backup og meta

9 Gejala Tipes pada Anak serta Pengobatannya yang Tepat

GejalaPengobatan

Tipes (demam tifoid) adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii. Tipes bisa ditularkan lewat kotoran dan sangat berhubungan erat dengan kebersihan. Anak-anak lebih rentan terkena tipes daripada orang dewasa karena mereka masih sulit dalam menjaga kebersihannya. Maka dari itu, orangtua harus mewaspadai gejala tipes pada anak sebelum terlambat.

9 Gejala Tipes pada Anak serta Pengobatannya yang Tepat

Apa saja gejala tipes pada anak?

Ciri-ciri tipes pada anak biasanya muncul secara bertahap dalam 1—3 minggu setelah tubuhnya terinfeksi bakteri. Namun dalam beberapa kasus, gejala tipes bisa muncul mendadak.

Gejala umum tipes pada anak yang sering terjadi dan harus diwaspadai meliputi berikut ini. 

1. Demam tinggi

Gejala tipes pada anak yang pertama adalah demam tinggi dengan suhu tubuh sampai 40 derajat Celcius.

Mengutip situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang tipes umumnya mengalami demam tinggi selama 1 minggu. Fase demam tinggi ini naik secara perlahan dan semakin tinggi.

Sebagai contoh, saat siang hari pada hari ini, si Kecil demam dengan suhu 38 derajat Celcius, besoknya bisa naik menjadi 38,5 derajat Celcius, besoknya lagi 39 derajat Celcius, dan seterusnya.

Demam karena tipes biasanya sulit turun meski si Kecil sudah minum obat penurun panas. 

2. Gangguan saluran cerna

Selain demam tinggi, gangguan saluran cerna seperti diare dan sembelit bisa jadi tanda tipes pada anak. Gejala ini muncul bila anak-anak memiliki kebiasaan jajan sembarangan di pinggir jalan. 

Selain dari makanan atau minuman yang kurang bersih, penyakit ini bisa disebabkan oleh sanitasi yang buruk.

Pasalnya, anak kecil sangat suka memasukkan tangan dan benda-benda lainnya ke dalam mulut. 

Jika tangannya atau benda tersebut terkontaminasi feses, bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh anak lewat mulut dan menyebabkan sembelit atau diare pada anak.

3. Sakit kepala

Meski bakteri Salmonella typhii bermula dari feses, tapi gejala tipes pada anak tidak hanya gangguan saluran cerna

Sakit kepala menjadi gejala tipes lain yang sering dialami si Kecil. Bahkan tidak berhenti di sakit kepala, anak-anak juga bisa mengalami mual dan muntah.

Tipes dapat menular lewat kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi.

Anak kecil lebih rentan terserang tipes daripada orang dewasa, karena daya tubuh mereka memang belum sekuat orang dewasa. 

4. Bintik di kulit

Kemunculan bintik di kulit juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri tipes pada anak.

Mengutip dari WHO, bintik kehitaman di kulit akan muncul setelah demam 5—6 hari. Bintik ini bisa menyebar ke seluruh tubuh, kecuali wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. 

Bintik hitam ini paling banyak menetap di area dada dan bisa bertahan sampai 4 minggu atau lebih.

5. Tidak nafsu makan

Anak-anak yang kehilangan nafsu makan sering membuat orangtua khawatir. Nafsu makan hilang adalah salah satu gejala tipes pada anak yang perlu diwaspadai. 

Kehilangan nafsu makan disebabkan oleh kondisi tubuh yang kurang nyaman karena sakit kepala dan lidah yang tidak bisa merasakan makanan. 

6. Lemah dan pegal-pegal

Anak yang menderita tipes sering mengalami kelelahan ekstrem (fatigue) dan nyeri otot atau pegal‑pegal (myalgia) sebagai bagian dari gejala umum selain demam.

Menurut WHO, selain demam tinggi, pasien biasanya merasakan kelelahan dan sakit kepala, serta terkadang nyeri otot dan malaise (perasaan tidak enak badan).

7. Sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan bisa menjadi salah satu gejala awal tipes pada anak, meskipun tidak selalu muncul.

Gejala ini biasanya muncul pada awal penyakit, sebelum gangguan pencernaan seperti sakit perut atau diare muncul.

Jadi, meskipun bukan gejala utama tipes, sakit tenggorokan pada anak perlu tetap diwaspadai sebagai tanda awal kemunculan penyakit ini, terutama jika muncul bersamaan dengan gejala lain.

8. Sembelit

Sembelit atau susah BAB pada anak bisa menjadi salah satu gejala tipes, meskipun tidak selalu muncul pada semua kasus.

Gejala ini bisa terjadi di minggu pertama infeksi tipes, terutama pada anak-anak dan bayi, sebelum berkembang menjadi gejala yang lebih serius seperti diare, demam tinggi, atau sakit perut.

9. Bintik-bintik merah pada kulit

Anak dengan tipes bisa timbul rose spots, yaitu bintik‑bintik merah kecil berukuran sekitar 2–8 mm yang muncul terutama di dada atau perut bagian atas.

Gejala ini biasanya muncul pada hari ke-7 sampai ke-10 setelah gejala demam dimulai.

Beberapa gejala tipes di atas dapat disalahpahami sebagai gejala penyakit pada anak lainnya.

Gejalanya pun bisa terasa ringan maupun berat, tergantung dari kondisi tubuh, usia, serta riwayat kelengkapan imunisasi anak.

Jadi, sebaiknya segera ke dokter untuk memastikan dan mendapatkan obat yang tepat jika mencurigai ada gejala tipes pada anak.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Bagaimana cara mengobati tipes pada anak?

yang tidak boleh dilakukan saat anak demam

Penanganan tipes pada anak membutuhkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai agar tidak menimbulkan komplikasi.

Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes darah atau sumsum tulang untuk memastikan adanya bakteri Salmonella typhi, karena tes cepat seperti Widal sering kurang akurat.

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan memilih antibiotik berdasarkan tingkat keparahan dan kondisi resistensi bakteri di wilayah tersebut.

Pada kasus ringan yang tidak membutuhkan rawat inap, antibiotik seperti azitromisin atau cefixime dalam bentuk sirup biasanya diberikan selama 7–14 hari.

Jika anak mengalami gejala berat seperti muntah terus-menerus, demam tinggi, atau tidak bisa makan dan minum, maka perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan antibiotik melalui infus seperti ceftriaxone.

Dalam kondisi yang sangat serius, terutama bila bakteri sudah kebal terhadap banyak jenis antibiotik, dokter akan memberikan antibiotik cadangan seperti meropenem, yang juga melalui infus.

Penting untuk tidak sembarangan memberikan antibiotik tanpa resep dokter, karena tipes bisa bertambah parah jika obat tidak tepat, dan juga bisa membuat bakteri kebal.

Selain antibiotik, perawatan tambahan sangat penting, seperti memastikan anak cukup minum untuk mencegah dehidrasi, mengontrol demam dengan paracetamol, serta terus memantau apakah ada tanda-tanda komplikasi seperti perdarahan usus atau syok.

Pemulihan akan lebih cepat bila anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan istirahat total.

Penanganan menyeluruh seperti ini penting untuk membantu anak pulih dengan aman dari penyakit tipes.

Kesimpulan

  • Gejala yang umum terjadi saat tipes meliputi demam tinggi bertahap yang sulit turun, gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit, sakit kepala disertai mual–muntah, bintik merah (biasanya muncul di dada setelah 5–6 hari demam), serta kehilangan nafsu makan dan rasa lemas.
  • Untuk menangani tipes pada anak, antibiotik adalah satu‑satunya pengobatan efektif, umumnya berupa ciprofloxacin untuk kasus ringan, azithromycin saat resistensi terhadap ciprofloxacin, dan ceftriaxone suntik jika kondisi lebih berat atau anak tidak bisa minum obat.
  • Selain itu, perawatan di rumah juga penting, termasuk memastikan anak minum cukup (air, oralit, sup), istirahat total, dan konsumsi makanan yang mudah dicerna seperti bubur atau makanan lunak lainnya.
  • Jika kondisi memburuk (misalnya dehidrasi berat), anak mungkin perlu dirawat inap dan mendapatkan cairan infus.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

staff, S. (2025). Typhoid fever. Retrieved 13 June 2025, from https://www.aboutkidshealth.ca/typhoid-fever

Ceftriaxone Injection: MedlinePlus Drug Information. (n.d.). Retrieved 13 June 2025, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a685032.html

Chloramphenicol (oral route, intravenous route, injection route). (n.d.). Retrieved 13 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chloramphenicol-oral-route-intravenous-route-injection-route/description/drg-20062754

Typhoid fever. (n.d.). Retrieved 13 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/typhoid-fever/symptoms-causes/syc-20378661

Typhoid Fever | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 13 June 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/typhoid.html

Mengenal Demam Tifoid. (2016). Retrieved 13 June 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-demam-tifoid

Dutta, A., More, D., Tupaki-Sreepurna, A., Sinha, B., Goyal, N., & Rongsen-Chandola, T. (2020). Typhoid and paratyphoid fever co-infection in children from an urban slum of Delhi. IDCases20, e00717. https://doi.org/10.1016/j.idcr.2020.e00717

Bhandari, J. (2024). Typhoid Fever. Retrieved 13 June 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557513/

Opara N. (2021). Typhoid Fever and Helminth Coinfection: A Pediatric Case Report. Cureus13(11), e19808. https://doi.org/10.7759/cureus.19808

Al Reesi, M., Stephens, G., & McMullan, B. (2016). Journal of Medical Case Reports10(1). https://doi.org/10.1186/s13256-016-1138-6

Grimm, M., Lübbert, C., Mössner, J., & Weis, S. (2013). Journal of Medical Case Reports7(1). https://doi.org/10.1186/1752-1947-7-237

Humphries, R. M., Yeganeh, N., Ward, K. W., Lewinski, M. A., & Ching, N. (2011). Enteric fever in a 6-year-old traveler caused by Salmonella enterica serotypes Typhi and Paratyphi A: laboratory detection strategies and treatment options. Journal of clinical microbiology49(1), 452–454. https://doi.org/10.1128/JCM.01316-10

Parry, C. M., Hien, T. T., Dougan, G., White, N. J., & Farrar, J. J. (2002). New England Journal of Medicine347(22), 1770–1782. https://doi.org/10.1056/nejmra020201

Typhoid Fever: Causes, Symptoms & Treatment. (2025). Retrieved 13 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17730-typhoid-fever

Versi Terbaru

24/06/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Anak Senang Makan, Tapi Berat Badan Tidak Naik. Mungkinkah Gejala TB?

Apa Bedanya Penyakit Tipes dengan Penyakit Tifus?


Ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A · Kesehatan Anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 24/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan