backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan
Konten

7 Penyebab Sakit Perut pada Anak, Kapan Perlu Waspada?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/12/2023

7 Penyebab Sakit Perut pada Anak, Kapan Perlu Waspada?

Anak-anak kerap mengalami sakit perut, baik secara tiba-tiba atau setelah makan sesuatu. Bahkan, si Kecil bisa merasa terganggu sampai rewel dengan kondisi perut yang tidak nyaman. Umumnya kondisi ini tidak berbahaya, tetapi ada beberapa gejala dan tanda sakit perut yang harus diwaspadai. Lalu, apa penyebab sakit perut dan bagaimana cara mengobati sakit perut pada anak? Berikut penjelasan lengkapnya.

Penyebab sakit perut pada anak

anak sakit perut

Sakit perut bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pencernaan pada anak. Beberapa penyebab sakit perut pada si Kecil yang sering terjadi, yaitu sebagai berikut. 

1. Konstipasi atau sembelit

Penyebab paling umum sakit perut pada anak adalah sembelit atau susah buang air besar (BAB).

Pada kondisi ini, anak mungkin belum bisa membedakan rasanya susah buang air besar, sehingga yang ia rasakan hanya sakit perut. 

Bila si Kecil mengeluhkan sakit perut di area pusar atau perut bagian kiri bawah, tanyakan kapan terakhir ia buang air besar.

Bila memang sudah lama, berarti anak memiliki masalah sembelit yang bisa disebabkan oleh makanan anak yang kurang serat. 

2. Gastroenteritis

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi yang sering disebut flu perut, muntaber, atau dalam bahasa medis gastroenteritis.

Ini adalah kondisi ketika anak mengalami muntah disertai dengan diare yang membuat perut tidak nyaman.

3. Alergi makanan

Bila anak memiliki alergi pada makanan tertentu, hal ini bisa menjadi penyebab sakit perut pada anak.

Sebagai contoh, anak memiliki intoleransi laktosa yang terkandung di dalam susu atau produk olahannya. 

Mengutip dari Kids Health, alergi makanan bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan merusak tubuh.

Anak yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu harus menghindarinya agar tidak terjadi masalah serius pada kemudian hari.

4. Kekenyangan

Makan terlalu banyak juga bisa menyebabkan sakit perut pada anak.

Si Kecil yang antusias dengan makanan yang ada di depannya bisa makan dengan cepat dan lahap. Hal tersebut memengaruhi rasa tidak nyaman pada perut.

5. Perut kembung

Mengutip dari Scripps, kondisi perut kembung atau mengandung terlalu banyak gas juga bisa dirasakan oleh anak-anak, tidak hanya orang dewasa.

Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh pola makan yang kurang tepat, seperti berikut ini.

  • Terlalu sering minum minuman bersoda.
  • Mengonsumsi kacang-kacangan.
  • Makanan pedas.
  • Kafein.

Kafein tidak selalu terkandung di dalam kopi, tetapi juga cokelat sehingga gas bisa menumpuk di dalam perut bila dimakan berlebihan. 

6. Stres

Apakah anak bisa stres? Tentu saja. Anak yang sedang merasa stres atau khawatir bisa langsung merasa sakit pada perut. 

Masih dikutip dari Scripps, Dr. Bhasin menjelaskan bahwa sakit perut yang tidak memiliki penyebab jelas dan terjadi berulang bisa disebabkan oleh stres.

Orangtua bisa bertanya pada si Kecil apa yang ia rasakan dan khawatirkan, kemudian biarkan anak bercerita.

7. Usus buntu

Kondisi ini ditandai dengan sakit pada bagian kanan bawah perut anak. Bila si Kecil mengeluhkan sakit parah bahkan sampai bergerak sedikit terasa sakit, usus buntu bisa menjadi penyebabnya.

Apendisitis atau usus buntu sering terjadi pada anak dan remaja, biasanya di atas usia 5 tahun.

Cara mengatasi sakit perut pada anak

mebendazole

Umumnya, sakit perut bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk membantu pemulihan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut. 

  • Pijat perut anak dengan lembut untuk membantu mengeluarkan gas.
  • Kompres perut dengan air hangat.
  • Hindari makan sebelum tidur (setidaknya beri jeda 2 jam).
  • Konsumsi makanan kaya serat bila sakit perut karena sembelit.
  • Hindari makan terlalu banyak sampai kekenyangan.
  • Beri obat pereda sakit perut seperti ibuprofen.

Untuk obat, Anda bisa konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan obat yang tepat.

Apakah sakit perut pada anak berbahaya?

Nyeri perut pada anak seringnya tidak menimbulkan bahaya atau masalah kesehatan lain. Namun, orangtua tetap harus melihat perkembangan rasa sakit perut pada si Kecil, apakah makin lama semakin membaik atau justru sebaliknya. Meski sering dianggap sepele, tetapi ada beberapa tanda sakit perut yang tidak biasa dan perlu penanganan dokter.

Kapan perlu periksa ke dokter?

Dikutip dari Harvard Health Publishing, ada beberapa gejala atau kondisi sakit perut pada anak yang harus diwaspadai, di antaranya sebagai berikut. 

1. Anak rewel dan sakit saat buang air kecil

Bawa si Kecil ke dokter jika rasa sakit perut yang ia alami berlebihan. Maksud dari nyeri yang berlebihan adalah ketika anak terus merasakan sakit dan tidak bisa dialihkan perhatiannya.

Hal ini disertai dengan si Kecil yang terus menangis atau rewel karena tidak nyaman.

Saat anak mengeluhkan rasa sakit perut disertai nyeri ketika buang air kecil, segera hubungi dokter. Ini karena sakit perut juga terkadang dapat menjadi pertanda dari infeksi saluran kencing.

2. Feses mengandung darah

Biasanya, darah pada feses akan ditemukan ketika anak mengalami sembelit atau konstipasi yang bukan merupakan masalah serius.

Namun, jika saat anak sakit perut dan mengalami BAB berdarah, hal ini dapat menjadi tanda dari infeksi serius, contohnya seperti peradangan saluran pencernaan atau masalah saluran cerna lain.

Jadi, ketika Anda menemukan darah saat buang air besar, segera bawa si Kecil ke dokter sebagai langkah aman untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.

3. Muntah darah atau muntah berwarna hijau

Hampir mirip dengan darah pada feses anak, muntah yang terkadang disertai darah belum tentu tanda masalah serius. 

Pasalnya, anak bisa muntah darah karena masalah ringan. Sebagai contoh, anak mengalami mimisan serta gigi patah atau lepas.

Namun, bila anak muntah darah sampai berwarna kehijauan secara terus menerus, segera konsultasi ke dokter. Muntah berwarna hijau bisa menjadi tanda adanya penyumbatan usus yang berbahaya.

4. Terjadi tanda anafilaksis

Anafilaksis adalah jenis reaksi alergi yang paling serius dan sering kali disertai muntah. Namun tidak hanya muntah, tanda anafilaksis yaitu bentol-bentol pada kulit, merasa kelelahan, sesak napas, sampai wajah bengkak. 

Apabila terjadi, Anda sesegera mungkin perlu membawa si Kecil ke dokter dan bahkan mungkin unit gawat darurat.

5. Mengalami demam tinggi dan batuk

Sakit perut bisa menjadi tanda dari infeksi serius, seperti pneumonia. Saat ini, banyak virus yang bisa menyebabkan sakit perut bersamaan dengan batuk. 

Namun, bila batuk berlangsung lama atau sakit perut semakin parah sampai anak sulit bernapas, segera konsultasikan ke dokter.

Selain demam tinggi dan batuk, merasa mengantuk saat sedang kesakitan dapat menjadi pertanda bahwa anak tak hanya mengalami infeksi. Akan tetapi juga tekanan darah yang menurun atau kehilangan darah.

6. Berat badan menurun

Tanda sakit perut pada anak yang berbahaya adalah penurunan berat badan pada si Kecil.

Meski turun berat badan saat diare atau muntah adalah hal umum, tetapi tetap perlu diwaspadai. Ini terutama ketika berat tidak kunjung naik meski keadaan sudah membaik. 

Berbagai gejala tersebut adalah beberapa kondisi sakit perut pada anak yang perlu penanganan khusus. Segera hubungi dokter agar anak bisa cepat ditangani.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan