backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

5 Tanda Pencernaan yang Sehat pada Bayi dan Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    5 Tanda Pencernaan yang Sehat pada Bayi dan Anak

    Bukan hanya untuk orang dewasa, pencernaan yang baik juga penting bagi bayi dan anak-anak. Itu sebabnya, Anda perlu memastikan si Kecil memiliki sistem pencernaan yang sehat. Lantas, bagaimana ciri-ciri sistem pencernaan yang sehat pada bayi dan anak?

    Berbagai ciri-ciri pencernaan sehat pada bayi dan anak

    Untuk memahami apakah si Kecil memiliki sistem pencernaan yang baik dan sehat, ada ciri-ciri yang bisa Anda kenali pada bayi dan anak. Berikut pejelasannya.

    1. Jumlah bakteri yang seimbang di dalam usus

    pisang untuk bayi

    Kunci kesehatan sistem pencernaan anak dipengaruhi oleh mikrobiota berupa bakteri yang hidup di dalam usus, yang terdiri dari bakteri baik dan jahat.

    Maka itu, jumlah bakteri baik dan jahat yang seimbang bisa menjadi ciri-ciri pencernaan yang sehat pada bayi dan anak.

    Prebiotik merupakan jenis bakteri baik yang penting untuk menjaga sistem pencernaan agar tetap kuat dan sehat.

    Anda bisa memastikan anak memiliki jumlah bakteri baik yang cukup dengan memberikan makanan kaya prebiotik, seperti yoghurt, kefir, dan sayuran fermentasi (misalnya, acar atau tempe).

    Faktanya, keseimbangan jumlah bakteri di sistem pencernaan ditentukan di masa awal kehidupan. Artinya, ini terjadi sejak usia bayi dan anak-anak.

    Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mendukung keseimbangan bakteri dalam usus selama masa tumbuh kembang si Kecil.

    Dilansir dari Only About Children, jumlah bakteri di dalam sistem pencernaan anak umumnya akan terus mengalami perubahan sebelum ia berusia 4 atau 5 tahun.

    Usia tersebut dipercaya menjadi waktu yang paling tepat untuk membentuk sistem pencernaan yang kuat dan sehat pada anak.

    2. Tumbuh kembang sesuai usia

    Sistem pencernaan yang sehat akan mampu menyerap nutrisi makanan dengan baik. Hal ini tentu dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga menjadi lebih optimal.

    Ciri-ciri pencernaan bayi yang sehat pun dapat berupa tumbuh kembang yang sesuai dengan usia anak.

    Masa pertumbuhan anak terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan sejak awal kehamilan, tepatnya yaitu hingga anak berusia 2 tahun.

    Pada masa ini, anak akan mengalami pembentukan otak dan orang vital lainnya. Tinggi badan anak juga akan ditentukan di usia tersebut.

    Sebagai tolak ukur, tumbuh kembang normal pada bayi 1 tahun dapat diketahui dari ciri berikut ini.

    • Berat badan bayi mencapai 3 kali berat lahir.
    • Panjang badan naik 50% dari panjang lahir.
    • Lingkar kepala naik sekitar 10 cm.

    Perlu diingat!

    Meski bisa menjadi tanda pencernaan sehat pada bayi, perlu diingat bahwa kecepatan tumbuh kembang anak dapat berbeda. Cara untuk memastikannya yaitu dengan melakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala.
    Anda disarankan untuk membawa anak ke dokter secara rutin dengan jadwal sebagai berikut.
    • Setiap bulan sampai usia 1 tahun.
    • 3 Bulan sekali sampai usia 3 tahun.
    • 6 bulan sekali sampai usia 6 tahun.
    • 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya.

    3. Buang air besar teratur

    ISK pada bayi

    Saat sistem pencernaan berfungsi dengan normal, tubuh akan mampu mencerna nutrisi yang masuk melalui makanan dengan baik.

    Makanan yang telah selesai dicerna kemudian dibuang sebagai tinja atau feses. Maka itu, ciri-ciri pencernaan yang sehat pada bayi dan anak dapat berupa kebiasaan buang air besar (BAB) yang rutin.

    Sebaliknya, anak yang jarang BAB bisa dikatakan sembelit. Sembelit pada anak dapat ditandai dengan BAB hanya 2 kali atau bahkan kurang dalam seminggu yang terjadi selama 1 bulan.

    Namun, hal ini dapat berbeda pada kondisi tertentu. Misalnya, pada bayi ASI eksklusif umumnya BAB lebih sering daripada bayi yang diberikan susu formula.

    Untuk memastikan anak buang air besar secara rutin, pastikan ia mendapat asupan serat yang cukup setiap hari.

    Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan oleh Kemenkes RI, berikut jumlah kebutuhan serat harian bayi dan anak.

    • 6—11 bulan: 11 gram.
    • 1—3 tahun: 19 gram.
    • 4—6 tahun: 20 gram.
    • 7—9 tahun: 23 gram.

    4. Terhindar dari gangguan pencernaan

    Ciri-ciri pencernaan sehat pada bayi yang selanjutnya yaitu terhindar dari gangguan pencernaan.

    Saat bayi bisa buang air besar secara rutin, artinya tubuh akan lebih mudah membuang kotoran sisa-sisa makanan berupa tinja dari sistem pencernaan.

    Hal ini bisa membuat sistem pencernaan menjadi lebih sehat dan membantu mencegah gangguan pencernaan lain yang bisa dialami oleh anak, seperti kolitis, gastroesophageal reflux disease (GERD), dan reaksi alergi.

    5. Nafsu makan yang baik

    Tak jarang ada bayi dan anak yang mengalami masa ketika ia tidak mau makan.

    Kondisi ini memang cukup umum dialami oleh anak usia 1—5 tahun dan bukan merupakan hal yang perlu dikhawatirkan.

    Namun jika anak terus-menerus tidak mau makan, Anda perlu mengatasinya. Gangguan sistem pencernaan diketahui bisa menjadi penyebab anak tidak nafsu makan.

    Ini karena pencernaan yang tidak sehat bisa menimbulkan berbagai gejala yang membuat anak merasa tidak nyaman. Akibatnya, ia menjadi tidak mau makan.

    Oleh karena itu, nafsu makan yang baik bisa mnjadi ciri-ciri pencernaan sehat pada bayi dan anak.

    Pentingnya pencernaan yang sehat pada bayi dan anak

    Sistem pencernaan yang sehat diketahui berperan penting dalam menjaga kesehatan anak secara keseluruhan, baik secara mental maupun fisik.

    Dengan kesehatan yang terjaga, si Kecil juga bisa lebih terhindar dari risiko penyakit yang mungkin dialami oleh bayi dan anak.

    Saat sistem pencernaan tidak mampu bekerja dengan baik, anak berisiko mengalami gejala gangguan pencernaan, yang dapat meliputi berikut ini.

    • Rasa tidak nyaman di pencernaan.
    • Sakit perut.
    • Penyerapan nutrisi yang kurang optimal.
    • Daya tahan tubuh menurun.
    • Sulit tidur.
    • Perubahan suasana hati (mood).
    • Kelelahan.

    Gejala di atas tentu bisa memberi dampak buruk pada bayi dan anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan