Bagi mereka yang memiliki penyakit hati kronis dan tidak berhasil disembuhkan dengan beragam pengobatan yang ada, cangkok hati bisa jadi pilihan terbaik untuk mengganti hati yang rusak dengan hati yang sehat dari sumbangan pendonor. Transplantasi hati bisa didapatkan dari orang yang sudah meninggal atau hidup. Sayangnya, tidak mudah untuk memperoleh donor hati di Indonesia, apalagi yang benar-benar sesuai. Itu sebabnya mencari pendonor hati yang sesuai umumnya memakan waktu lama. Lantas, apa saja syarat donor hati yang wajib dipenuhi calon pendonor sebelum transplantasi hati?
Bagaimana proses transplantasi hati dilakukan?
Transplantasi hati bisa dilakukan dengan mencangkokkan sebagian jaringan hati dari donor yang hidup maupun yang telah wafat (biasanya dari korban kecelakaan atau cedera kepala yang mengalami kematian otak, tapi jantung masih berdetak) kepada tubuh penerima donor yang membutuhkan.
Sebagian jaringan hati yang dicangkokkan ini, dan sebagian lainnya yang tersisa dalam tubuh pedonor tetap masih dapat tumbuh kembali menjadi hati yang normal. Pasalnya, hati memiliki kemampuan untuk me-regenerasi diri meski memang lebih lambat dibanding sel tubuh lainnya.
Syarat donor hati yang harus dipenuhi
Seseorang yang ingin mendonorkan hatinya harus melakukan beberapa pemeriksaan dan dinyatakan sehat, yaitu tidak memiliki penyakit menular, penyakit yang bisa mengancam jiwa serta memiliki tubuh dan jiwa yang sehat. Umumnya pendonor hidup berasal dari dari saudara kandung, pasangan atau teman. Jika Anda berniat untuk menyumbang, ada beberapa syarat donor hati yang harus Anda penuhi, yaitu:
- Berniat mendonor dengan keputusan sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak siapapun
- Berusia 19 sampai 55 tahun
- Memiliki kestabilan psikologi
- Memiliki kondisi kesehatan yang prima
- Tidak memiliki riwayat penyakit serius seperti kanker, HIV, diabetes, penyakit ginjal, ataupun penyakit jantung.
- Memiliki ukuran tubuh sama atau lebih besar dari penerima donor
- Memiliki golongan darah dan tipe jaringan yang sama
- Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol dalam beberapa waktu yang telah ditentukan
Yang terpenting, beritahukan kepada tim medis tentang riwayat kesehatan Anda sebelum melakukan donor hati, supaya tim medis dapat menentukan apakah Anda bisa menjadi kandidat pendonor atau tidak.
Efek samping yang mungkin timbul setelah melakukan donor hati
Biasanya tidak ada masalah kesehatan yang berarti setelah mendonor hati. Namun, sama halnya dengan efek samping setelah melakukan operasi besar pada umumnya, beberapa efek samping yang mungkin muncul di antaranya:
- Perdarahan
- Infeksi
- Reaksi alergi
- Kerusakan organ atau jaringan dekat organ yang mengalami sayatan
- Penggumpalan darah
Meskipun Anda akan dibius selama operasi berlangsung, Anda tetap ada kemungkinan merasa sakit ketika dalam proses pemulihan. Itu sebabnya, Anda butuh waktu untuk benar-benar pulih setelah melakukan operasi transplantasi hati.
Yang harus diperhatikan sebelum memutuskan donor hati
Menjadi pendonor hati untuk keperluan medis adalah kegiatan yang legal. Yang tidak boleh adalah melakukan pembelian atau jual beli donor. Jadi selama atas dasar sukarela dan tidak ada unsur komersialnya maka tidak menjadi masalah.
Sebelum memutuskan donor hati, pikirkan secara matang tentang keuntungan dan segala risiko yang ada. Sangat penting untuk Anda untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya sebelum Anda mengambil keputusan tersebut. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan tim medis tentang prosedur, langkah operasi, dan kesehatan Anda ke depannya setelah mendonor organ.
Keuntungan terbesar menjadi pendonor organ adalah Anda dapat “menyelamatkan” hidup seseorang. Dan pastikan jika keputusan untuk menjadi pendonor adalah murni keputusan Anda sendiri. Jangan biarkan orang lain mempengaruhi keputusan Anda.
Habis Minum Minuman Beralkohol?
Ukur berapa kadar alkohol dalam darahmu sekarang!
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.