backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Selain Rewel, Cek Tanda-tanda Alergi Susu Sapi pada Bayi Berikut Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Selain Rewel, Cek Tanda-tanda Alergi Susu Sapi pada Bayi Berikut Ini

    Ibu mungkin pernah mengalami atau menemukan perubahan setelah si Kecil mengonsumsi susu formula. Ia jadi lebih rewel, perutnya kembung, sering buang angin, ruam, maupun sesak napas. Kondisi ini bisa saja menandakan si Kecil mengalami gejala alergi susu sapi pada bayi.

    Agar Ibu tidak bingung ketika hal di atas terulang maupun terjadi perubahan yang tidak biasa, Ibu perlu tahu secara spesifik apa saja dan berapa lama gejala alergi susu sapi yang mungkin muncul pada si Kecil. Yuk! Cari tahu penjelasannya di bawah ini.

    Gejala alergi susu sapi pada bayi yang perlu Ibu catat

    Bayi belum dapat berkomunikasi untuk menyampaikan apa yang dirasakannya, pada bagian mana yang sakit. Oleh karenanya, Ibu harus peka akan gejala maupun perubahan pada bayi. Terutama setelah mengonsumsi susu pertumbuhan.

    Jika ditanya mengapa si Kecil dapat mengalami alergi susu sapi, berdasarkan laman Allergy UK, ini dikarenakan imunitasnya bereaksi berlebihan terhadap protein susu sapi yang masuk ke dalam tubuhnya. Protein ini sesungguhnya aman dan penting untuk menutrisi tumbuh kembang si Kecil. Namun, sistem imun bayi memandang protein susu sapi sebagai musuh yang perlu dimusnahkan.

    Nah, untuk mengenali alergi susu sapi pada bayi ada beberapa hal yang perlu Ibu catat.

    Gejala umum

    Alasan kenapa bayi menangis

    Bisa saja Ibu hanya menemukan si Kecil lebih rewel dari biasanya. Hal ini dapat terjadi karena ia sedang menahan rasa sakitnya dan berusaha berkomunikasi dengan cara menangis. 

    Selain rewel, ada beberapa gejala lain yang bisa Ibu perhatikan pada bayi yang alergi susu sapi. Berdasarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Breastfeeding Network, berikut beberapa di antaranya:

    • ruam pada kulit atau atopik dermatitis
    • bengkak pada mata dan bibir
    • keram perut
    • muntah
    • kolik
    • diare
    • batuk, pilek, hingga mengi (napas berbunyi)
    • BAB berlendir hingga berdarah pada gejala yang lebih serius

    Ibu perlu segera mencatat jika si Kecil mengalami gejala-gejala di atas. Catatan kecil akan membantu dokter untuk memeriksa dan mendiagnosis apakah ada alergi susu sapi pada si Kecil.

    Berapa lama gejala muncul

    pelukan bayi dari orangtua distrofi otot muscular dystrophy adalah

    Setiap bayi memiliki jeda durasi kemunculan gejala yang berbeda. Ada yang muncul tidak lama setelah mengonsumsi susu sapi, ada juga gejala yang muncul dalam waktu beberapa jam, hari, bahkan minggu.

    Berdasarkan Journal of Pediatrics yang ditulis oleh Caffarelli dan kawan-kawan. sekitar 80-90% anak dengan alergi protein susu sapi akan mengalami perjalanan alergi (allergy march) yang dapat berlangsung hingga lima tahun berikutnya. Oleh karenanya, penting untuk mengelola gejala alergi sedini mungkin untuk mencegah terjadinya pengembangan gejala alergi ini.

    Solusi untuk mengatasi si Kecil yang alergi susu sapi

    alergi susu sapi pada bayi

    Sebelumnya Ibu perlu menghentikan terlebih dulu pemberian susu yang biasanya diberikan kepada si Kecil. Karena dokter dapat merekomendasikan pemberian susu pengganti pada bayi yang alergi protein susu sapi.

    Salah satu susu yang direkomendasikan pada bayi alergi susu sapi dapat berupa susu pertumbuhan yang terhidrolisa ekstensif. IDAI juga merekomendasikan susu pengganti jenis ini untuk bayi alergi susu sapi.

    Apa itu susu terhidrolisat ekstensif? Berdasarkan IDAI, susu terhidrolisat ekstensif merupakan protein susu sapi yang telah diformulasikan menjadi bentuk pecahan kecil-kecil atau lebih halus. Susu ini cocok direkomendasikan pada bayi yang alergi susu sapi. Dengan begitu, si Kecil masih dapat menerima manfaat protein susu sapi dengan lebih optimal.

    Jurnal Annals of Nutrition and Metabolism juga mengatakan, susu yang terhidrolisat ekstensif dapat membantu si Kecil menurunkan risiko alergi susu sapi yang dialaminya. Di dalam penelitian tersebut juga dikatakan bahwa susu terhidrolisat ekstensif mampu mengurangi kejadian alergi di masa yang akan datang, terutama menekan risiko atopik dermatitis.

    Maka dari itu, agar nutrisi si Kecil tetap terjaga secara optimal, mengganti susu pertumbuhan dengan jenis susu terhidrolisat ekstensif menjadi salah satu cara mengatasi alergi susu sapi pada si Kecil.

    Tentunya Ibu perlu berkonsultasi terlebih dulu ke dokter anak. Ibu tak perlu cemas, karena dengan bertambahnya usia, si Kecil berpeluang sembuh dari alergi susu.

    Jangan lupa berikan informasi terkini kepada dokter anak setelah bayi mengonsumsi susu terhidrolisat ekstensif untuk mengetahui perkembangannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan