Sebagai ibu menyusui, Anda tentu ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil. Namun, Anda perlu tahu, makanan yang dikonsumsi ibu bisa memengaruhi kenyamanan dan pencernaan si Kecil, terutama di masa pemberian ASI eksklusif. Lantas, apa saja makanan yang harus dihindari ibu menyusui agar bayi tidak kembung? Jika si Kecil sudah MPASI, apa pula makanan penyebab kembung yang juga perlu dihindari bayi? Berikut daftarnya.
Ragam makanan dan minuman yang membuat bayi kembung
Beberapa jenis makanan diketahui mengandung gas tinggi yang dapat memicu perut kembung pada si Kecil.
Kondisi ini tentu bisa membuat bayi rewel dan merasa tidak nyaman, bahkan kesulitan tidur atau menyusu dengan tenang.
Agar hal ini tidak terjadi, penting bagi ibu menyusui untuk lebih selektif dalam mengonsumsi makanan sehari-hari.
Saat bayi sudah mulai MPASI (makanan pendamping ASI) pun, sebaiknya hindari memberikan makanan yang bisa membuat perut bayi kembung.
Lalu, apa saja makanan tersebut? Berikut adalah ragam makanan dan minuman yang harus dihindari ibu menyusui dan bayi agar si Kecil tidak kembung.
1. Kacang-kacangan
Kacang merah, kacang polong, dan lentil dikenal menghasilkan gas saat dicerna karena kandungan oligosakarida yang sulit dipecah oleh sistem pencernaan.
Ketika difermentasi oleh bakteri usus, zat ini menghasilkan gas berlebih.
Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh ibu menyusui, gas dari makanan ini bisa terserap ke ASI dan memicu kembung pada bayi sensitif.
2. Sayuran tinggi gas
Sayuran seperti brokoli, kol, dan kembang kol memiliki kandungan serat dan senyawa sulfur tinggi yang bisa memicu gas.
Busui sebaiknya membatasi konsumsi makanan ini jika bayi terlihat kembung setelah menyusu.
Sementara sebagai MPASI bayi, sebaiknya berikan dalam bentuk yang sangat lembut dan dalam jumlah kecil terlebih dahulu.
3. Jagung dan kentang
Keduanya mengandung pati yang bisa difermentasi oleh bakteri usus dan menghasilkan gas. Jika sistem pencernaan bayi yang sehat belum terbiasa, ini bisa memicu rasa tidak nyaman pada perutnya.
Oleh karena itu, jagung dan kentang merupakan makanan busui yang bisa membuat bayi kembung, terutama jika dikonsumsi berlebihan.
Dalam MPASI, jagung atau kentang masih bisa diberikan kepada bayi dengan tekstur lembut, tapi tetap dalam porsi terbatas agar tidak memicu kembung.
4. Buah-buahan dengan kandungan sorbitol
Buah aprikot, pir, plum, dan persik memiliki kandungan gula alami (sorbitol) yang bisa menimbulkan gas.
Busui sebaiknya membatasi konsumsi buah-buahan ini jika bayi sering rewel atau kembung.
Sebagai MPASI bayi, pastikan memberikan buah yang matang pada si Kecil, kupas kulitnya, dan sajikan dalam bentuk pure.
5. Oatmeal
Oatmeal mengandung serat larut yang baik untuk pencernaan, tetapi pada beberapa bayi bisa menyebabkan produksi gas, terutama jika sistem pencernaannya belum terbiasa.
Busui masih boleh mengonsumsi oatmeal dalam makanan sehari-hari. Makanan ini tidak sepenuhnya harus dihindari ibu menyusui agar bayi tidak kembung.
Namun, sebaiknya busui mengonsumsi makanan ini dalam porsi kecil untuk mencegah kembung pada si Kecil.
6. Produk berbahan dasar susu sapi
Laktosa yang terkandung dalam susu sapi dan produk olahannya bisa menyebabkan perut kembung pada bayi, terutama jika bayi memiliki intoleransi laktosa atau sistem cernanya belum matang.
Oleh karena itu, busui perlu waspada jika bayi sering kembung setelah menyusu. Untuk MPASI, susu sapi sebaiknya tidak diberikan sebelum anak usia 1 tahun.
7. Sayur mentah
Sayuran yang tidak dimasak dengan baik, seperti kol atau brokoli yang masih keras, lebih sulit dicerna dan bisa menimbulkan gas saat dikonsumsi oleh bayi.
Oleh karena itu, dalam MPASI, sebaiknya masak sayur hingga lunak dan teksturnya sesuai dengan usia bayi agar tidak menyebabkan perut kembung atau begah.
8. Sereal instan
Sereal bayi yang mengandung tambahan gula atau serat tinggi bisa terlalu berat bagi sistem cerna bayi yang masih berkembang, dan menyebabkan perut kembung atau konstipasi.
Oleh karena itu, pilih sereal atau bubur bayi instan yang tidak mengandung tambahan gula dan dengan kadar serat yang sesuai usia.
Namun, perlu dipahami bahwa pada dasarnya tidak semua bayi memiliki respons yang sama terhadap makanan yang membuat bayi kembung.
Misalnya, ada bayi yang kembung setelah ibu makan kol, sedangkan bayi lainnya baik-baik saja. Jadi, respons kembung ini memang bergantung pada sistem pencernaan tiap bayi.
Jika bayi Anda mengalami perut kembung atau perut bayi berbunyi setelah menyusui atau mencoba makanan tertentu, sebaiknya hentikan dulu makanan tersebut dan amati perubahannya.
Bila perlu, konsultasikan kepada dokter anak untuk panduan lanjutan.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Penyebab bayi kembung selain makanan
Jika perut kembung yang dialami si Kecil benar-benar akibat makanan yang dikonsumsi ibu menyusui, Anda dapat mengetahuinya dalam dua jam setelah bayi menelan makanan tersebut.
Namun faktanya, perut bayi kembung tak melulu disebabkan oleh makanan yang mengandung gas. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor lainnya.
Jadi, selain makanan yang harus dihindari ibu menyusui agar bayi tidak kembung, perhatikan juga faktor-faktor lainnya, seperti berikut ini.
1. Menyusu terlalu cepat atau terlalu banyak
Melansir dari Texas Children’s, jika bayi menyusu terlalu cepat, ia bisa menelan banyak udara.
Begitu juga kalau ia menyusu terlalu banyak dalam waktu singkat, perutnya bisa terasa penuh dan jadi tidak nyaman.
2. Menelan terlalu banyak udara saat menyusu atau menangis
Saat menyusu dengan posisi yang kurang pas atau menangis terlalu lama sebelum disusui, bayi bisa menelan banyak udara yang kemudian membuat perutnya kembung.