Cara mendiagnosis cat eye syndrome

Mengingat gejala sindrom mata kucing sangat khas, dokter akan langsung mengenali penyakit ini dari tanda dan ciri-cirinya.
Setelah melihat gejala, dokter akan meminta orangtua melakukan tes genetik kepada anak juga ayah ibunya.
Pemeriksaan tes genetik ini mencakup beberapa hal, berikut di antaranya.
- Kariotipe: tes laboratorium yang menghasilkan gambar kromosom
- FISH: teknik untuk mendeteksi dan menemukan DNA tertentu pada kromosom.
Pada beberapa kasus, cat eye syndrome bisa dokter diagnosis dari sebelum bayi lahir.
Dokter akan mencurigai adanya kelainan ini dari USG dan tes amniosentesis.
Pengobatan cat eye syndrome

Sindrom mata kucing memengaruhi banyak sistem tubuh sehingga ada banyak pihak yang terlibat dalam pengobatan.
Biasanya, tim dokter yang terlibat adalah:
- dokter anak,
- ahli bedah,
- spesialis jantung,
- saluran cerna,
- spesialis mata,
- dokter ortopedi,
- spesialis mata.
Pengobatan cat eye syndrome tergantung pada gejala spesifik yang anak rasakan, seperti berikut.
1. Operasi jantung
Bila gejala sindrom mata kucing adalah kelainan jantung bawaan, pengobatannya menggunakan obat-obatan tertentu sampai prosedur pembedahan.
Prosedur bedah yang spesifik tergantung ada ukuran, tingkat keparahan, dan kombinasi kelainan anatomi.
Sebelum dan sesudah operasi kelainan jantung tertentu, anak rentan mengalami infeksi bakteri pada lapisan jantung dan katup (endokarditis).
Oleh karena itu, anak perlu melakukan terapi antibiotik sebagai langkah pencegahan. Dokter akan meresepkan sebelum dan sesudah operasi.
2. Terapi sesuai kondisi
Perawatan ini bila kondisi cat eye syndrome terlihat dari gejala kelainan pada tulang.
Terapi ini mencakup fisik dan ortopedi, bahkan tidak menutup kemungkinan operasi pembedahan.
Pada anak yang tubuhnya sangat pendek dan berhubungan dengan defisiensi hormon pertumbuhan akan menjalani terapi hormon.
Anak yang memiliki keterlambatan perkembangan juga perlu menjalani terapi yang menunjang tumbuh kembangnya.
Sindrom mata kucing memang kondisi langka yang memengaruhi organ tubuh lain. Kondisi ini sering membuat orangtua putus asa dengan keadaan anaknya.
Akan tetapi, berbagai perawatan dan pengobatan bisa membuat anak lebih semangat untuk menjalani hidupnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar