backup og meta

Cacar Air pada Anak

Cacar Air pada Anak

Cacar air merupakan salah satu penyakit menular dan biasanya mulai terjadi saat anak masih kecil. Nah, anak yang terjangkit cacar air perlu beristirahat di rumah agar lebih cepat pulih dan tidak menularkan penyakitnya pada orang lain. Lantas, apa gejala, penyebab, hingga cara mengatasi cacar air pada anak? Simak penjelasannya di bawah ini!

Apa gejala cacar air pada anak?

Gejala cacar air biasanya baru akan muncul 45 hari setelah anak mengalami demam.

Namun, berbeda dengan campak, ruam serta bintik air pada cacar muncul dalam 1021 hari setelah anak pertama kali terpapar virus

Beberapa gejala atau ciri-ciri anak terkena cacar air yang harus Anda perhatikan, yaitu sebagai berikut.

  • Ruam kulit merah akan berubah menjadi bintik-bintik kecil melepuh dan terisi cairan atau disebut juga lenting cacar.
  • Kumpulan cacar baru akan muncul setelah 45 hari setelahnya.
  • Ruam kemerahan biasanya dimulai dari area sekitar kepala dan punggung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh setelah 12 hari
  • Ruam atau lenting cacar juga umum terjadi dalam mulut, kelopak mata, dan kelamin
  • Demam dengan tanda semakin banyak lenting cacar yang muncul, semakin tinggi demamnya.
  • Rasa lelah dan tidak enak badan
  • Kehilangan nafsu makan

Diameter bintik atau lenting yang menjadi ciri-ciri cacar air pada anak biasanya tidak lebih dari 0,5 cm.

Lentingan bisa menyebar lebih luas dan cepat pada anak dengan kondisi sistem imun yang lemah.

Setelah beberapa hari atau minggu, lenting akan mengering, mengelupas, dan menjadi keropeng.

Demam sebagai gejala cacar air biasanya akan memuncak (38,8º Celsius) di hari ketiga atau keempat.

Setelah bintik atau lenting cacar perlahan mengering, demam akan mulai turun.

Namun, ada kemungkinan anak Anda tidak akan mengalami demam pada hari pertama cacar atau jika bintik tidak terlalu parah.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Apa penyebab cacar air pada anak?

cacar air boleh kena angin

Penyebab cacar air pada anak yaitu paparan virus herpes varicella-zoster karena menular lewat droplet dari mulut penderita saat batuk atau bersin.

Dikutip dari Healthy Children, ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi dan memengaruhi anak dengan usia di bawah 10 tahun.

Selain dari air liur, virus dapat menular dan berpindah melalui cairan yang ada di dalam bintik cacar.

Bahkan, penularan juga bisa terjadi ketika seseorang menghirup udara di sekitar penderita setelah bintik air baru pecah.

Tidak hanya itu, virus akan tetap menular sampai semua lepuhan pada kulit penderita mengering.

Bisakah lenting cacar hilang?

Cacar air biasanya tidak meninggalkan bekas permanen pada kulit, kecuali jika anak terus menggaruk lentingnya sampai menimbulkan luka dan terinfeksi dengan bakteri penyebab impetigo. Perlu diketahui pula bahwa menghilangkan bekas cacar membutuhkan waktu cukup lama, hingga setidaknya 6–12 bulan.

Apa komplikasi cacar air pada anak?

Perlu diketahui oleh orangtua bahwa cacar air bisa menjadi penyakit yang cukup serius untuk siapa pun.

Begitu juga pada bayi, remaja, orang dewasa, wanita hamil, dan orang dengan kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi.

  • Infeksi bakteri pada kulit, jaringan lunak, tulang, hingga sendi.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Pneumonia.
  • Radang otak (ensefalitis).
  • Sindrom Reye pada anak yang mengonsumsi aspirin.
  • Kematian.

Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

beda cacar air dan cacar monyet

Umumnya diagnosis cacar air terbilang mudah. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala cacar air.

Selanjutnya, dokter akan memberikan obat cacar air yang membantu meringankan gejala dan mempersingkat fase perkembangan penyakit.

Penyakit cacar air pada anak memang tidak memerlukan pengobatan medis secara khusus.

Akan tetapi, penyakit ini membuat kondisi kesehatan anak jadi sangat menurun. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memeriksakan si Kecil jika mengalami kondisi yang mengkhawatirkan.

Beberapa kondisi lainnya yang mengharuskan Anda segera membawa si Kecil untuk berkonsultasi dengan dokter adalah sebagai berikut.

  • Anak mengalami demam tinggi lebih dari 4 hari.
  • Anak kesulitan bernapas dan batuk secara menerus.
  • Lenting menyebabkan bagian kulit yang terdampak menjadi bengkak, merah, hangat, dan terasa perih.
  • Lenting mengeluarkan nanah atau cairan kekuningan.
  • Anak mengalami sakit kepala yang parah dan leher terasa kaku.
  • Sangat gelisah dan kesulitan untuk bangun tidur.
  • Anak kesulitan untuk melihat dalam ruangan terang.
  • Anak mengalami muntah-muntah.

Bagaimana cara mengobati cacar air pada anak?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi serta mengobati cacar air.

Hal pertama, sebaiknya Anda memeriksakan si Kecil ke dokter untuk mendapatkan obat cacar air untuk anak.

Meskipun penyakit ini bisa mereda dengan sendirinya, tetapi anak bisa merasa amat terganggu dan tidak nyaman dengan gejala cacar air tersebut.

Selain itu, apabila orangtua membiarkan cacar air berkembang begitu saja, justru bisa menyebabkan terjadinya risiko komplikasi seperti infeksi bakteri di kulit.

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan di rumah untuk mengobati anak yang terkena cacar air.

1. Pemberian obat acyclovir

Acyclovir adalah obat antivirus oral yang biasanya diberikan dalam waktu 24 jam setelah gejala pertama cacar air tampak.

Menurut penelitian dalam New England Journal of Medicine, acyclovir dapat mengurangi jumlah lenting cacar dan mempersingkat waktu sakit. Namun, tingkat komplikasi cacar air tidak dapat dikurangi.

Selain itu, Acyclovir harus digunakan rutin selama lima hari berturut-turut. Akan tetapi, obat ini dilaporkan memiliki sedikit efek samping.

Acyclovir juga bisa digunakan pada anak yang memiliki defisiensi sistem imun, mengonsumsi steroid, serta penyakit kulit atau paru kondisi yang lemah.

2. Redakan demam

Berikan acetaminophen paracetamol sebagai obat cacar air pada anak untuk beberapa hari pertama jika ia menunjukkan gejala demam.

Namun, jangan berikan ibuprofen karena dikhawatirkan menyebabkan risiko efek samping infeksi strep parah.

Jangan pula berikan aspirin pada balita dan anak kecil yang terjangkit cacar air karena efek sampingnya berupa kerusakan otak.

3. Cegah anak agar tidak menggaruk

Lenting atau bintik cacar air dapat menimbulkan rasa gatal, sehingga ia akan sering menggaruk bagian kulit tertentu.

Padahal, terdapat risiko komplikasi akibat terus-menerus menggaruk bagian kulit yang terkena cacar air, yaitu infeksi kulit oleh bakteri.

Oleh karena itu, menghentikan kebiasaan menggaruk menjadi langkah awal untuk mengobati cacar air pada anak. Berikut beberapa tipsnya.

  • Rutin menggunting kuku anak agar tetap pendek.
  • Pastikan anak selalu mencuci tangan dengan sabun secara teratur agar terhindar dari kuman penyakit yang mungkin menginfeksi kulitnya.
  • Jangan biarkan anak menggaruk dan mengorek bintil cacar, terutama pada wajah.
  • Di malam hari, coba untuk memakaikan sarung tangan, baju panjang, kaos kaki yang menutupi bagian kulit yang terdampak cacar air.
  • Anak perlu mengenakan pakaian longgar dan lembut agar kulit anak bisa bernapas dan tidak mudah tergores.

4. Meredakan gatal

Air dingin bertindak sebagai kompres yang meringankan rasa gatal dan kemerahan akibat cacar.

Ajak si Kecil untuk berendam air dingin setidaknya selama 10 menit setiap empat jam sekali pada beberapa hari pertama ia terkena cacar air.

Berendam aman dilakukan sebagai terapi rumahan cacar air pada anak karena cacar menular hanya melalui udara, bukan air.

Untuk melindungi lenting cacar agar tidak pecah, jangan gosok dengan handuk saat mengeringkan badan. Tepuk-tepuk perlahan tubuh sampai air menyerap kering.

Setelah mandi, Anda bisa aplikasikan bedak dingin (calamine) untuk meringankan gatal.

Jika anak mengeluhkan gatal yang amat sangat sehingga mengganggu tidur, berikan obat antihistamin yang dijual bebas di apotek.

5. Memperhatikan asupan makanan

Suhu tubuh yang panas, rasa nyeri, dan tidak nyaman juga akan menyebabkan anak jadi sulit makan.

Apalagi saat lenting atau bintik cacar air juga muncul di dalam mulut dan tenggorokan. Si Kecil tentunya akan kesulitan untuk menelan makanan.

Oleh karena itu, sebagai obat cacar air, penuhi kebutuhan cairannya dengan banyak minum air untuk menghindari dehidrasi pada anak.

Jika Anda memiliki bayi yang masih aktif menyusu, terus beri mereka ASI secara teratur.

Hindari memberikan makanan yang memiliki rasa kuat, asin, asam, atau pedas pada anak karena bisa membuat mulut terasa sakit.

Makanan yang lembut, halus, dan dingin, seperti sup, es krim bebas lemak, puding, agar-agar, kentang tumbuk, dan bubur, bisa jadi pilihan terbaik ketika anak terkena cacar air.

6. Istirahat yang cukup

Selain tercukupi kebutuhan cairan dan nutrisi tubuhnya, pastikan juga anak mendapatkan istirahat yang cukup.

Istirahat dapat membentuk proses regenerasi sel-sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk memberantas infeksi.

Selain itu, mengistirahatkan anak di rumah selama seminggu juga dapat menjadi langkah mencegahnya penularan penyakit cacar air.

Sebagian besar kasus cacar air pada anak terjadi setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

7. Mengatasi nyeri pada kelamin

Nyeri akibat cacar air umum terjadi pada organ intim dan dapat sangat menyakitkan bagi si Kecil.

Jika anak perempuan mengeluhkan rasa sakit yang tidak tertahankan hingga menahan buang air kecil, ada yang bisa dilakukan orangtua.

Anda bisa melakukan anestesi lokal melalui salep yang mengandung xylocaine 2,5% yang dijual bebas di apotek.

Oleskan salep ini di vagina sesering mungkin, setiap 23 jam sekali, untuk meringankan rasa nyeri. Berendam air dingin juga akan sangat membantu.

Bagaimana cara mencegah kondisi ini?

mencuci tangan cara mencegah cacar air

Pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan mendapat vaksin cacar air. Dokter merekomendasikan agar anak segera memperoleh vaksin jenis ini mulai usia 12 bulan atau 1 tahun.

Pada usia 1—12 tahun diberikan dengan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Lalu pada usia 13 tahun atau lebih dengan interval 4—6 minggu.

Vaksin juga dapat diberikan untuk meringankan tingkat keparahan cacar air pada anak, terutama saat gejala sampai mengganggu aktivitas si Kecil.

Pastikan anak Anda mendapatkan vaksin selambat-lambatnya lima hari setelah kontak pertama dengan virus.

Cara mendapatkan vaksin, hubungi dokter anak Anda atau datang ke pusat layanan kesehatan terdekat.

Selain melalui vaksin, pencegahan cacar air juga bisa dilakukan dengan menghindari orang yang mengalami penyakit ini.

Cacar air biasanya hanya terjadi sekali. Setelahnya, tubuh anak akan membangun imunitas terhadap virus cacar di dalam tubuh seumur hidup.

Hingga saat ini, sangat jarang kasus cacar air yang kambuh saat dewasa, kecuali apabila belum pernah mengalaminya sama sekali.

Kesimpulan

  • Cacar air merupakan penyakit menular yang umum terjadi pada anak, terutama yang berusia di bawah 10 tahun, disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster.
  • Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah, lenting berisi cairan, demam, dan rasa tidak nyaman.
  • Meskipun umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi kulit, pneumonia, hingga radang otak, terutama pada si Kecil dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Pengobatan cacar air seperti pemberian obat antivirus acyclovir, penurun demam, pereda gatal, serta menjaga agar anak tidak menggaruk lenting cacar.
  • Istirahat cukup, menjaga kebersihan, serta memastikan asupan cairan dan makanan yang lembut sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Chickenpox | About | Varicella | CDC. (2020). Retrieved 20 February 2025, from https://www.cdc.gov/chickenpox/about/index.html

Varicella (Chickenpox). (2020). Retrieved 20 February 2025, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/vaccine-preventable-diseases/Pages/Varicella-ChickenPox.aspx

Chickenpox (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 20 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/chicken-pox.html

Chickenpox – Symptoms and causes. (2020). Retrieved 20 February 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282

Chickenpox in Children. (2020). Retrieved 20 February 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/chickenpox-in-children

Kids, C. (2020). Chickenpox – Caring for Kids. Retrieved 20 February 2025, from https://www.caringforkids.cps.ca/handouts/chickenpox

How to care for children with chickenpox. (2020). Retrieved 20 February 2025, from https://www.aad.org/public/parents-kids/childhood-conditions/chicken-pox

Dunkle, L., Arvin, A., Whitley, R., Rotbart, H., Feder, H., & Feldman, S. et al. (1991). A Controlled Trial of Acyclovir for Chickenpox in Normal Children. New England Journal Of Medicine, 325(22), 1539-1544. Retrieved 20 February 2025, from 10.1056/nejm199111283252203

Versi Terbaru

03/03/2025

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Kapan Anak Dirawat di Rumah Sakit? Ini Tanda dan Persiapannya

Anak Tidak Mau Makan Nasi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!


Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan