberikan obat hepatitis B khusus.

    Itu sebabnya, Anda membutuhkan pemeriksaan untuk mendiagnosis hepatitis B agar dokter dapat memantau perkembangan infeksi. Dokter juga akan menganjurkan Anda untuk mengonsumsi obat-obatan bila hasil pemeriksaan HBsAg positif.

    Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan dan menghindari terjadinya komplikasi. Pasalnya, terinfeksi hepatitis B kronis meningkatkan risiko seseorang mengalami sirosis dan kegagalan fungsi hati secara permanen.

    Berikut ini beberapa jenis obat hepatitis B kronis yang perlu diketahui.

    Pilihan obat hepatitis kronis

    Dilansir dari Hepatitis B Foundation, ada 7 jenis obat hepatitis B yang dimanfaatkan untuk menghentikan HVB. Obat-obatan di bawah ini terdiri dari 5 jenis obat antivirus dan 2 jenis obat interferon yang berfungsi meningkatkan imunitas.

    Penting untuk diingat bahwa pengobatan hepatitis B kronis memakan waktu yang cukup lama, yaitu 6 bulan – 1 tahun. Bila obat hepatitis hanya mampu menekan virus untuk bereplikasi, Anda tetap harus menjalani pengobatan seumur hidup.

    Obat antivirus yang dipakai untuk melawan virus HVB antara lain:

    • Tenofovir (disoproxil dan alafenamide),
    • Entecavir,
    • Telbivudine,
    • Adefovir Diprovoxil, serta
    • Lamivudine.

    Sementara itu, ada dua jenis obat interferon yang digunakan untuk mendukung pengobatan hepatitis B, meliputi:

    Perlukah penderita hepatitis B menjalani transplantasi hati?

    Pengobatan hepatitis D dengan transplantasi hati

    Umumnya, penyakit hepatitis yang mengalami kerusakan hati yang parah memerlukan transplantasi hati. Hal ini juga berlaku untuk pasien hepatitis B. Kebanyakan cangkok hati didapat dari donor yang sudah meninggal, tetapi juga bisa berasal dari donor yang masih hidup.

    Intinya, pilihan obat dan pengobatan hepatitis B harus didiskusikan dengan dokter, termasuk penggunaan obat herbal hepatitis. Perawatan hepatitis yang tidak tepat dan sembarangan justru dapat meningkatkan risiko komplikasi yang membahayakan jiwa.

    Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 14/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan