Sementara itu, pasien yang tergigit langsung oleh binatang yang terinfeksi juga mengalami mual dan muntah-muntah selain demam.
Periode erupsi kulit
Periode ini terjadi pada 1-3 hari setelah demam muncul. Fase ini ditandai dengan kemunculan gejala utama penyakit ini, yaitu ruam kulit. Periode erupsi kulit berlangsung selama 14-21 hari.
Ruam berupa bintik-bintik merah seperti cacar air pertama kali muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Wajah dan telapak tangan serta kaki adalah area yang paling terdampak bintik-bintik ini.
Gejala cacar monyet ini juga bisa ditemukan pada membran mukosa yang terletak di tenggorokan, area alat kelamin, termasuk jaringan mata dan kornea. Jumlah ruam cacar yang muncul bervariasi, tapi mencapai puluhan hingga ratusan ruam. Pada kasus yang parah, ruam bisa masuk ke dalam kulit hingga sebagian atas permukaan kulit rusak.
Bintik-bintik merah dalam waktu beberapa hari berubah menjadi vesikel atau lenting, yaitu lepuhan kulit yang berisi cairan.
Sama seperti perkembangan penyakit cacar lainnya, lenting kemudian akan berubah mengering menjadi pustula dan mengerak membentuk keropeng. Ukuran diameter lenting bisa bervariasi dari 2-5 mm seiring lenting berubah menjadi pustula.
Gejala ruam cacar dapar berlangsung selama 10 hari sampai ruam mengering. Dibutuhkan waktu beberapa hari hingga seluruh keropeng pada kulit tubuh bisa mengelupas dengan sendirinya.
Membedakan cacar monyet dengan cacar air
Sebagaimana penyakit cacar air, cacar monyet merupakan penyakit self-limiting disease. Ini berarti, cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus tapi tetap bergantung pada kondisi imun setiap orang.
Akan tetapi, penyakit cacar monyet tidak sama dengan cacar air. Virus penyebab dua penyakit ini sama sekali berbeda.
Virus penyebab cacar monyet berasal dari genus Orthopoxvirus. yaitu kelompok keluarga virus yang sama dengan virus penyebab cacar air. Kedua virus ini berkerabat dengan virus penyebab penyakit cacar (smallpox), penyakit yang telah dinyatakan musnah oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1980.
Ciri penyakit cacar monyet dengan cacar air pun juga berbeda, seperti yang telah diurai di atas. Dibandingkan dengan gejala cacar air, gejala cacar monyet cenderung lebih berat.
Salah satu ciri yang paling membedakan cacar monyet dengan jenis cacar lainnya adalah terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening baik yang terdapat di leher, ketiak, maupun pangkal paha.
Kapan harus memeriksakan diri ke dokter?
Penyakit komplikasi yang berisiko ditimbulkan juga belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, pada gejala yang parah, penyakit cacar monyet bisa mengharuskan penderitanya untuk dirawat secara intensif di rumah sakit.
Penyakit cacar monyet lebih berpeluang menyebabkan kematian dibandingkan penyakit cacar lainnya, terutama bagi anak-anak. Dari kasus yang berlangsung di Afrika, 10 persen orang meninggal akibat cacar monyet.
Anda perlu segera menemui dokter apabila mengalami gejala yang telah disebutkan. Pengobatan dari dokter bisa membantu mempersingkat masa infeksi penyakit sehingga mempercepat kesembuhan. Apalagi gejala cacar monyet terhitung berat sehingga dapat mengganggu dan membuat tidak nyaman.
Begitupun ketika Anda baru saja melakukan perjalanan ke daerah wabah penyakit ini. Sampai saat ini belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk cacar monyet. Vaksin cacar (smallpox) memang bisa mencegah, tapi sulit diperoleh karena penyakitnya telah dinyatakan musnah.
Jadi, Anda perlu waspada dan siap memeriksakan diri, jika dalam perjalanan Anda mengalami hal-hal yang berisiko menjadi penularan cacar monyet.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar