Pernahkah Anda mendengar penyakit Legg-Calve-Perthes? Kondisi ini mungkin tidak sering didengar, tetapi dapat berdampak besar pada perkembangan tulang anak. Meskipun jarang terjadi, penyakit ini bisa memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak aktif. Sebenarnya apa itu penyakit Legg-Calve-Perthes?
Apa itu Legg-Calve-Perthes?
Legg-Calve-Perthes disease adalah kondisi langka yang dapat menyerang pinggul anak usia 2–12 tahun.
Penyakit yang dikenal dengan sebutan Perthes diseases ini bermula ketika kepala tulang femur (bola di soket sendi pinggul) kehilangan pasokan darah untuk sementara waktu.
Ketika darah berhenti mengalir ke tulang, maka jaringan pun mulai mati. Setelah aliran darah kembali, tulang pun perlahan akan memperbaiki bentuknya. Namun, tulang mungkin tidak akan memiliki bentuk dan ukuran yang semestinya.
Bila tidak juga mendapatkan pengobatan, Legg-Calve-Perthes atau penyakit Perthes ini dapat menyebabkan radang sendi pada anak.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Penyakit Perthes merupakan penyakit langka yang hanya terjadi pada 1 dari 12.000 anak di seluruh dunia. Anak laki-laki lebih sering mengalaminya daripada anak perempuan.
Gejala Legg-Calve-Perthes
Gejala penyakit Perthes umumnya akan berkembang seiring dengan waktu dan sering kali tanpa tanda awal yang jelas.
Namun, melansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa gejala umum dari Legg-Calve-Perthes disease.
- Pincang. Anak mungkin akan terlihat suka berjalan dengan satu kaki untuk menjaga berat badannya tidak bertumpu pada sisi yang sakit.
- Nyeri pinggul. Bila anak mengalami nyeri, ini bisa menjadi tanda awal penyakit ini, karena tulang mulai kehilangan suplai darah dan mengalami degenerasi.
- Nyeri pada area lain. Selain itu, beberapa anak mungkin akan merasakan nyeri sendi di lutut, paha, pinggul, atau perut.
- Kram kaki. Anak mungkin akan mengalami kram otot pada kaki yang terhubung ke sendi pinggul.
- Gaya berjalan Trendelenburg. Otot pinggul yang lemah menyebabkan panggul miring ke bawah pada sisi yang terkena saat anak Anda berjalan.
- Rentang gerak terbatas. Anak mungkin akan kesulitan untuk memutar pinggulnya. Mereka tidak dapat membuka pahanya ke luar atau memutar lututnya ke dalam.
- Atrofi otot. Massa otot di paha dan bokong mungkin juga akan hilang.
- Perbedaan panjang kaki. Anak dengan Legg-Calve-Perthes disease akan memiliki panjang kaki yang berbeda.
Penyebab penyakit Legg-Calve-Perthes
Sayangnya, penyakit Perthes ini bersifat idiopatik, yang berarti belum diketahui secara pasti apa penyebab yang mendasarinya.
Namun, yang pasti penyakit ini terjadi ketika suplai darah ke kepala tulang femur terganggu atau berhenti sementara, yang menyebabkan tulang rusak.
Apalagi, tulang memerlukan suplai darah yang baik untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi yang diperlukan sebagai asupan untuk pertumbuhan tulang.
Jika suplai darah terganggu atau terhenti, tulang tidak akan mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, yang dapat menyebabkan sel-sel tulang mulai mati.
Akibatnya, tulang bisa mengalami kerusakan, menjadi lemah, dan kehilangan kekuatannya, yang berpotensi mengakibatkan masalah kesehatan, termasuk penyakit Perthes ini.
Faktor risiko penyakit Legg-Calve-Perthes
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami Legg-Calve-Perthes disease, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Memiliki gangguan pembekuan darah.
- Cedera traumatis.
- Faktor genetik.
- Pertumbuhan rangka tertunda.
- Berat badan lahir rendah.
- Bertubuh pendek.
- Gigi abnormal.
- Usia anak 4–10 tahun.
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Terpapar asap rokok.
Diagnosis Legg-Calve-Perthes
Untuk mendiagnosis penyakit Perthes, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini.
- Riwayat medis. Dokter akan mengumpulkan informasi tentang gejala yang dialami, seperti nyeri pinggul, kelemahan, atau kesulitan bergerak.
- Pemeriksaan fisik lengkap. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai rentang gerak, kekuatan, dan apakah ada pembengkakan di area pinggul.
- X-ray. X-ray pada anak untuk mengetahui struktur kepala femur.
- MRI. Tes MRI untuk mengetahui tingkat keparahan penyakit ini.
- Tes darah atau tes tambahan lain. Hal ini untuk menyingkirkan kondisi lain atau memeriksa aliran darah ke area pinggul.
Pengobatan Legg-Calve-Perthes
Untuk mengobati penyakit Perthes, dokter akan menyesuaikan dengan usia, rentang gerak pinggul anak, dan tingkat keparahannya.
Nantinya, dokter akan merekomendasikan beberapa perawatan berdasarkan tingkatan nyeri pinggul, kekakuan, dan seberapa banyak bagian tulang paha yang kolaps.
Untuk mengobati kondisi ini, dokter dapat memberikan perawatan nonbedah dan bedah. Berikut adalah penjelasannya.
1. Perawatan nonbedah
Perawatan nonbedah ini termasuk beberapa tindakan berikut.
- Pembatasan aktivitas. Anak mungkin dapat menggunakan alat bantu untuk berjalan, seperti kruk.
- Obat anti-inflamasi. Ibuprofen untuk anak yang dijual bebas mungkin dapat digunakan untuk meredakan nyeri.
- Gips. Penyangga kepala tulang paha di soket pinggul.
- Traksi. Untuk meregangkan atau menarik sendi panggul secara bertahap agar sejajar.
- Terapi fisik. Untuk menjaga otot pinggul tetap kuat dan meningkatkan gerakan pinggul.
2. Perawatan bedah
Bila perawatan nonbedah tidak juga menunjukkan perbaikan pada kondisi si Kecil, dokter mungkin akan melakukan pembedahan untuk menahan kepala tulang di soket pinggul.
Istilah pengobatan ini dikenal dengan osteotomy femoralis, yang mengubah posisi kepala femur di dalam songket pinggul.
Dalam prosedur ini, femur akan dipotong dan diputar agar kepala femur lebih sejajar dengan soket pinggul. Tulang tersebut nantinya akan “dikunci” menggunakan pelat logam dan sekrup.
Bila ada pertanyaan lebih lanjut, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Kesimpulan
- Legg-Calve-Perthes adalah kondisi langka yang dapat memengaruhi pinggul anak-anak usia 2–12 tahun. Kondisi ini menyebabkan jaringan kepala tulang femur (bola di soket sendi pinggul) mati untuk sementara waktu.
- Gejala awal mungkin tidak jelas, tetapi meliputi nyeri pinggul, pincang, dan keterbatasan gerakan.
- Penyebabnya masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi kondisi ini terjadi karena suplai darah ke kepala tulang femur terganggu atau berhenti sementara, yang menyebabkan tulang rusak.
- Pengobatan dapat berupa perawatan nonbedah, seperti pembatasan aktivitas dan terapi fisik, atau dalam kasus yang lebih parah, tindakan bedah untuk memperbaiki posisi kepala femur.
[embed-health-tool-vaccination-tool]