Di Indonesia, fortifikasi telah dilakukan dengan menambahkan zat besi pada tepung terigu, vitamin A pada minyak goreng, dan yodium pada garam. Hal ini bertujuan untuk mengatasi stunting, kurang gizi, dan gangguan akibat kekurangan yodium pada anak.
World Health Organization menyatakan bahwa fortifikasi adalah cara yang efektif untuk memberikan zat gizi kepada masyarakat tanpa mengubah pola makan secara drastis. Bahkan, program ini juga dapat mencegah penyakit akibat kekurangan zat gizi mikro.
Apakah asupan berfortifikasi lebih menyehatkan?

Bahan pangan fortifikasi sangat berguna dalam mencegah gangguan kesehatan yang terkait dengan kekurangan zat gizi mikro. Makanan ini juga amat penting bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan pola makan khusus.
Walau demikian, makanan yang difortifikasi juga memiliki kekurangan. Bahan pangan ini biasanya sudah melewati banyak pengolahan dan telah dikemas. Proses tersebut akan menambah kandungan lemak, natrium, serta gula di dalamnya.
Anak-anak juga berisiko mengalami kelebihan asupan vitamin dan mineral jika terlalu sering mengonsumsi makanan yang diperkaya. Kelebihan asupan vitamin dan mineral dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
Orang dewasa pun bisa mengalami kelebihan asupan zat mikro, terutama bila mereka juga rutin meminum suplemen. Kelebihan vitamin A misalnya, bisa merapuhkan tulang pinggang pada lansia dan mengganggu perkembangan janin pada ibu hamil.
Meski begitu, manfaat dari makanan yang difortifikasi tetaplah lebih besar dibandingkan risikonya. Pasalnya, penambahan zat gizi tidak dilakukan tanpa pertimbangan. Jenis zat gizi untuk fortifikasi juga telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tiap negara.
Kuncinya yakni mengonsumsi makanan yang bervariasi. Ini berarti selain mengonsumsi makanan fortifikasi, Anda juga mendapatkan asupan makanan padat gizi dari sumber alami. Pola makan yang bervariasi akan memberikan tubuh Anda asupan zat gizi yang beragam, tapi tetap seimbang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar