Banyak orang mungkin berpikir bahwa anak-anak memiliki sedikit risiko terkena tukak lambung. Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak juga bisa dan bahkan sering menderita tukak lambung. Apakah tukak lambung pada anak berbeda dari yang dialami orang dewasa? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu tukak lambung pada anak?
Tukak lambung (peptic) adalah luka terbuka pada lapisan atau membran lambung dalam tubuh anak. Oleh karena itu, tukak lambung dapat mengganggu fungsi lambung anak.
Ada banyak jenis tukak yang terjadi di dalam tubuh seperti tukak genital, tukak kaki diabetik, tukak lambung, dan tukak mulut.
Tukak lambung sebenarnya jenis yang paling umum dari tukak. Ada tiga bentuk tukak lambung, yakni sebagai berikut.
- Tukak duodenal, yakni luka yang terbentuk di bagian atas dari usus kecil.
- Tukak gastritis, yakni luka yang terbentuk di dinding lambung dan umum terjadi.
- Tukak kerongkongan (esofagus), yakni luka pada saluran kerongkongan dan jarang terjadi.
Apa saja gejala tukak lambung pada anak?
Tukak lambung tidak selalu menimbulkan gejala. Gejala kondisi ini dapat berbeda-beda, bergantung dari usia anak dan posisi tukak lambung.
Perlu diketahui
Gejala yang paling umum untuk tukak lambung pada anak-anak adalah rasa sakit dan sensasi terbakar pada bagian perut antara tulang rusuk dan pusar.
Nyeri biasanya digambarkan sebagai rasa panas dan menggerogoti yang dapat berlangsung dari 30 menit hingga 3 jam.
Nyeri ini akan terasa lebih parah sebelum dan setelah makan dan bisa bertambah parah di malam hari hingga membangunkan anak saat sedang tidur.
Selain gejala di atas, beberapa gejala lain juga dapat menyertai, yang meliputi berikut ini.
- Rasa tidak nyaman di perut yang hilang timbul.
- Mual.
- Kelelahan.
- Muntah.
- Kembung dan banyak bersendawa.
- Cegukan.
- Kesulitan makan.
- Kehilangan selera makan.
- Berat badan turun.
- Muntah atau tinja mengandung darah.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda menduga anak Anda memiliki tukak lambung seperti yang telah disebutkan di atas, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.
Jika anak telah didiagnosis menderita tukak lambung, segera cari pertolongan medis bila terjadi gejala yang mungkin dapat menyebabkan komplikasi, seperti berikut ini.
Apa penyebab tukak lambung pada anak?
Penyebab paling umum dari tukak lambung adalah infeksi bakteri H. pylori. Bakteri ini menghasilkan senyawa yang bisa melemahkan lapisan pelindung pada lambung.
Akibatnya, dinding lambung akan lebih mudah mengalami kerusakan saat terkena zat asam dan pepsin.
Namun, melansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, H. pylori bukanlah penyebab dalam banyak kasus tukak lambung pada anak. Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa.
Meski begitu, anak-anak yang tinggal di tempat padat penduduk atau yang harus berbagi tempat tidur dengan orang lain berisiko lebih besar tertular infeksi bakteri ini dan mengalami tukak lambung.
Pada anak-anak, diduga penggunaan aspirin atau non-steroid anti-inflammatory (NSAID) menjadi penyebab dalam banyak kasus tukak lambung.
Anak-anak lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu dibandingkan dengan orang dewasa sehingga mungkin memerlukan lebih banyak oabt-obatan.
Penggunaan NSAID, seperti aspirin, ibuprofen dan naproxben sodium, yang terlalu sering pada anak dapat membuat perut iritasi atau mengalami peradangan.
Meski sering kali diduga sebagai penyebabnya, stres, kecemasan, atau kopi dan makanan pedas tidak dapat menyebabkan tukak lambung.
Namun, hal tersebut dapat mengiritasi lambung dan membuat luka tukak lambung menyebar atau bertambah parah.
Bagaimana tukak lambung pada anak didiagnosis?
Untuk mendeteksi penyebab tukak lambung, dokter dapat melakukan tes berikut ini pada anak Anda.
- Endoskopi bagian tubuh atas dengan menggunakan tabung tipis, fleksibel untuk melihat saluran pencernaan anak.
- Barium X-ray dengan menelan zat kontras pencitraan untuk melihat saluran pencernaan anak dengan lebih jelas melalui foto rontgen.
Jika diketahui ada tukak lambung, dokter kemudian akan menguji ada atau tidak keberadaan bakteri H. pylori. Ada beberapa tes yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut.
- Tes darah, untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri H. pylori di dalam darah.
- Tes napas urea, dengan meminum cairan yang mengandung urea untuk kemudian diukur kadar karbon dioksida di dalam napas.
- Tes antigen tinja, untuk mendeteksi adanya bakteri H. pylori di dalam tinja.
Bila H. pylori bukanlah penyebab tukak lambung, infeksi bakteri ini perlu dikesampingkan sebagai penyebab.
Ini karena pengobatan untuk tukak lambung disebabkan oleh H. pylori berbeda dari pengobatan untuk tukak lambung yang disebabkan oleh NSAID.
Apa saja pengobatan untuk tukak lambung pada anak?
Berikut ini adalah beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi tukak lambung pada anak.
1. Minum antibiotik
Jika penyebab tukak lambung adalah H.pylori, antibiotik mungkin diperlukan untuk mengobati tukak lambung secara efektif.
Pastikan anak minum obat antibiotik sesuai arahan dokter, bahkan sampai habis meskipun gejala sudah menghilang.
2. Hindari obat NSAID
Jika tukak lambung terjadi akibat obat, dokter mungkin menyarankan Anda untuk tidak memberikan NSAID pada anak, seperti ibuprofen atau naproxen.
Dokter anak kemungkinan besar akan meresepkan obat yang bisa mengurangi asam, seperti ranitidine, famotidine, atau lansoprazole. Obat ini harus diberikan sesuai ketentuan dari dokter.
3. Operasi
Untuk tukak lambung berat yang menyebabkan komplikasi, anak Anda mungkin perlu menjalani operasi. Tindakan operasi perlu dilakukan jika komplikasi ini terjadi.
Perdarahan
Perdarahan dapat ditandai dengan muntah darah segar atau seperti bubuk kopi; atau bagian dari tinja berdarah atau berwarna hitam.
Darah yang hilang juga dapat menimbulkan kelemahan, orthostasis, sinkop, haus, dan berkeringat.
Perforasi
Tukak lambung bisa menyebabkan lubang di dinding usus, sehingga cairan lambung dan asam bocor keluar ke dalam tubuh dan organ terdekat.
Anak Anda mungkin merasakan sakit dan shock. Komplikasi ini membutuhkan tindakan operasi dengan segera.
Obstruksi
Obstruksi dapat disebabkan oleh jaringan parut, kejang, atau peradangan akibat tukak lambung.
Gejalanya termasuk muntah sangat banyak dan berulang, yang terjadi lebih sering pada malah hari atau sekitar 6 jam setelah makan terakhir.
Kehilangan nafsu makan disertai kembung terus menerus atau merasa begah setelah makan juga bisa menandakan obstruksi lambung.
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang efek operasi pada anak terlebih dahulu.
Tips untuk mengatasi tukak lambung pada anak
Ada baiknya Anda mempelajari gejala tukak lambung yang mungkin dialami oleh anak dan cara mengatasinya.
Segera bawa anak Anda ke dokter saat melihat gejala kondisi ini muncul agar dapat ditangani dengan metode pengobatan yang sesuai.
Perut anak Anda dapat lebih terasa sakit saat sedang kosong. Untuk mencegah rasa sakit tersebut, Anda harus memastikan bahwa anak mengonsumsi makanan yang cukup.
Sama halnya dengan menangani tukak lambung pada orang dewasa, sebaiknya berikan makanan pada anak dalam porsi kecil tetapi lebih sering, mungkin lima atau enam kali per hari.
Selanjutnya, minta anak Anda untuk beristirahat setelah makan.
Anak-anak perlu makanan yang seimbang dan penuh gizi sehingga kebanyakan dokter tidak akan menyarankan pembatasan pola makan yang ketat.
Terkecuali makanan tertentu yang bisa memperparah kondisi anak, seperti makanan pedas dan minuman yang mengandung kafein.
Meski begitu, disaranakn untuk tetap mengawasi reaksi anak terhadap makanan dan minuman tertentu.
Kesimpulan
Tukak lambung pada anak dapat dihindari dengan menjaga kebersihan untuk mencegah infeksi bakteri dan membatasi pemicu yang dapat memperburuk kondisi, seperti penggunaan NSAID. Tukak lambung dapat diobati dan kebanyakan anak dapat beraktivitas dengan normal setelah menjalani pengobatan. Jika Anda melihat gejala kondisi ini pada anak Anda, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. [embed-health-tool-vaccination-tool]