Anda mungkin sering mendengar istilah hernia, yakni kondisi ketika bagian dari organ atau jaringan dalam tubuh mendorong dinding otot di sekitarnya sehingga membentuk tonjolan. Hernia memiliki banyak jenis dan beberapa di antaranya merupakan salah satu masalah yang umum pada bayi dan anak, seperti hernia umbilikalis. Meski seringnya tak berbahaya, beberapa kasus hernia umbilikalis pada anak perlu mendapat prosedur operasi atau pembedahan. Lantas, bagaimana prosedur ini dan kapan seorang anak perlu menjalaninya?
Apa itu hernia umbilikalis?
Hernia umbilikalis terjadi ketika bagian dari usus, bersama dengan lemak atau cairan, mendorong dinding otot yang lemah di bagian perut.
Hal ini menyebabkan tonjolan di dekat pusar atau di pusar itu sendiri sehingga tampak seperti pusar yang bengkak.
Hernia umbilikalis umumnya timbul sejak lahir ketika saluran umbilikus (pusar) gagal menutup.
Biasanya, saluran ini akan menutup sebelum bayi lahir, tetapi sebanyak 1 atau 2 dari 10 bayi memiliki kondisi ini, terutama pada bayi prematur atau yang memiliki berat lahir rendah.
Adapun jenis hernia pada bayi ini umumnya tidak menyakitkan dan tak berbahaya.
Bahkan, hernia umbilikalis yang timbul sebelum usia bayi 6 bulan seringkali hilang dengan sendirinya pada usia 1 tahun atau seiring dengan tumbuh kembang anak.
Meski demikian, pada beberapa kasus, hernia umbilikalis bisa menimbulkan masalah baru, terutama jika bagian usus menjadi terperangkap di dalam lokasi hernia (incarcerated hernia).
Bila ini terjadi, organ atau jaringan yang terperangkap bisa terluka sehingga menimbulkan beberapa gejala, seperti sakit perut, muntah, hingga demam pada anak.
Pada kasus ini, operasi hernia umbilikalis pada bayi atau anak mungkin akan dokter sarankan.
Adapun operasi hernia umbilikalis dilakukan dengan mendorong tonjolan kembali ke tempatnya dan memperkuat dinding otot perut yang lemah.
Operasi hernia umbilikalis ini bertujuan untuk memperbaiki hernia di perut anak sehingga bisa mencegah komplikasi atau masalah baru seperti yang disebutkan di atas.
Kapan operasi hernia umbilikalis pada anak perlu dilakukan?
Cleveland Clinic menyebutkan bahwa sebanyak 90% kasus hernia umbilikalis dapat sembuh dengan sendirinya saat anak berusia tiga atau empat tahun.
Oleh karena itu, dokter umumnya akan menunggu hingga usia tersebut untuk menentukan apakah seorang anak membutuhkan operasi.
Namun umumnya, dokter akan menyarankan operasi perbaikan hernia umbilikalis bila anak memiliki kondisi tertentu.
Berikut adalah beberapa kondisi pada anak yang umumnya perlu menjalani operasi hernia umbilikalis.
- Ukuran hernia besar dengan lebar sekitar 2 cm atau lebih.
- Hernia dimulai setelah usia 6 bulan atau menjadi lebih besar setelah usia 1-2 tahun.
- Perut anak terasa nyeri dan terlihat ada pembengkakan atau timbul gejala lain yang menjadi tanda dari incarcerated hernia.
- Hernia masih ada hingga usia anak 5 tahun.
- Hernia mengganggu penampilan anak Anda.
Perhatikan ini sebelum mulai prosedur operasi hernia umbilikalis
Sebelum menjalani operasi, pastikan Anda memberi tahu dokter mengenai riwayat medis anak serta obat-obatan, suplemen, atau vitamin anak yang sedang dikonsumsi.
Beri tahu pula bila anak memiliki alergi tertentu, terutama obat-obatan.
Dokter mungkin akan meminta anak Anda untuk menghentikan sementara konsumsi obat, suplemen, atau vitamin tersebut.
Sebab, beberapa obat dapat memengaruhi proses pemulihan serta mengganggu pembiusan.
Selain itu, dokter akan menjelaskan prosedur operasi dan memberi instruksi lebih lanjut. Ikuti seluruh instruksi dokter, termasuk larangan makan dan minum sebelum operasi.
Umumnya, anak Anda harus berpuasa selama sekitar enam jam sebelum proses pembedahan dilakukan.
Namun, anak Anda mungkin masih boleh untuk minum, seperti air putih, teh, atau bahkan jus buah, hingga 2 jam sebelum prosedur operasi.