backup og meta

Kenapa Bayi Sering Kaget? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa Bayi Sering Kaget? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi baru lahir sudah bisa melakukan gerakan secara tiba-tiba atau yang juga disebut dengan refleks. Jika diperhatikan, Anda mungkin kerap melihat bayi sering kaget terutama saat tidur. Walaupun ini merupakan kondisi normal, Anda sebagai orangtua mungkin khawatir jika si Kecil mengalaminya. Lalu, kenapa bayi sering kaget dan bagaimana cara mengatasinya?

Kenapa bayi sering merasa kaget?

Pada masa awal perkembangan bayi, Anda mungkin mendapati si Kecil menghabiskan waktu untuk tidur sekitar 16–18 jam sehari.

Saat ia terbangun dan melakukan gerakan tertentu, kemungkinan besar itu merupakan refleks bayi. Artinya, ia tidak sengaja melakukan hal tersebut.

Begitu juga ketika Anda melihat bayi sering kaget saat tidur. Ini merupakan salah satu refleks bayi kagetan atau terkejut, yaitu refleks Moro.

Mengutip dari Stanford Children’s Health, kondisi bayi kagetan ini terjadi saat ia merasa terkejut oleh suara atau gerakan yang keras.

Maka dari itu, ia akan melakukan refleks seperti menundukkan kepala, menjulurkan tangan atau kaki, menangis, hingga menarik area tubuh tertentu.

Selain itu, suara tangisannya sendiri pun kemungkinan bisa menjadi penyebab kenapa bayi sering merasa kaget saat tidur, bahkan seperti kejang.

Orangtua tidak perlu khawatir berlebihan karena ini merupakan respons bayi yang bertujuan untuk meminta pertolongan.

Umumnya, efek kagetan ini berlangsung pada bayi usia 2 bulan hingga 3 bulan dan kemungkinan benar-benar menghilang pada usia 6–7 bulan.

Cara mengatasi bayi yang sering kaget

bayi sering kaget

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bayi yang sering kaget terjadi karena adanya refleks Moro dan hal itu sangat normal.

Namun, sebagian orangtua mungkin tetap merasa khawatir saat melihat kondisi bayi kagetan saat tidur atau dalam situasi tertentu.

Apalagi, tidak menutup kemungkinan rasa kaget ini juga membuat bayi susah tidur karena menangis cukup lama.

Refleks kaget menjadi salah satu penyebab bayi menangis. Ini merupakan cara bayi untuk memberi tahu orangtua ketika ia merasakan hal tertentu sekaligus membutuhkan kenyamanan.

Berikut adalah tips atau cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bayi kagetan sehingga ia bisa tidur kembali.

1. Menenangkan si Kecil

Sentuhan orangtua dapat menjadi penenang termasuk saat bayi sering merasa kaget. Cobalah untuk menggendong, lalu menepuk pelan si Kecil sampai tangisannya berhenti.

Nikmati waktu saat menggendong si Kecil dan tak perlu terlalu cepat menaruhnya kembali ke tempat tidur. Menaruhnya terlalu cepat saat ia belum merasa tenang bisa membuatnya menangis kembali.

2. Mendekatkan tubuh dengan bayi

Setelah menenangkan dan membaringkannya, Anda juga bisa mengambil posisi tidur di sebelah si Kecil sekaligus mengelusnya pelan.

Berdekatan dengan si Kecil saat tidur juga dapat menambah kenyamanannya sehingga membantu mengurangi refleks kaget yang sering dialami bayi.

3. Membedong bayi

Apabila diperlukan, Anda juga bisa melakukan cara lainnya untuk mengatasi bayi kagetan saat tidur dengan membedongnya.

Membedong bayi dapat membuatnya merasa aman dan terlindungi saat tidur. Hal ini membuatnya teringat saat ia berada di rahim.

Tak hanya itu, membedong bayi juga dapat mengurangi refleks kaget karena ia tidak dapat mengulurkan tangannya seperti biasa.

Pastikan agar  tidak membedongnya terlalu kencang sekaligus rutin memeriksanya secara teratur agar ia tidak kepanasan.

Apa yang perlu orangtua perhatikan?

bayi sering kaget

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, refleks Moro yang menjadi penyebab kenapa bayi sering kaget ini umumnya menghilang pada usia 6–7 bulan.

Akan tetapi, apabila kondisi ini masih terus terjadi pada bayi berusia lebih dari 7 bulan, sebaiknya Anda memeriksakan si Kecil kepada dokter.

Hal ini bisa terjadi saat refleks Moro tidak sepenuhnya terbentuk juga tertahan sehingga si Kecil kemungkinan memperlihatkan efek sering kaget yang berlebihan.

Beberapa akibat yang mungkin terjadi saat bayi mengalami kagetan berlebih, seperti:

  • mengalami stres atau hyperarousal,
  • rasa cemas berlebih,
  • koordinasi menurun,
  • sulit melakukan gerakan mata,
  • penurunan sistem kekebalan tubuh, serta
  • hipersensitif terhadap kemampuan sensorik (sentuhan, gerakan, visual, atau suara).

Selain saat masa bayi, kondisi refleks Moro yang tertahan dan tidak ditangani dengan baik bisa memengaruhi kehidupan si Kecil kelak.

Kesimpulan

  • Penyebab kenapa bayi sering kaget, termasuk saat tidur, merupakan salah satu refleks bayi kagetan atau terkejut, yaitu refleks Moro.
  • Kondisi bayi ini terjadi saat ia merasa terkejut oleh suara atau gerakan yang keras.
  • Sebagai orangtua, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena kondisi ini merupakan respons umum bayi yang bertujuan untuk meminta pertolongan saat terkejut.
  • Efek kagetan ini biasanya berlangsung sementara dan akan berangsur membaik seiring dengan pertambahan usia bayi.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Edwards, C. W. (2023). Statpearls Publishing. Retrieved 22 April 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542173/

Retained Primitive Moro Reflex Effect On Development – Intermountain. (2018). Retrieved 22 April 2024, from https://www.intermountain.org/retained-primitive-moro-reflex-effect-on-development/

Newborn Reflexes. (2022). Retrieved 22 April 2024, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Newborn-Reflexes.aspx

Newborn Reflexes, Stanford Children’s Health. (2021). Retrieved 22 April 2024, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=newborn-reflexes-90-P02630

The Growing Child: Newborn . (2021). Retrieved 22 April 2024, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=the-growing-child-newborn-90-P02255

Help your baby sleep through the night. (2023). Retrieved 22 April 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/baby-sleep/art-20045014

Swaddling a baby: the benefits, risks and seven safety tips. (2021). Retrieved 22 April 2024, from https://www.nct.org.uk/baby-toddler/slings-and-swaddling/swaddling-baby-benefits-risks-and-seven-safety-tips

Versi Terbaru

24/04/2024

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Usia Berapa Bayi Bisa Tengkurap? Latih dengan Cara Ini, Bu

Perkembangan Kecerdasan Emosional Bayi pada Satu Tahun Pertamanya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 24/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan