backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bayi Gumoh Lewat Hidung? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 04/09/2023

Bayi Gumoh Lewat Hidung? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gumoh pada masa perkembangan bayi merupakan hal yang umum terjadi. Biasanya, kondisi ini terjadi saat anak sudah merasa kenyang setelah menyusu. Kalau biasanya bayi gumoh melalui mulut, bagaimana kalau suatu saat ternyata keluar lewat hidung? Apakah berbahaya? Simak penjelasan lengkap mengenai bayi gumoh atau muntah dari hidung di artikel ini.

Apakah bayi yang gumoh lewat hidung normal terjadi?

Mengutip dari Family Doctor, bayi sering gumoh karena sistem pencernaan serta kerongkongannya belum berfungsi dengan baik dan berkembang sepenuhnya.

Selama tiga bulan pertama, sebagian bayi mengalami gumoh, yaitu kondisi saat isi perut yang sudah ditelan kembali ke kerongkongan.

Dalam dunia medis, penyebutan gumoh adalah refluks gastroesofagus.

Anda sebagai orangtua juga perlu mengetahui bahwa sebagian bayi belum tahu bagaimana cara menyusu yang benar sehingga si Kecil pun menghirup terlalu banyak udara bersama ASI.

Gumoh juga terjadi karena sistem refleks bayi yang belum maksimal. Hal ini pula yang membuat ia tidak mempunyai kendali seberapa cepat dan dari mana gumoh keluar.

Tidak hanya lewat mulut, bayi juga dapat mengalami gumoh lewat hidung.

Hal ini karena dalam mulut, tenggorokan juga terhubung dengan hidung sehingga gumoh keluar dengan cepat.

Bayi yang gumoh atau muntah dari hidung juga lebih mungkin terjadi saat mulutnya tertutup serta saat Anda memiringkan kepalanya.

Maka dari itu, walaupun menjadi salah satu masalah bayi saat menyusui, tetapi gumoh dari mulut ataupun hidung merupakan hal yang normal terjadi.

Apa saja penyebab bayi gumoh lewat hidung?

Bayi gumoh lewat hidung

Melalui penjelasan di atas, penyebab utama saat bayi gumoh atau muntah dari hidung adalah karena otot yang berada di antara kerongkongan dan perut belum berkembang sepenuhnya.

Hal inilah yang membuat bayi mengalami gumoh karena susu yang masuk lebih banyak dari biasanya dengan mudahnya naik kembali.

Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab lainnya bayi mengalami gumoh lewat hidung.

1. Gangguan saat menyusu

Perhatian yang teralihkan saat menyusu bisa menjadi penyebab bayi mengalami gumoh.

Sebagai contoh, ketika menyusu lalu ada suara berisik yang belum pernah ia dengar di ruangan.

Hal ini bisa saja membuat si Kecil terdistraksi dan jadi menelan lebih banyak susu, sehingga tersedak lalu mengeluarkan gumoh dari hidung secara tidak sengaja.

2. Udara bercampur dengan susu

Saat merasa sangat lapar, bayi cenderung menyusu terburu-buru sehingga mengakibatkan udara bercampur dengan susu yang masuk.

Setelah beberapa saat, udara yang masuk ke tubuh mencoba keluar bersama dengan sedikit susu. Hal ini juga membuat bayi gumoh lewat mulut ataupun hidung.

3. Proses menelan terganggu

Tidak hanya pada bayi, siapa saja bisa mengalami proses menelan yang terganggu saat muncul bersamaan dengan cegukan, batuk, hingga bersin.

Saat mengalami hal di atas, ini juga bisa menjadi penyebab bayi gumoh atau muntah lewat hidung karena rongga antara tenggorokan dan hidung ikut terbuka.

Bagaimana cara mengatasi bayi yang gumoh lewat hidung?

mengatasi bayi gumoh

Sebenarnya, gumoh yang terjadi pada bayi akan berhenti dengan sendirinya. Ini bisa terjadi seiring dengan otot dalam tubuhnya sudah berkembang dan menjadi lebih kuat.

Kebanyakan bayi akan mulai berhenti mengalami gumoh pada usia 6 hingga 7 bulan. Namun, ada pula sebagian bayi yang baru berhenti pada usia 12 bulan.

Untuk meminimalisasi atau mengurangi bayi gumoh atau muntah lewat hidung, berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan.

1. Membantunya bersendawa

Ini menjadi hal utama yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bayi gumoh atau muntah dari hidung.

Membantu bayi untuk bersendawa setelah menyusu akan membatasi pembentukan atau penumpukan udara di dalam perut.

2. Mengubah posisi tubuh menjadi tegak

Orangtua juga perlu mengetahui bagaimana posisi menyusui yang tepat agar Anda dan si Kecil merasa nyaman.

Salah satunya adalah menjaga posisinya lebih tegak untuk mengurangi risiko bayi mengalami gumoh.

Tidak hanya saat menyusui, jaga posisi si Kecil tetap tegak setelahnya agar susu dapat dengan mudah masuk ke dalam perut.

3. Batasi asupan susu

Saat si Kecil lapar, bukan berarti Anda dapat memberikan susu secara berlebihan karena dapat memicu gangguan pencernaan.

Perut yang terlalu penuh dapat membuat bayi mengalami gumoh atau muntah dari hidung. Berikan asupan susu secukupnya dengan jadwal yang tepat.

4. Posisikan bayi tidur telentang

Risiko bayi tersedak dan gumoh akan berkurang saat bayi tidur dalam posisi telentang.

Dalam posisi tengkurap, susu di dalam perut lebih mudah keluar melalui hidung. Cara yang satu ini juga mengurangi risiko sindrom kematian mendadak (SIDS).

5. Perhatikan asupan susu untuk ibu

Tidak menutup kemungkinan bayi yang gumoh lewat hidung juga bisa terjadi karena ia mengalami alergi.

Walaupun si Kecil mengonsumsi ASI, alergi susu jenis lainnya bisa terjadi karena asupan susu yang Ibu minum.

Apabila bayi mengonsumsi susu formula, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter dan mengganti susu formula terhidrolisis (hipoalergenik).

Tips makan bayi agar tidak gumoh

Mengutip dari Healthy Children, cara terbaik mengurangi gumoh adalah dengan memberi makan bayi sebelum ia merasa sangat lapar. Lalu, batasi pula mengguncang si Kecil setelah ia menyusu.

Apakah gumoh lewat hidung berbahaya?

Bayi gumoh lewat hidung

Seperti yang sudah dipaparkan bahwa bayi yang mengalami gumoh lewat mulut atau hidung adalah hal yang biasa terjadi.

Namun, ada gejala atau tanda tertentu yang menunjukkan kondisi kesehatan lainnya, seperti berikut ini.

  • Gumoh disertai dengan muntah pada bayi.
  • Berat badan tidak bertambah.
  • Memuntahkan cairan berwarna hijau atau kuning.
  • Menolak menyusui terus menerus.
  • Feses bayi disertai dengan darah.
  • Menangis lebih dari 3 jam dalam sehari.
  • Kesulitan untuk bernapas.

Segera bertemu dengan dokter apabila ada keanehan atau anak memperlihatkan gejala yang tidak biasa saat mengalami gumoh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 04/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan