Adanya fakta tersebut, lanjut dr. Robert, sampai saat ini CDC menyarankan kepada ibu menyusui yang terinfeksi oleh cacar monyet untuk tidak memberikan ASI kepada bayinya hingga mendapat kejelasan soal kemungkinan penularan ini.
“Tujuannya bukan semata-mata agar tidak ada kontak erat, tetapi bahkan ASI perah pun disarankan untuk tidak diberikan pada anak,” katanya.
4. Selama masa kehamilan atau persalinan
Penularan cacar monyet juga bisa terjadi saat kepada bayi yang masih di dalam kandungan.
Penularan dari ibu hamil penderita cacar monyet kepada janin dapat terjadi melalui plasenta atau kontak langsung saat atau setelah proses persalinan.
Belum diketahui secara pasti mengapa penularan dapat terjadi akibat persalinan.
Meski kontak langsung memang dapat memicu penularan, tetapi masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apakah juga dipicu oleh kontak langsung melalui jalur penularan seksual.
Gejala cacar monyet pada bayi dan anak

Bayi atau anak yang telah terpapar virus Monkeypox biasanya tidak akan langsung menunjukan gejala cacar monyet.
Ini karena virus memerlukan masa inkubasi di dalam tubuh sebelum akhirnya menimbulkan gejala. Masa inkubasi umumnya berkisar antara 6 – 13 hari, tetapi bisa juga terjadi antara 5 – 21 hari.
Melansir dari WHO, proses infeksi virus di dalam tubuh bisa dibagi ke dalam dua tahap dengan gejala khasnya masing-masing, yaitu sebagai berikut.
- Tahap invasi. Tahap pertama ini terjadi dari awal paparan hingga lima hari setelahnya. Umumnya, tahap ini ditandai dengan gejala, seperti anak mengalami sakit kepala berat, demam, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
- Tahap erupsi. Tahap ini biasanya mulai terjadi saat hari ke-1 hingga ke-3 setelah muncul demam pada anak, ditandai dengan munculnya ruam yang timbul secara bertahap sebagai bintil atau lepuhan pada wajah dan tungkai. Ruam ini bisa gatal maupun nyeri.
Bagaimana dokter mendiagnosis cacar monyet pada bayi dan anak?
Dalam mendeteksi cacar monyet pada bayi dan anak, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala yang membedakannya dari penyakit serupa, seperti cacar (smallpox), cacar air (chickenpox), dan campak.
Untuk itu, dokter akan melihat gejala yang dialami secara rinci. Jika ada dugaan cacar monyet, tenaga medis akan mengambil sampel virus untuk kemudian diteliti di laboratorium.
Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk memperoleh sampel tersebut, di antaranya yaitu sebagai berikut.
- Tes swab atau usap tenggorokan.
- Biopsi kulit, dengan mengambil sampel jaringan kulit yang luka, seperti kulit yang kering atau cairan nanah.
- Tes darah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar