Refleks merupakan gerakan yang sifatnya involunter alias tidak disengaja. Hal ini juga bisa terjadi pada bayi sejak ia lahir. Refleks biasanya berupa gerakan yang bersifat spontan dan terjadi pada aktivitas bayi sehari-hari.
Anda tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal. Simak apa saja jenis refleks pada bayi baru lahir yang perlu orangtua ketahui di bawah ini!
Apa itu refleks pada bayi?
Apakah Anda memerhatikan gerakan yang dilakukan bayi? Ternyata, sebagian besar aktivitas atau gerakan yang Anda lihat di beberapa minggu pertama merupakan refleks dari bayi yang baru lahir.
Gerakan secara tiba-tiba pada bayi ini menandakan adanya aktivitas di area saraf dan otak. Lama kelamaan, kondisi ini menjadi salah satu proses dari perkembangan kognitif bayi.
Dikutip dari Stanford Chidren’s Health, beberapa gerakan refleks bahkan hanya dapat dilihat pada waktu tertentu.
Bahkan, ada kemungkinan nantinya akan hilang dengan sendirinya ketika sudah mencapai usia tertentu sesuai dengan perkembangan bayi.
Kondisi ini memang merupakan respon dari stimulus yang diberikan. Misalnya, ketika Anda memasukkan jari ke dalam mulut bayi, secara tiba-tiba ia akan melakukan gerakan mengisap.
Hal lainnya, ketika ada cahaya terang bayi akan menutup matanya tiba-tiba.
Apa saja refleks yang dimiliki bayi yang baru lahir?
Refleks pada bayi merupakan tindakan yang tidak disengaja. Maka dari itu, gerakan tersebut menjadi bagian dari aktivitas bayi.
Berikut beberapa jenis refleks yang sering terjadi pada bayi baru lahir.
1. Rooting reflex
Gerakan secara tiba-tiba ini terjadi ketika Anda menyentuh kulit di sekitar pipi dan pinggir mulut bayi.
Bayi akan mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Ia pun akan berusaha menggapai jari tangan untuk dijilat dengan menggerakkan kepalanya.
Refleks pada bayi baru lahir ini bukan gerakan yang tidak mengandung arti. Ini merupakan transisi supaya dapat beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan baru.
Rooting reflex ini juga membuat bayi mampu menemukan payudara atau botol susu sehingga Anda bisa menyusui.
Pada usia 4 bulan, gerakan yang terjadi secara tiba-tiba ini akan hilang karena bayi sudah bisa mendapatkan puting susu atau botol dot tanpa kesulitan lagi mencari.
2. Refleks mengisap (sucking reflex)
Ini merupakan jenis refleks yang terjadi setelah rooting reflex karena membantu bayi mengisap puting atau dot untuk mendapatkan ASI maupun susu.
Meskipun berbeda, tujuan kedua refleks ini sama, yaitu membantu bayi untuk mendapatkan makanan. Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai mengisap.
Refleks mengisap mulai muncul saat usia 32 minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi prematur biasanya belum bisa mengisap dengan baik.
Tidak hanya dari jari orangtua, bayi juga dapat melakukan gerakan secara tiba-tiba dengan mengisap jari atau tangannya sendiri.
3. Refleks moro
Refleks moro atau bisa juga disebut sebagai refleks kejut. Kondisi ini terjadi saat bayi terkejut karena suara atau gerakan yang tiba tiba juga cukup keras.
Refleks pada bayi baru lahir ini membuatnya menundukkan kepala, memanjangkan tangan juga kaki, menangis, lalu menekukkan kembali tangan serta kaki.
Biasanya, refleks moro akan terlihat hingga bayi berusia 2 bulan.