backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Bahaya Cacar Monyet pada Ibu Hamil dan Pencegahannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 29/06/2022

    Bahaya Cacar Monyet pada Ibu Hamil dan Pencegahannya

    ​​Gejala mirip cacar pada ibu hamil perlu diwaspadai, sebab bisa jadi ini merupakan gejala cacar monyet (monkeypox). Meskipun sejauh ini kasusnya belum ditemukan di Indonesia, cacar monyet memiliki sejumlah bahaya, terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil.

    Bahaya cacar monyet pada ibu hamil

    monkeypox pada ibu hamil

    Hadirnya cacar monyet sebagai penyakit langka memang cukup menyita perhatian masyarakat, terlebih karena dapat memengaruhi kehamilan.

    Ini juga karena penyakitnya yang mirip dengan cacar air, tetapi dengan penularan yang berbeda.

    Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958 saat dua wabah penyakit mirip cacar menyerang monyet yang dipelihara untuk keperluan penelitian. Karena alasan itulah, penyakit tersebut disebut cacar monyet.

    Setelah itu, kasus cacar monyet pertama mulai tercatat pada 1970 di Republik Kongo. Sejak saat itulah, kasus ini mulai meluas ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Inggris karena adanya perdagangan hewan impor.

    Cacar monyet dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya dan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Hal ini pernah disampaikan oleh Mbala et al. dalam sebuah laporan kasus di Republik Kongo pada 2017.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa terdapat empat pasien wanita hamil yang awalnya datang ke rumah sakit dengan keluhan gejala mirip cacar monyet.

    Dua pasien menunjukkan gejala pada trimester pertama dan setelah itu mengalami keguguran.

    Sementara itu, pasien ke-3 mengaku gejala muncul ketika trimester kedua dan akhirnya melahirkan bayi secara normal.

    Terakhir, pasien ke-4, menunjukkan gejala saat trimester kedua dan mengalami kematian janin tepat pada usia kehamilan 21 minggu.

    Setelah dilakukan identifikasi pada janin, terdeteksi pembesaran hati abnormal (hepatomegali) dan penumpukan cairan pada rongga perut (efusi peritoneal).

    Menurut peneliti, kedua kondisi ini timbul karena terinfeksi monkeypox. Pengamatan lainnya juga menunjukkan tampilan abnormal pada kulit (lesi kulit) kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

    Sebelumnya, salah satu studi dalam The Journal of Infectious Disease pernah melaporkan kasus wanita hamil yang melahirkan bayi prematur pada minggu kehamilan ke-24.

    Bayi tersebut tampak mengalami ruam kulit yang mirip dengan gejala cacar monyet. Lalu, enam minggu setelahnya, bayi tersebut meninggal.

    Sayangnya, tidak dilakukan uji laboratorium sehingga peneliti tidak bisa mengonfirmasi apakah hal tersebut memang disebabkan oleh infeksi cacar monyet.

    Cara mencegah monkeypox pada ibu hamil

    kenapa ibu hamil perlu vaksin flu

    Meskipun cacar monyet termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri dalam hitungan minggu, lebih baik untuk mencegah penyakit tersebut daripada membiarkan diri Anda terinfeksi.

    Berikut ini beberapa tindakan yang dapat Anda lakukan untuk mencegah bahaya monkeypox pada ibu hamil.

    1. Menerima vaksin cacar

    Menurut salah satu studi dalam jurnal Emerging Infectious Disease, vaksin cacar dapat memberikan perlindungan kekebalan tubuh sebesar 85% terhadap cacar monyet.

    Selain itu, vaksinasi juga terbukti mengurangi risiko cacar monyet pada orang-orang yang telah divaksinasi.

    Pada 1990-an, kasus cacar monyet dilaporkan meningkat secara drastis. Salah satu penyebabnya karena adanya peningkatan populasi masyarakat yang belum divaksinasi.

    2. Hindari kontak dengan orang dan hewan terinfeksi monkeypox

    Penularan cacar monyet dapat terjadi dari orang terdekat Anda melalui luka, cairan tubuh, bersin, atau benda yang terkontaminasi.

    Inilah mengapa sebaiknya Anda tidak berdekatan dulu dengan orang yang sedang terinfeksi monkeypox.

    Selain kontak dengan orang terdekat Anda, penularan cacar monyet dari hewan ke manusia juga dapat terjadi.

    Maka dari itu, hindarilah kontak dengan hewan yang sakit atau mati guna menghindari bahaya monkeypox, terutama pada ibu hamil.

    3. Memasak daging hingga matang

    tips memasak daging mentah

    Tidak menutup kemungkinan, daging dari hewan yang terinfeksi juga dapat menyebarkan penyakit cacar monyet. Anda dapat terinfeksi melalui makanan yang ternyata tidak matang sempurna.

    Pastikan Anda selalu menyimpan dan mempersiapkan daging yang akan diolah dengan baik. Masaklah daging hingga matang sempurna untuk mencegah kontaminasi virus monkeypox.

    4. Mencuci tangan dengan rutin

    Anda diharuskan untuk menjaga kebersihan tangan dengan sabun dan air. Selain itu, Anda bisa juga menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol setelah kontak dengan orang atau hewan terinfeksi.

    Cacar monyet dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada ibu hamil. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala khas cacar monyet, segeralah menghubungi dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 29/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan