Untuk mencegah penyakit campak dan rubella (campak jerman), anak perlu melakukan vaksin MR. Campak merupakan penyakit sangat menular lewat batuk dan bersin. Sementara itu, rubella termasuk penyakit akut yang menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Berikut penjelasan lengkap seputar imunisasi MR yang perlu orangtua ketahui.
Apa itu vaksin MR?
Vaksin MR adalah salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit campak dan campak jerman atau rubella.
Meski keduanya memiliki nama yang sama, campak dan campak jerman adalah penyakit berbeda.
Mengutip dari Mayo Clinic, campak bisa menular lewat kontak udara (batuk dan bersin) atau kontak langsung (bersentuhan).
Setelah menempel, virus masuk ke saluran pernapasan dan menyebar ke seluruh tubuh.
Campak umumnya terjadi pada anak-anak, sedangkan rubella bisa menyerang dewasa muda yang rentan seperti ibu hamil saat trimester pertama.
Bila ibu hamil terserang rubella ketika fase awal kehamilan, janin berisiko:
- keguguran,
- kematian janin, atau
- sindrom rubella kongenital saat bayi lahir.
Rubella termasuk penyakit yang bisa diturunkan dari orangtua ke janin.
Maka dari itu, anak-anak dan orang dewasa mudah rentan sangat penting mendapatkan imunisasi MR.
Perbedaan vaksin MR dan MMR
Vaksin MMR berfungsi untuk mencegah penyakit mumps (gondongan), measles (campak), dan rubella (campak jerman).
Sementara itu, imunisasi MR untuk mencegah penyakit measles (campak) dan rubella (campak jerman).
Mengutip dari situs resmi Biofarma, kedua vaksin tersebut sama baiknya dan pemberiannya menyesuaikan dengan kondisi negara.
Saat ini, masalah yang besar di Indonesia adalah campak dan rubella sehingga kampanye yang dilaksanakan adalah imunisasi MR.
Siapa saja yang perlu mendapatkan vaksin MR?
Mengingat penyakit campak dan rubella sangat menular dan membahayakan kesehatan, anak-anak perlu mendapatkan vaksin MR sesuai dengan jadwalnya.
Berikut kelompok orang yang memerlukan imunisasi measles and rubella (MR) yang perlu Anda ketahui.
1. Balita dan anak-anak
Berdasarkan jadwal imunisasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2020, imunisasi MR bisa bayi dapatkan saat usia 9 bulan sampai kurang dari 15 bulan.
Setelah itu, lakukan imunisasi lanjutan saat anak usia 18 bulan dan SD kelas 1 (sekitar usia 6-7 tahun). Imunisasi MR juga bertindak sebagai pengganti imunisasi campak.
Bila sudah pernah mendapatkan imunisasi campak, anak perlu menerima vaksin MR agar kekebalan penuh pada penyakit campak dan rubella.
IDAI menjelaskan bahwa imunisasi campak dan rubella aman untuk anak yang sudah pernah menerima vaksin MMR.
2. Orang dewasa
Mengutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), orang dewasa berusia 18 tahun harus mendapatkan vaksin MR bila tidak pernah menerima sebelumnya.
Untuk wanita, sebaiknya melakukan vaksin MR sebelum kehamilan untuk mencegah janin terkena rubella.
Anda bisa buat pengingat jadwal vaksin untuk anak dengan mengklik Jadwal Imunisasi Anak atau melalui tautan https://bit.ly/3EVN45C
Kondisi yang membuat anak perlu menunda vaksin MR
Penundaan pemberian imunisasi MR bisa perlu orangtua lakukan bila mengalami beberapa kondisi, seperti:
- demam tinggi,
- flu berat,
- diare berat,
- sedang hamil,
- sudah menerima vaksin untuk penyakit lain dalam 4 minggu terakhir.
Anda dan anak bisa langsung mendapatkan vaksin MR ketika kondisi sudah membaik dan tidak dalam situasi di atas.
Meski sangat jarang, ada kondisi yang membuat seseorang tidak bisa mendapatkan imunisasi MR.
- Reaksi alergi dari komponen vaksin.
- Sedang melakukan perawatan kanker yang melemahkan kekebalan tubuh.
- Penderita HIV/AIDS
- Mengonsumsi obat yang memengaruhi kekebalan tubuh, seperti steroid.
Mereka termasuk orang yang tidak dapat perlindungan langsung dari vaksin.
Namun, anak-anak dengan kondisi di atas masih bisa merasakan perlindungan dari orang lain yang sudah menerima vaksin.
Kondisi tersebut adalah herd immunity atau kekebalan kelompok, ketika seseorang mendapat perlindungan dari yang sudah menerima vaksin.
Adakah efek samping imunisasi MR?
Vaksin campak dan rubella termasuk obat yang bisa menimbulkan efek samping. Reaksinya terbilang ringan dan bisa hilang sendiri.
Umumnya, efek samping dari imunisasi campak dan rubella adalah:
- demam ringan,
- ruam kemerahan, serta
- nyeri dan bengkak di area suntikan.
Tidak perlu khawatir karena efek samping tersebut akan hilang dalam 2-3 hari dan kondisi yang sangat normal.
Sebab, akan lebih berbahaya bila anak tidak menerima vaksin daripada mengalami efek samping dari imunisasi MR.
Hal ini karena tubuh anak tidak mendapatkan kekebalan untuk melawan penyakit menular, yaitu campak dan rubella.
Kondisi yang membuat anak harus ke dokter setelah vaksin MR
Efek samping berat yang membutuhkan konsultasi medis lebih jarang terjadi. Ada beberapa tanda-tanda reaksi alergi berat yang bisa terjadi, seperti:
- kesulitan bernapas,
- kelelahan,
- gatal-gatal,
- tenggorokan dan wajah bengkak.
Tanda-tanda tersebut bisa terlihat dalam hitungan menit atau jam setelah anak mendapatkan vaksin.
Beritahu dokter dan petugas medis kalau anak baru menerima vaksin MR sehingga memudahkan dalam penanganan si kecil.
[embed-health-tool-vaccination-tool]