backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gastritis pada Anak, Saat Ada Peradangan di Lapisan Lambung

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/11/2023

Gastritis pada Anak, Saat Ada Peradangan di Lapisan Lambung

Gastritis bukan penyakit yang hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi juga pada anak. Bila si Kecil mengalami nyeri perut hebat disertai rasa mual, orangtua perlu waspada. Nah, berikut penjelasan lengkap seputar gastritis pada anak. Simak, yuk!

Apa itu gastritis pada anak?

Gastritis ini termasuk penyakit gangguan pencernaan anak. Mengutip dari Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), gastritis adalah rasa sakit atau peradangan pada lapisan lambung.

Normalnya, ada lapisan lendir yang melindungi perut. Namun, saat gastritis terjadi dalam waktu yang lama, bagian lapisan ini bisa hilang dan memicu luka.

Peradangan ini bisa terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut) atau bertahap yang kemudian menjadi masalah jangka panjang (gastritis kronis).

Gejala gastritis pada anak

obat diare anak alami paling ampuh

Tanda dan gejala gastritis pada anak tergantung dari usianya. Biasanya untuk anak usia sekolah dan remaja, gejalanya mirip dengan orang dewasa.

Umumnya, gejala gastritis pada anak adalah sebagai berikut:

Sementara itu, gejala gastritis pada bayi sedikit berbeda dengan anak usia yang lebih besar, seperti:

  • tidak nafsu minum ASI atau susu formula,
  • sangat rewel, dan
  • muntah.

Pada kasus yang sangat parah, bayi atau anak-anak bisa muntah darah atau hitam seperti kopi. 

Selain itu, fesesnya berwarna hitam karena bercampur dengan darah yang keluar bersama kotoran.

Mengutip dari Mott Children’s Hospital, Anda disarankan untuk segera menuju rumah sakit atau klinik terdekat bila menemukan gejala parah, seperti:

  • napas pendek dan terasa berat,
  • diare terus menerus,
  • tubuh lemas,
  • kepala pusing, dan 
  • terlihat pucat bahkan sampai pingsan.

Apakah gastritis pada anak bisa menyebabkan demam?

Pada dasarnya, gastritis pada anak tidak langsung menyebabkan demam. Namun, bila gastritis disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Helicobacter pylori, maka demam bisa menjadi salah satu gejala yang timbul akibat respons tubuh terhadap infeksi.

Penyebab gastritis pada anak

Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab umum radang lambung adalah infeksi bakteri bernama Helicobacter pylori.

Ini adalah bakteri yang bisa hidup di bawah selaput lendir lambung yang melindungi lambung. Helicobacter pylori sering menjadi penyebab dari masalah pencernaan.

Tidak hanya gastritis, bakteri tersebut juga bisa menyebabkan tukak lambung (luka pada lapisan perut, usus, atau kerongkongan) bahkan sampai kasus parah seperti kanker perut.

Selain bakteri, ada penyebab lain dari gastritis pada anak, yaitu:

  • terbiasa makan makanan pedas,
  • penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang,
  • menjalani operasi besar,
  • infeksi yang berat, 
  • anak mengalami stres secara psikologis,
  • memiliki penyakit lain seperti autoimun atau anemia megaloblastik.

Makanan yang terlalu berlemak juga bisa memperlambat pengosongan lambung dan memudahkan terjadi iritasi lambung.

Cara mendiagnosis gastritis pada anak

obat panas dalam untuk anak

Untuk mendiagnosis radang lambung pada anak, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan. 

Umumnya, dokter mudah mengenali gastritis dari gejalanya dan terkadang tidak perlu pemeriksaan tambahan. 

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dokter meminta orangtua untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

Pemeriksaannya mulai dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, sampai prosedur diagnosis lain.

1. Endoskopi atas

Prosedur ini untuk memeriksa bagian dalam kerongkongan, lambung, dan duodenum. Endoskopi saluran cerna atas menggunakan alat seperti selang tipis dan berisi kamera kecil yang masuk ke dalam mulut.

Alat ini akan menyusuri tenggorokan, kerongkongan, lambung, sampai duodenum. Bila membutuhkan, dokter akan mengambil sampel jaringan (biopsi) pada dinding lambung.

2. Tes darah

Pemeriksaan darah ini berfungsi untuk mendeteksi adanya anemia pada anak atau tidak. Anemia adalah kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah.

Anemia bisa menjadi indikator kehilangan darah dan berhubungan dengan gastritis pada anak.

3. Pemeriksaan feses

Petugas laboratorium akan melakukan pemeriksaan feses anak untuk melihat keberadaan bakteri Helicobacter Pylori atau infeksi lainnya.

Nantinya, petugas laboratorium akan mengambil sampel kecil feses dan mempelajari lebih lanjut kandungan bakteri di dalamnya.

Pengobatan gastritis pada anak

Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, biasanya dokter akan meresepkan obat yang bertujuan untuk:

  • menetralisir asam lambung,
  • menurunkan produksi asam lambung, atau
  • melapisi permukaan selaput lendir lambung.

Beberapa obat yang akan dokter resepkan seperti:

  • antasida,
  • ranitidine, atau
  • omeprazole.

Obat-obatan tersebut hanya boleh anak konsumsi dengan resep atau rekomendasi dari dokter. Pengobatan ini biasanya perlu anak konsumsi selama 8 minggu.

Kalau penyebab gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, kemungkinan dokter akan memberikan antibiotik tambahan.

Penggunaan obat-obatan harus sejalan dengan pola makan yang teratur. Artinya, orangtua harus memastikan perut anak tidak kosong dalam waktu lama.

Sebagai contoh, ibu dan ayah bisa membuat jadwal makan 5—6 porsi kecil dalam sehari. Setelah makan, ia harus istirahat untuk membantu meredakan sakit perut pada anak.

Cara mencegah gastritis pada anak

cara mencuci tangan yang benar

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu penyebab radang lambung adalah bakteri Helicobacter pylori.

Untuk mencegah anak bertemu dengan bakteri ini, ada langkah pencegahan yang bisa orangtua lakukan.

  • mencuci tangan pakai sabun setelah bermain dan sebelum makan,
  • menjalani pola makan teratur,
  • hindari makanan pedas terlalu sering,
  • banyak minum air putih.

Gastritis tentu membuat anak tidak nyaman sehingga ibu perlu melakukan langkah pencegahan agar ia tidak mengalami penyakit ini.

Bila sudah terlanjur terpapar dan mengalami gejala, segera hubungi dokter anak atau rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/11/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan