Batu empedu yang menyumbat saluran empedu harus dibuang. Dokter bisa mengangkatnya dengan cara pembedahan alias operasi. Namun, benarkah operasi bisa mencegah gejala batu empedu kambuh? Simak penjelasannya!
Apakah setelah operasi batu empedu bisa kambuh lagi?
Ya, batu empedu bisa kambuh, bahkan setelah operasi pengangkatan kantong empedu.
Kekambuhan ini tercatat terjadi pada 24% pasien setelah menjalani operasi pengangkatan kantong empedu dalam 15 tahun terakhir.
Ciri batu empedu kambuh mirip dengan gejala saat munculnya batu empedu pertama kali.
Gejala batu empedu kambuh
Gejala utama yang muncul adalah nyeri di sisi kanan atas perut, di bawah tulang rusuk.
Rasa sakit ini disebut dengan kolik bilier dan bisa sangat intens. Rasa sakit juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain, paling sering ke lengan kanan atau tulang belikat.
Rasa sakit ini dapat berlangsung selama 1 – 5 jam sebelum akhirnya menghilang, tetapi akan muncul kembali.
Kambuhnya batu empedu juga bisa menimbulkan gejala berikut ini.
- Demam dan kedinginan.
- Percepatan detak jantung.
- Penyakit kuning (kulit dan mata berwarna kuning).
- Mata cekung.
- Kencing berwarna gelap.
Penyebab batu empedu kambuh setelah operasi
Batu empedu adalah cairan empedu yang memadat seperti batu kerikil dan terendap dalam kantong empedu. Kandungan utama dari batu empedu adalah kolesterol.
Penyakit empedu ini dapat menyumbat saluran empedu yang membawa empedu dari dari hati atau saluran yang mengalirkan empedu dari kantong empedu ke usus kecil.
Setelah kantong empedu diangkat lewat operasi, seharusnya batu empedu tidak akan terbentuk lagi.
Namun dalam beberapa kasus, batu empedu masih bisa terbentuk di sepanjang saluran empedu utama.
Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan gejala batu empedu kambuh meski kantong empedu sudah diangkat.
1. Genetik
Kekambuhan batu empedu lebih mungkin terjadi jika ada riwayat keturunan di keluarga yang juga mengidap penyakit ini.
Penyakit batu empedu juga lebih berisiko terjadi pada wanita dan lansia.
2. Berat badan
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan kolesterol. Kolesterol tinggi membuat hati lebih sulit untuk memecah kelebihan kolesterol.
Akibatnya, kolesterol berlebih tidak bisa dikeluarkan melalui urine dan malah mengendap di saluran empedu.
3. Diabetes
Orang-orang yang punya diabetes cenderung punya kadar trigliserida tinggi. Tingginya kadar gliserida merupakan faktor risiko terbentuknya batu empedu.
Jadi, batu empedu yang kambuh berisiko dialami oleh pasien diabetes.
4. Gaya hidup dan obat tertentu
Diet berisiko menyebabkan batu empedu, apalagi jika Anda mengurangi asupan harian secara drastis selama diet.
Menerapkan metode diet yang tidak sehat bisa membuat hati memproduksi kolesterol berlebih. Hal ini akan meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu.
5. Konsumsi obat tertentu
Obat penurun kolesterol bisa meningkatkan jumlah kolesterol dalam cairan empedu. Kondisi ini bisa meningkatkan peluang batu empedu kambuh.
6. Lolosnya batu empedu saat operasi
Meskipun tidak umum terjadi, ada kemungkinan beberapa partikel batu empedu tertinggal, lolos, atau tidak tersedot melalui selang ketika operasi pengangkatan dilakukan.
Partikel batu yang tertinggal ini masih bisa menyumbat saluran empedu sehingga gejala kembali kambuh setelah operasi.
Dokter sebenarnya berusaha menghindari kejadian ini dengan melakukan pemeriksaan medis lengkap setelah operasi.