Setelah dilakukan identifikasi pada janin, terdeteksi pembesaran hati abnormal (hepatomegali) dan penumpukan cairan pada rongga perut (efusi peritoneal).
Menurut peneliti, kedua kondisi ini timbul karena terinfeksi monkeypox. Pengamatan lainnya juga menunjukkan tampilan abnormal pada kulit (lesi kulit) kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.
Sebelumnya, salah satu studi dalam The Journal of Infectious Disease pernah melaporkan kasus wanita hamil yang melahirkan bayi prematur pada minggu kehamilan ke-24.
Bayi tersebut tampak mengalami ruam kulit yang mirip dengan gejala cacar monyet. Lalu, enam minggu setelahnya, bayi tersebut meninggal.
Sayangnya, tidak dilakukan uji laboratorium sehingga peneliti tidak bisa mengonfirmasi apakah hal tersebut memang disebabkan oleh infeksi cacar monyet.
Cara mencegah monkeypox pada ibu hamil

Meskipun cacar monyet termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri dalam hitungan minggu, lebih baik untuk mencegah penyakit tersebut daripada membiarkan diri Anda terinfeksi.
Berikut ini beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah bahaya monkeypox pada ibu hamil.
1. Menerima vaksin cacar
Menurut salah satu studi dalam jurnal Emerging Infectious Disease, vaksin cacar dapat memberikan perlindungan kekebalan tubuh sebesar 85% terhadap cacar monyet.
Selain itu, vaksinasi juga terbukti mengurangi risiko cacar monyet pada orang-orang yang telah divaksinasi.
Pada 1990-an, kasus cacar monyet dilaporkan meningkat secara drastis. Salah satu penyebabnya karena adanya peningkatan populasi masyarakat yang belum divaksinasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar