Faktor Risiko Hepatitis, dari Pola Hidup hingga Jarum Suntik
Hepatitis adalah peradangan yang bisa mengganggu fungsi hati. Tak jarang disadari, ada kebiasaan hidup tak sehat yang menjadi faktor risiko penyakit liver ini. Kebiasaan seperti apa dan siapa saja orang yang lebih berisiko terkena penyakit hepatitis?
Apa saja yang menjadi faktor risiko hepatitis?
Virus hepatitis ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan cairan tubuh, seperti darah, feses, sekresi vagina, atau air mani.
Mengingat penyakit ini dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, Anda perlu memahami faktor risikonya dan melakukan tindakan pencegahan.
Hal-hal yang termasuk faktor risiko bukanlah penyebab utama hepatitis, melainkan faktor yang memengaruhi kesehatan seseorang sehingga lebih rentan terkena hepatitis.
Berikut beberapa faktor risiko hepatitis yang perlu Anda waspadai.
1. Tidak menjaga kebersihan
Salah satu faktor risiko hepatitis yang paling tinggi adalah tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Hepatitis A biasanya ditularkan lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi feses, orang yang terinfeksi.
Selain itu, hepatitis B dan hepatitis C mudah ditularkan lewat cairan tubuh seperti darah dan air mani.
Untuk mencegah penularan, pastikan Anda menjaga kebersihan diri dengan beberapa cara berikut.
Rajin mencuci tangan setelah mengganti popok atau ke toilet.
Rutin mandi.
Mencuci bersih peralatan makan dan mengolah makanan dengan tepat.
Menjaga kebersihan saluran air.
Memastikan lingkungan tempat tinggal bersih.
2. Menggunakan barang bersama
Sebaiknya hentikan kebiasaan penggunaan alat makan atau mandi bersama, termasuk dengan anggota keluarga dalam satu rumah.
Pasalnya, hepatitis C dan B dapat menular melalui penggunaan barang bersama yang memungkinkan menyimpan jejak darah orang yang terinfeksi.
Beberapa peralatan bersama yang dimaksud, meliputi:
seperti sikat gigi,
gunting kuku,
sendok dan garpu,
jarum suntik, dan
pisau cukur.
Anda bisa menurunkan risiko hepatitis dengan menggunakan peralatan pribadi yang tidak dipakai bersamaan dengan orang lain.
3. Hubungan intim tidak aman
Penularan hepatitis dapat terjadi melalui hubungan intim dengan orang yang mengalami penyakit hepatitis.
Faktor risiko hepatitis dalam berhubungan intim ini dapat meningkat bila dilakukan dengan tidak aman, yaitu:
Untuk menurunkan faktor risiko hepatitis ini, Anda perlu menerapkan hubungan intim yang sehat dan menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Selain menyebabkan hepatitis, perilaku seks tidak sehat ini juga dapat meningkatkan risiko terkena HIV.
4. Mengonsumsi makanan mentah
Faktor risiko hepatitis juga dapat meningkat akibat konsumsi makanan mentah yang tidak terjaga kebersihannya.
Menurut situs Mayo Clinic, makan kerang mentah dari laut yang tercemar dapat meningkatkan faktor risiko terkena hepatitis A.
Selain kerang, bahan makanan mentah lainnya juga dapat meningkatkan risiko penularan infeksi virus hepatitis seperti sayuran, buah, daging dan ikan.
Pasalnya, bahan makanan tersebut mungkin saja sudah terkontaminasi dan menjadi media penularan. Ini karena cara membersihkan bahan makanan maupun cara mengolah yang kurang tepat.
Anda dapat menurunkan faktor risiko penularan hepatitis dengan cara mencuci bersih bahan makanan dengan air mengalir dan memasaknya hingga matang.
5. Mengonsumsi obat atau alkohol dalam jangka panjang
Obat tertentu, termasuk yang dijual di apotek, bisamenyebabkan kerusakan hati jika Anda menggunakannya tak sesuai aturan.
Berikut ini daftar obat yang berisiko merusak hati atau menyebabkan reaksi hepatotoksik:
Rentan tertular lewat penggunaan barang bersama pasien yang terinfeksi hepatitis.
Tenaga medis yang menangani pasien hepatitis
Dokter atau perawat berisiko tertular melalui peralatan medis maupun saat merawat pasien.
Pekerja seks komersial
Pekerja seks yang kerap melakukan perilaku seks tidak aman akan berisiko terinfeksi hepatitis.
Bayi baru lahir
Bayi sangat berisiko tertular ibu yang terinfeksi hepatitis.
Pasien diabetes
Pasien diabetes lebih rentan terkena hepatitis karena organ hati bekerja lebih berat dan sistem kekebalan tubuh menurun.
Penderita HIV
Orang yang terinfeksi HIV memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga lebih berisiko terinfeksi virus hepatitis.
Orang dengan gangguan autoimun
Orang dengan penyakit ini lebih rentan terhadap penyakit hepatitis autoimun karena sistem imun menyerang sel-sel hati.
Cara mengurangi risiko terkena hepatitis
Anda dapat mencegah hepatitis atau menurunkan risikonya dengan melakukan beberapa langkah pencegahan berikut.
Memastikan perairan bersih.
Menjaga kebersihan diri.
Mencuci bahan makanan.
Memasak makanan hingga matang.
Menggunakan dan menyimpan barang pribadi.
Menerapkan perilaku seks yang aman.
Menghentikan kebiasaan konsumsi alkohol.
Menerapkan protokol kesehatan saat merawat pasien hepatitis.
Nah, langkah pencegahan mana yang sudah Anda terapkan untuk menurunkan faktor risiko hepatitis?
[embed-health-tool-bmr]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Hepatitis A – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 5 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-a/symptoms-causes/syc-20367007
Hepatitis B – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 5 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802
Hepatitis C – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 5 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-c/symptoms-causes/syc-20354278
Nadeem, M., Sattar, Z., Mohammad Khan, S., Ahsan, I., Naheed, R., & Mehmood Khattak, T. et al. (2015). Identification of risk factors for hepatitis B and C in Peshawar, Pakistan. HIV/AIDS – Research And Palliative Care, 223. doi: 10.2147/hiv.s67429
Viral Hepatitis. (2022). Retrieved 5 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4245-hepatitis-viral-hepatitis-a-b–c
Topics, H. (2022). Hepatitis | MedlinePlus. Retrieved 5 September 2022, from https://medlineplus.gov/hepatitis.html
Versi Terbaru
19/10/2022
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro