backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Waspadai, Hepatitis Bisa Mengarah pada 10 Komplikasi Ini!

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 27/05/2022

    Waspadai, Hepatitis Bisa Mengarah pada 10 Komplikasi Ini!

    Beberapa jenis hepatitis dapat menyebabkan penyakit hati yang serius. Peradangan hati akibat virus bisa mengganggu fungsi hati dan merusak organ ini. Beberapa kasus hepatitis akut yang terjadi pada anak mengharuskan pasien menjalani transplantasi hati. Komplikasi hepatitis bahkan bisa juga berdampak pada organ lainnya.

    Beragam komplikasi penyakit hepatitis

    Perlu diketahui, penyebab hepatitis terbagi ke menjadi dua, yaitu infeksi virus dan  penyebab nonvirus.

    Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, setiap jenis hepatitis ini bisa berkembang menimbulkan penyakit berbahaya.

    Virus hepatitis yang bisa meberikan dampak serius biasanya adalah hepatitis B dan hepatitis C.

    Meski jarang mengakibatkan komplikasi, infeksi virus hepatitis E pun bisa mengancam pada pasien dengan kekebalan tubuh yang lemah. 

    Hepatitis nonvirus yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan atau efek samping obat-obatan berisiko tinggi menyebabkan gagal hati. 

    Inilah berbagai komplikasi hepatitis dari setiap penyebab yang ada.

    1. Fibrosis

    Kondisi ini merupakan komplikasi hepatitis yang muncul akibat adanya jaringan parut.

    Saat mengalami peradangan yang terus-menerus atau kronis, liver memperbaiki bagian yang rusak dengan memproduksi kolagen dan jenis protein lainnya. 

    Pada proses tersebut, tubuh sebenarnya sedang bekerja untuk memperbaiki liver dan membangun jaringan yang baru.

    Akan tetapi, jaringan ini justru muncul berlebih dan menumpuk sehingga muncullah fibrosis.

    2. Sirosis hati

    Sirosis sebagai komplikasi hepatitis

    Sirosis hati merupakan kondisi fibrosis yang semakin parah. Jaringan parut yang muncul pada kondisi ini membuat liver tidak bekerja sebagaimana mestinya.

    Pasalnya, jaringan parut yang muncul akan menghalangi aliran darah menuju liver. Hal ini membuat hati tidak mampu memproses zat gizi, berbagai jenis hormon, obat-obatan, dan racun.

    Selain itu, sirosis hati mengurangi kemampuan liver untuk memproduksi protein atau zat-zat lainnya yang diperlukan tubuh.

    Sirosis hati merupakan komplikasi hepatitis B, hepatitis C, serta hepatitis akibat perlemakan hati yang dipicu oleh minum alkohol atau masalah metabolisme.

    3. Kanker liver

    Komplikasi serius dari hepatitis C adalah kanker liver. Komplikasi ini juga ditemui pada hepatitis B dan hepatitis akibat perlemakan hati. 

    Saat sirosis hati semakin parah, jaringan parut yang tumbuh bisa mengganas dan menyebabkan kanker hati.

    Ada beberapa jenis kanker liver yang bisa muncul akibat hepatitis. Apa sajakah itu?

  • Karsinoma hepatoselular: kanker ditemukan pada sel liver bernama hepatosit.
  • Kolangiokarsinoma: kanker muncul pada saluran empedu.
  • 4. Hipertensi portal

    Perlu diketahui, pasien hepatitis rentan mengalami hipertensi, tepatnya hipertensi portal.

    Hipertensi portal adalah meningkatnya tekanan pada bagian pembuluh vena portal. Penyebab utamanya adalah sirosis hati. 

    Salah satu fungsi liver adalah menyaring hati. Namun, jika muncul jaringan parut, aliran darah pada pembuluh vena portal pun tersendat. 

    Darah pun tidak bisa kembali ke saluran pencernaan. Hal ini menimbulkan tekanan pada pembuluh darah.

    Mengutip buku terbitan StatPearls (2021), komplikasi ini bisa ditemukan pada hepatitis akibat alkohol, hepatitis autoimun, hepatitis B, dan hepatitis C.

    5. Porphyria cutanea tarda

    Porphyria cutanea tarda merupakan salah satu komplikasi hepatitis

    Porphyria adalah sekumpulan penyakit yang diakibatkan peningkatan senyawa bernama porphyrin

    Porphyria cutanea tarda merupakan salah satu jenis porphyria yang ditemukan pada komplikasi hepatitis C. Meski demikian, kondisi ini relatif jarang ditemukan.

    Porphyria cutanea tarda ditandai dengan adanya kulit luka dan melepuh akibat paparan sinar matahari.

    Lantas, bagaimana hepatitis bisa memengaruhi komplikasi ini? Saat virus hepatitis C terbawa ke aliran darah, virus akan menembus sel-sel hati dan memperbanyak diri.  

    Virus inilah yang akan menyebabkan peradangan liver dan merusak jaringan di dalamnya. 

    Saat sel-sel hati mulai rusak, aktivitas enzim di dalam sel liver bernama uroporfirinogen dekarboksilase menurun. 

    Proses tersebut membuat kadar porfirin di liver akan meningkat dan mengumpul di kulit. Akhirnya, timbullah porphyria cutanea tarda.

    6. Glomerulonefritis

    Komplikasi hepatitis kerap kali menyerang berbagai organ tubuh lainnya, tak terkecuali ginjal. Perlu Anda ketahui, glomerulonefritis adalah peradangan pada saringan ginjal atau glomerulus.

    Komplikasi infeksi hepatitis B dan hepatitis C ini biasanya terjadi akibat sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan glomerulus yang sehat.

    Saat liver terinfeksi virus, kekebalan tubuh akan menghasilkan senyawa sitokin dan menimbulkan peradangan. Proses ini sebenarnya berguna untuk melawan virus.

    Akan tetapi, jika peradangan terjadi terus-menerus, produksi sitokin pun akan berlebih dan membuat sistem imun menyerang organ tubuh, seperti glomerulus. 

    Akhirnya, muncullah glomerulonefritis pada pengidap penyakit hati yang satu ini. 

    7. Cryoglobulinemia

    Cryoglobulinemia adalah penggumpalan pembuluh darah akibat adanya protein abnormal bernama cryoglobulin. Komplikasi serius ini kerap terjadi pada pasien hepatitis C.

    Hingga saat ini, ahli belum menemukan hubungan yang pasti antara hepatitis C dan cryoglobulinemia

    Hanya saja, ada dugaan bahwa infeksi virus hepatitis C meningkatkan produksi salah satu jenis sel darah putih, yaitu limfosit. Nah, limfosit inilah yang akan memicu kenaikan cryoglobulin pada tubuh.

    Tanda-tanda cryoglobulinemia

    • Ruam merah-keunguan dan bisa menimbulkan borok.
    • Nyeri sendi.
    • Mati rasa pada ujung jari-jari akibat kerusakan saraf.

    8. Kolestasis

    Kolestasis adalah kondisi yang menyebabkan cairan empedu sulit mengalir, bahkan tersendat.

    Penyakit ini merupakan komplikasi yang parah pada hepatitis A. Umumnya, kolestasis ditemukan pada pasien yang sudah lanjut usia.

    Hati menghasilkan cairan empedu yang berguna untuk mencerna lemak. 

    Saat alirannya terganggu, hal ini menyebabkan penumpukan bilirubin atau pewarna alami yang dihasilkan oleh hati dan dikeluarkan melalui cairan empedu.

    Penumpukan bilirubin menyebabkan Anda mengalami penyakit kuning,

    Kolestasis yang ditemukan pada komplikasi hepatitis A bisa bersifat berkepanjangan dan membuat pemulihan hepatitis lebih lama.

    Kolestasis pada pasien hepatitis A disebabkan oleh proses peradangan. Dalam hal ini, senyawa sitokin dilepas dari liver dan mengganggu aliran cairan empedu.

    Meski demikian, komplikasi ini bisa disembuhkan sepenuhnya. Selain itu, kolestasis disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati yang parah pada awal terinfeksi. 

    9. Gagal liver

    Gagal hati adalah komplikasi sebagian besar jenis hepatitis, tak terkecuali hepatitis akut. Perlu Anda ketahui, hepatitis akut sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya. 

    Akan tetapi, penyakit ini juga bisa menimbulkan gagal hati yang tiba-tiba. Hal ini bergantung pada penyebabnya, umumnya akibat penggunaan obat parasetamol dan infeksi virus.

    Selain penyebab di atas, gagal liver biasanya terjadi akibat sirosis hati yang tidak tertangani dengan baik.

    Saat sudah rusak akibat jaringan parut dan tidak terkontrol, liver akan kehilangan seluruh fungsinya. Gagal liver yang satu ini akan terjadi dalam jangka waktu yang lama atau kronis.

    10. Ensefalopati hepatik

    Ensefalopati hepatik adalah kelainan pada sistem saraf akibat kerusakan hati. Komplikasi hepatitis ini umumnya disebabkan oleh sirosis hati dan gagal liver akut.

    Saat liver tidak berfungsi normal akibat hepatitis, racun yang seharusnya dibuang liver justru akan mengumpul di dalam darah. 

    Nantinya, racun akan terbawa menuju dan mengganggu fungsi otak. Biasanya, pasien hepatitis akan mengalami kebingungan. 

    Jika komplikasi hepatitis ini tidak dikelola dengan baik, kondisi ini menyebabkan gangguan kognitif. Hingga 50 persen orang dengan sirosis hati mengalami gejala ensefalopati liver, seperti gangguan konsentrasi, tremor, atau sulit berbicara. 

    Peringatan komplikasi hepatitis misterius pada anak

    Sejak April 2022, kasus hepatitis pada anak merebak di banyak negara. Hingga saat ini, penyebabnya belum diketahui. 

    Pasalnya, penyelidikan terkini tidak menemukan virus hepatitis A hingga hepatitis E. Akan tetapi, beberapa pasien ditemukan terinfeksi virus jenis Adenovirus tipe 41. 

    Perlu diketahui, virus ini menyebabkan anak-anak mengalami gejala masalah pencernaan, seperti diare dan muntah. 

    Jika diare dan muntah terjadi berkepanjangan, ada kemungkinan komplikasi hepatitis misterius yang muncul berupa:

    • dehidrasi,
    • ketidakseimbangan elektrolit,
    • pingsan, 
    • detak jantung abnormal, dan
    • malnutrisi.

    Dalam beberapa kasus, bahkan anak-anak yang mengalami hepatitis misterius ini harus mendapatkan transplantasi hati.

    Komplikasi hepatitis muncul ternyata tidak hanya terjadi pada liver. Kondisi ini bisa berdampak pada banyak organ tubuh lainnya, seperti ginjal hingga otak. 

    Untuk itu, pastikan Anda sudah menjalani pola hidup sehat dan vaksin hepatitis untuk mencegahnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 27/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan