backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Anak Susah Tidur Malam, Bisa Jadi Karena Ibunya Juga Kurang Tidur

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 04/06/2021

    Anak Susah Tidur Malam, Bisa Jadi Karena Ibunya Juga Kurang Tidur

    Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup agar tumbuh kembangnya tidak terganggu. Untuk itu, Anda perlu menyediakan ruangan dan situasi yang kondusif agar anak bisa tidur nyenyak — kasur dan bantal yang empuk; kamar tidur yang rapi, nyaman, bersuhu dingin, dan sepi tanpa gangguan gadget; hingga membacakan dongeng sebelum tidur. Lantas kalau semua ini sudah tercapai tapi tetap saja anak sulit tidur malam, apa sebabnya? Bisa jadi, ini karena pola tidur ibu yang berantakan. Apa hubungannya?

    Anak sulit tidur malam, akibat pola tidur ibu yang buruk

    Pernyataan ini muncul dari sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti University of Warwick, setelah mengulik kebiasaan tidur 200 anak sekolah beserta orangtuanya. Hasil penelitian ini membuktikan kalau ibu yang sulit tidur nyenyak karena memiliki insomnia dapat “menularkan’ kondisinya pada anak. Alhasil, anak juga jadi kurang tidur karena ikut-ikutan tidur tidak nyenyak.

    Meskipun penelitian ini dilakukan dalam lingkup yang kecil, namun para ahli menduga ada beberapa hal yang dapat mengaitkan antara pola tidur ibu yang berantakan dengan anak sulit tidur malam, yaitu:

    Anak-anak dapat belajar kebiasaan tidur dari orangtuanya. Anak-anak tumbuh besar melihat dan mencontoh apa yang orangtuanya lakukan. Ini pun termasuk kebiasaan tidur. ketika Anda punya kebiasaan tidur yang buruk (misal, begadang sampai larut malam atau harus main hape dulu sebelum tidur), maka mereka akan menganggap bahwa kebiasaan tidur yang seperti itu yang seharusnya dilakukan. Padahal, kebiasaan itu tidak baik.

    Lingkungan keluarga dapat memengaruhi kebiasaan tidur anak. Dalam penelitian ini disebutkan jika lingkungan keluarga kurang baik, misalnya, orangtua tidak memerhatikan anak dengan baik, sehingga anak tidak memiliki aturan yang baik terkait kebiasaan tidur yang harus mereka lakukan.

    Punya genetik bawaan dari orangtua. Ya, insomnia atau gangguan tidur lainnya bisa disebabkan oleh faktor genetik. Hal ini bahkan telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medical.

    Apa yang saya harus lakukan jika anak sulit tidur malam?

    Anak yang kurang tidur tumbuh kembangnya bisa terganggu. Dilaporkan bahwa anak yang sering begadang rentan mengalami obesitas. Pada penelitian lain, disebutkan bahwa anak yang kurang tidur berisiko mengalami gangguan mental, gangguan perkembangan kognitif, hingga gangguan perilaku. Maka dari itu, masalah anak kurang tidur tidak boleh dipandang sepele atau diremehkan jika tidak mau memengaruhi perkembangan si kecil hingga dewasa nanti.

    Ingat bahwa anak akan mencontoh segala tingkah laku dan kebiasaan yang Anda lakukan. Oleh karena itu, jadilah pedoman yang baik dengan memperbaiki pola tidur Anda. HelloSehat menyediakan panduan pola tidur sehat sleep hygiene dan clean sleeping yang bisa Anda contek di rumah.

    Selain memperbaiki pola tidur Anda untuk memberikan contoh yang baik, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu si kecil tidur lebih cepat dan nyenyak:

    • Bentuk dan buat lingkungan yang mendukung anak untuk tidur tepat waktu. Misalnya, Anda buat aturan kalau televisi dan segala gadget harus dimatikan satu jam sebelum waktu tidur.
    • Pastikan kalau si kecil telah mengonsumsi makanan yang tepat sebelum tidur. Makan tepat sebelum tidur, bisa membuat tidurnya terganggu. Jadi, pastikan bahwa ia makan makanan yang tepat dengan jam yang tepat. Makan malam yang ideal adalah 4 jam sebelum tidur. Selain itu, hindari makanan bergas yang bisa membuat perut si kecil kembung ketika waktu tidur.
    • Buat kamar tidur yang nyaman untuk si kecil. Usahakan untuk membuat kamar tidur atau suasana tidur yang nyaman baginya. Hindari menyalakan lampu yang terlalu terang di area kamar tidurnya, agar ia mudah terlelap.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 04/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan