Batu empedu yang menyumbat saluran empedu harus dibuang. Dokter bisa mengangkatnya dengan cara pembedahan alias operasi. Namun, benarkah operasi bisa mencegah gejala batu empedu kambuh? Simak penjelasannya!
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Batu empedu yang menyumbat saluran empedu harus dibuang. Dokter bisa mengangkatnya dengan cara pembedahan alias operasi. Namun, benarkah operasi bisa mencegah gejala batu empedu kambuh? Simak penjelasannya!
Ya, batu empedu bisa kambuh, bahkan setelah operasi pengangkatan kantong empedu.
Kekambuhan ini tercatat terjadi pada 24% pasien setelah menjalani operasi pengangkatan kantong empedu dalam 15 tahun terakhir.
Ciri batu empedu kambuh mirip dengan gejala saat munculnya batu empedu pertama kali.
Gejala utama yang muncul adalah nyeri di sisi kanan atas perut, di bawah tulang rusuk.
Rasa sakit ini disebut dengan kolik bilier dan bisa sangat intens. Rasa sakit juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain, paling sering ke lengan kanan atau tulang belikat.
Rasa sakit ini dapat berlangsung selama 1 – 5 jam sebelum akhirnya menghilang, tetapi akan muncul kembali.
Kambuhnya batu empedu juga bisa menimbulkan gejala berikut ini.
Batu empedu adalah cairan empedu yang memadat seperti batu kerikil dan terendap dalam kantong empedu. Kandungan utama dari batu empedu adalah kolesterol.
Penyakit empedu ini dapat menyumbat saluran empedu yang membawa empedu dari dari hati atau saluran yang mengalirkan empedu dari kantong empedu ke usus kecil.
Setelah kantong empedu diangkat lewat operasi, seharusnya batu empedu tidak akan terbentuk lagi.
Namun dalam beberapa kasus, batu empedu masih bisa terbentuk di sepanjang saluran empedu utama.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan gejala batu empedu kambuh meski kantong empedu sudah diangkat.
Kekambuhan batu empedu lebih mungkin terjadi jika ada riwayat keturunan di keluarga yang juga mengidap penyakit ini.
Penyakit batu empedu juga lebih berisiko terjadi pada wanita dan lansia.
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kolesterol. Kolesterol tinggi membuat hati lebih sulit untuk memecah kelebihan kolesterol.
Akibatnya, kolesterol berlebih tidak bisa dikeluarkan melalui urine dan malah mengendap di saluran empedu.
Orang-orang yang punya diabetes cenderung punya kadar trigliserida tinggi. Tingginya kadar gliserida merupakan faktor risiko terbentuknya batu empedu.
Jadi, batu empedu yang kambuh berisiko dialami oleh pasien diabetes.
Diet berisiko menyebabkan batu empedu, apalagi jika Anda mengurangi asupan harian secara drastis selama diet.
Menerapkan metode diet yang tidak sehat bisa membuat hati memproduksi kolesterol berlebih. Hal ini akan meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.
Obat penurun kolesterol bisa meningkatkan jumlah kolesterol dalam cairan empedu. Kondisi ini bisa meningkatkan peluang batu empedu kambuh.
Meskipun tidak umum terjadi, ada kemungkinan beberapa partikel batu empedu tertinggal, lolos, atau tidak tersedot melalui selang ketika operasi pengangkatan dilakukan.
Partikel batu yang tertinggal ini masih bisa menyumbat saluran empedu sehingga gejala kembali kambuh setelah operasi.
Dokter sebenarnya berusaha menghindari kejadian ini dengan melakukan pemeriksaan medis lengkap setelah operasi.
Penerapan gaya hidup sehat dapat mencegah kambuhnya batu empedu.
Hal ini juga menurunkan risiko terjadinya komplikasi, seperti kolesistitis akut (radang kantong empedu) atau kolangitis (radang saluran empedu).
Untuk mencegah gejala batu empedu kambuh, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini.
Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol, garam, kalsium, atau bilirubin yang mengeras menjadi kristal.
Untuk itu, asupan makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, garam, dan kalsium perlu dibatasi.
Deretan makanan yang perlu dihindari setelah operasi batu empedu sehingga gejala tidak kambuh, antara lain:
Sebagai gantinya, tingkatkan asupan makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Untuk pasien batu empedu yang punya berat badan berlebih (obesitas), diet adalah kunci mencegah batu empedu kambuh.
Cobalah mengurangi porsi makanan dengan karbohidrat tinggi. Namun, jangan lakukan secara mendadak.
Ini justru membuat tubuh lemas dan mendorong nafsu makan meningkat pada waktu makan berikutnya.
Anda perlu mengurangi porsi makan sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan.
Selain itu, ganti camilan Anda menjadi lebih sehat, misalnya yoghurt dan buah.
Beberapa jenis buah, seperti pisang dan apel bisa membantu perut Anda kenyang lebih lama, sehingga menahan rasa untuk ngemil berlebihan.
Diet akan lebih maksimal jika diimbangi dengan peningkatan aktivitas fisik.
Sebuah studi dalam Journal of physical activity & health (2016) mencoba melihat bagaimana olahraga memengaruhi risiko penyakit empedu. .
Studi ini mengkaji delapan penelitian terdahulu yang dilakukan pada 6.958 kasus dan 218.204 peserta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rutin olahraga bisa menurunkan risiko seseorang terkena penyakit empedu.
Sejumlah olahraga untuk pasien batu empedu yaitu berenang, bersepeda, joging, dan jalan cepat.
Tetap rutin cek kesehatan setelah operasi juga membantu mencegah gejala batu empedu kambuh.
Buat jadwal dengan dokter untuk memastikan kondisi dan kesehatan kantong empedu.
Anda perlu mewaspadai apabila setelah operasi mengalami gejala seperti nyeri perut, mata menguning, dan urine berwarna gelap.
Jika setelah operasi Anda mengalami gejala seperti nyeri di bawah tulang rusuk dan penyakit kuning, ini bisa menandakan kambuhnya batu empedu.
Namun, kekambuhan penyakit empedu ini bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar