Selama beberapa tahun terakhir, rakitis telah menjadi perhatian dunia. Pasalnya, ini disebabkan oleh adanya kekurangan gizi pada anak. Apa sebenarnya rakitis, penyebabnya, dan bagaimana cara mencegah rakitis pada anak? Yuk, simak ulasan berikut!
Apa yang menyebabkan rakitis pada anak-anak?
Rakitis adalah gangguan pada tulang yang menyebabkan tulang melunak dan melemah. Umumnya, penyakit ini menyerang anak-anak usia 6 dan 36 bulan.
Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D yang parah sehingga penyerapan kalsium dan fosfor terganggu.
Perlu Anda ketahui bahwa vitamin D sangat dibutuhkan untuk merangsang penyerapan kalsium dan fosfor sebagai zat penting dalam pembentukan tulang yang sehat dan kuat.
Tanpa vitamin tersebut, tubuh akan kekurangan kalsium dan fosfor sehingga tulang anak tidak akan berkembang dengan optimal. Akibatnya ia menjadi rapuh dan lemah.
Selain kurangnya asupan vitamin D, rakitis mungkin juga terjadi karena anak memiliki masalah terhadap penyerapan vitamin D dalam tubuh. Dalam beberapa kasus, rakitis dapat menjadi penyakit turun-temurun.
Sebuah studi pada Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics menyatakan bahwa hampir setengah dari seluruh penduduk di dunia mengalami kekurangan vitamin D.
Sekitar 1 milyar dari berbagai negara mengalami kondisi ini. Kekurangan vitamin D yang menjadi penyebab utama rakitis telah menjadi perhatian dunia.
Berbagai lembaga kesehatan berupaya agar sebisa mungkin mencegah terjadinya penyakit rakitis pada anak.
Apa saja tanda dan gejala rakitis pada anak-anak?
Sebelum mengetahui bagaimana mencegah rakitis pada anak, Anda perlu mengenali lebih dulu apa saja tanda dan gejala penyakit tersebut.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda dan gejala rakitis yang dapat Anda amati:
- pertumbuhan tertunda,
- nyeri pada tulang belakang, panggul, dan kaki,
- lemah otot,
- postur kaki anak abnormal (lekukan kaki ke luar),
- penebalan pada pergelangan tangan dan kaki,
- tulang retak, serta
- pembentukan gigi tertunda.
Jika anak Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda ini, Anda harus segera menemui dokter. Pasalnya, jika tidak diobati selama periode pertumbuhan anak, postur tubuh anak berisiko tidak sempurna saat dia sudah dewasa.
Bagaimana cara mencegah anak dari rakitis?
Untuk mencegah rakitis pada anak, Anda perlu memastikan ia tidak kekurangan vitamin D. Adapun caranya adalah sebagai berikut.
1. Mencukupi kebutuhan zat gizi yang penting untuk tulang
Seiring perkembangan usia, tulang anak akan terus bertumbuh. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, dibutuhkan zat gizi seperti kalsium, fosfor dan vitamin D.
Menurut Permenkes No. 28 Tahun 2019, kebutuhan vitamin D pada bayi usia 0 sampai 11 bulan adalah 10 mikrogram per hari.
Sementara untuk anak usia 1 sampai 18 tahun adalah sebesar 15 mikrogram per hari.
Vitamin D dan zat gizi penting untuk pertumbuhan anak lainnya dapat ditemukan dalam beberapa makanan seperti ikan yang berlemak, kuning telur, dan susu segar.
Selain itu, vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan yang difortifikasi oleh vitamin tersebut seperti oatmeal, sereal, susu formula, dan jus jeruk.
2. Berjemur di bawah sinar matahari
Cara selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk mencegah rakitis pada anak adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari.
Vitamin D tidak hanya ditemukan dalam makanan, tetapi dapat diproduksi di kulit secara alami ketika ia terkena sinar matahari.
Melansir Ikatan Dokter Anak Indonesia, sebaiknya Anda meluangkan waktu untuk menjemur anak di pagi dan sore hari selama kurang lebih 10 menit.
3. Memperbanyak aktivitas di luar
Di zaman sekarang, anak-anak lebih sering beraktivitas di dalam ruangan.
Menurut Rathish Nair dari Torrent Pharmaceuticals India, perubahan gaya hidup seperti inilah yang menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kasus kekurangan vitamin D pada anak di seluruh dunia.
Anak yang jarang beraktivitas di luar, akan sulit terkena sinar UVB, yaitu gelombang dari matahari yang berfungsi untuk mendukung penyerapan kalsium pada tulang.
Oleh karena itu, untuk mencegah rakitis pada anak, sebisa mungkin buatlah aktivitas di luar ruangan bersama si kecil seperti bermain, outbound atau berolahraga.
4. Menghindari polusi
Polusi udara di perkotaan dapat menghambat pancaran sinar matahari ke bumi. Akibatnya, lingkungan Anda tidak mendapatkan gelombang UVB yang cukup.
Untuk mendapatkan cahaya matahari yang optimal, sesekali Anda perlu berjemur di daerah yang bebas polusi seperti di pinggiran kota dan pesisir pantai.
Buatlah jadwal untuk mengajak anak-anak Anda berlibur di tempat-tempat tersebut. Selain untuk mencegah rakitis pada anak, kegiatan ini juga dapat memberi kegembiraan tersendiri bagi mereka.
5. Mengatasi gangguan penyerapan vitamin D
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan penyerapan vitamin D karena menderita penyakit tertentu seperti penyakit celiac, sindrom iritasi usus besar, dan gangguan pada ginjal.
Untuk memastikan hal ini, berkonsultasilah ke dokter. Mencegah rakitis pada anak dapat Anda lakukan seiring dengan mengobati penyakit-penyakit tersebut.
6. Berkonsultasi ke dokter sebelum memberikan obat-obatan pada anak
Selain karena penyakit, gangguan penyerapan vitamin D juga mungkin terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat anti kejang.
Untuk mencegah rakitis pada anak, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat-obatan pada si kecil.
7. Memberikan suplemen vitamin D
Penting untuk dicatat bahwa ASI hanya mengandung sejumlah kecil vitamin D. Jika si kecil masih masih dalam masa menyusui, dianjurkan untuk diberi suplemen vitamin D setiap harinya.
Namun, sebaiknya Anda tidak langsung melakukannya tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter anak.
8. Mencegah rakitis pada anak sejak dalam kandungan
Bukan hanya setelah lahir, ternyata Anda juga dapat mencegah anak dari rakitis bahkan sejak dalam kandungan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan kecukupan jumlah vitamin D selama masa kehamilan. Tidak hanya untuk mencegah penyakit tersebut, vitamin D juga akan membantu perkembangan tulang bayi di dalam rahim.
Jika Anda memiliki kulit lebih gelap atau tinggal di lingkungan yang jarang terkena sinar matahari, tanyakanlah pada dokter mengenai suplemen vitamin tambahan saat hamil.
[embed-health-tool-vaccination-tool]