Kapan harus ke dokter?

Bila terdapat darah pada feses anak saat buang air besar (BAB) dan sudah melakukan perubahan pola makan, orangtua bisa berkonsultasi ke dokter.
Nantinya, dokter akan melakukan analisis di bawah ini terhadap kondisi si kecil, dikutip dari Children Hospital.
1. Apakah yang keluar benar darah?
Dokter akan memeriksa dan bertanya terlebih dahulu seputar makanan yang anak konsumsi.
Bila si kecil mengonsumsi jenis makanan yang bisa memengaruhi warna feses, seperti buah naga atau jus buah lain, dipastikan yang keluar bukan darah.
2. Berapa usia pasien?
Pada bayi usia 0-3 bulan, BAB berdarah disebabkan oleh fisura anus atau alergi. Namun pada anak balita, BAB berdarah sering disebabkan oleh sembelit, infeksi, dan radang usus (usus buntu).
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi si kecil.
3. Apakah BAB berdarah pada anak membuatnya sakit?
Bila feses anak berdarah tidak disertai rasa sakit, biasanya tidak terjadi peradangan di anus, seperti divertikulum meckel.
Sebaliknya, bila BAB berdarah pada anak membuatnya sakit, maka terjadi peradangan, seperti usus buntu, atau infeksi.
4. Seperti apa warna fesesnya?
Warna feses bisa menunjukan kondisi yang terjadi di dalam tubuh. Sebagai contoh, bila feses anak berwarna hitam (melena), menandakan perdarahan terjadi di kerongkongan dan lambung.
Sementara itu bila feses berwarna merah tua, menunjukkan perdarahan di usus kecil. Untuk warna feses merah cerah, tandanya ada infeksi di rektal atau anus.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar