4. Hipertensi portal
Perlu diketahui, pasien hepatitis rentan mengalami hipertensi, tepatnya hipertensi portal.
Hipertensi portal adalah meningkatnya tekanan pada bagian pembuluh vena portal. Penyebab utamanya adalah sirosis hati.
Salah satu fungsi liver adalah menyaring hati. Namun, jika muncul jaringan parut, aliran darah pada pembuluh vena portal pun tersendat.
Darah pun tidak bisa kembali ke saluran pencernaan. Hal ini menimbulkan tekanan pada pembuluh darah.
Mengutip buku terbitan StatPearls (2021), komplikasi ini bisa ditemukan pada hepatitis akibat alkohol, hepatitis autoimun, hepatitis B, dan hepatitis C.
5. Porphyria cutanea tarda
Porphyria adalah sekumpulan penyakit yang diakibatkan peningkatan senyawa bernama porphyrin.
Porphyria cutanea tarda merupakan salah satu jenis porphyria yang ditemukan pada komplikasi hepatitis C. Meski demikian, kondisi ini relatif jarang ditemukan.
Porphyria cutanea tarda ditandai dengan adanya kulit luka dan melepuh akibat paparan sinar matahari.
Lantas, bagaimana hepatitis bisa memengaruhi komplikasi ini? Saat virus hepatitis C terbawa ke aliran darah, virus akan menembus sel-sel hati dan memperbanyak diri.
Virus inilah yang akan menyebabkan peradangan liver dan merusak jaringan di dalamnya.
Saat sel-sel hati mulai rusak, aktivitas enzim di dalam sel liver bernama uroporfirinogen dekarboksilase menurun.
Proses tersebut membuat kadar porfirin di liver akan meningkat dan mengumpul di kulit. Akhirnya, timbullah porphyria cutanea tarda.
6. Glomerulonefritis
Komplikasi hepatitis kerap kali menyerang berbagai organ tubuh lainnya, tak terkecuali ginjal. Perlu Anda ketahui, glomerulonefritis adalah peradangan pada saringan ginjal atau glomerulus.
Komplikasi infeksi hepatitis B dan hepatitis C ini biasanya terjadi akibat sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan glomerulus yang sehat.
Saat liver terinfeksi virus, kekebalan tubuh akan menghasilkan senyawa sitokin dan menimbulkan peradangan. Proses ini sebenarnya berguna untuk melawan virus.
Akan tetapi, jika peradangan terjadi terus-menerus, produksi sitokin pun akan berlebih dan membuat sistem imun menyerang organ tubuh, seperti glomerulus.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar