Pelekatan menyusui adalah salah satu aspek terpenting dalam proses menyusui. Pasalnya dengan pelekatan yang benar, bayi bisa mendapatkan cukup ASI dan aliran ASI ibu pun menjadi lebih lancar.
Sebaliknya, saat pelekatannya salah, bayi tentu tidak akan mendapatkan suplai ASI yang cukup. Lantas seperti apa posisi pelekatan yang salah dan bagaimana seharusnya yang benar? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Ciri-ciri pelekatan menyusui yang salah
Pada ibu yang baru memiliki anak, tentu proses menyusui tidak selalu berjalan lancar dan mudah.
Terkadang, ibu mungkin akan menghadapi berbagai masalah menyusui, salah satunya adalah pelekatan menyusui yang salah.
Saat posisi pelekatan ini salah, puting ibu dapat menjadi lecet. Pelekatan yang salah pun dapat membuat produksi ASI berkurang dan bayi menjadi malas menyusu.
Alhasil, kebutuhan ASI si Kecil pun tidak terpenuhi dan berat badannya pun sulit untuk bertambah.
Jadi, apakah posisi pelekatan ibu sudah benar? Berikut ini adalah beberapa ciri atau tanda pelekatan menyusui yang salah.
- Payudara terasa sakit atau nyeri.
- Bayi sering melepaskan diri dari payudara.
- Bayi tidak terlihat mendapatkan ASI yang cukup.
- Ibu mungkin akan merasa tidak nyaman, seperti rasa terbakar atau gatal pada payudara.
- Ujung payudara tampak meruncing. Padahal harusnya terlihat penuh dan bulat.
- Setelah Anda menyusui, bayi tampak tidak bahagia dan terus menunjukkan tanda-tanda lapar.
Perlu Anda ketahui
Cara atau posisi pelekatan menyusui yang benar
Pada dasarnya, memosisikan dan melekatkan bayi dengan benar dapat mencegah puting ibu lecet dan menjaga pasokan ASI tercukupi.
Sebelum mulai untuk menyusui, hal terpenting yang perlu dilakukan ibu adalah memosisikan diri senyaman mungkin.
Sandarkan punggung Ibu. Bila perlu, tambahkan bantal di belakang untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Langkah awal untuk mendapatkan pelekatan menyusui yang baik adalah dengan cara mencari posisi menyusui yang nyaman.
Setelah itu, merangkum dari Womens Health dan beberapa situs lainnya, berikut ini adalah beberapa cara agar posisi pelekatan menyusui ibu benar.
1. Sejajarkan tubuh bayi
Saat ibu sudah menemukan posisi nyaman, pastikan tubuh bayi sejajar dengan tubuh ibu. Bahu dan pinggul bayi juga harus sejajar, dan tubuhnya harus menghadap payudara.
Setelah itu, pegang payudara ibu tepat di belakang areola dengan pegangan berbentuk C. Cara ini mungkin terlihat mirip seperti ibu sedang memegang sandwich untuk anak ibu konsumsi.
2. Arahkan bayi ke puting susu
Setelah itu, arahkan bayi ke arah puting susu. Namun, pastikan bahwa mulut si Kecil telah terbuka lebar. Usahakan agar puting masuk jauh ke dalam mulut si Kecil, sehingga bibir bayi menutup areola ibu.
Selain itu, bibir bayi harus menghadap ke luar dan rata-rata menempel pada payudara. Dagu serta hidung si Kecil pun harus menyentuh payudara.
Idealnya, lidah bayi akan berada di bawah area payudara di bawah puting susu, sedangkan lidah bayi harus berada di atas gusi bagian bawah bayi.
3. Jangan lepaskan dulu payudara ibu
Setelah bayi sudah mulai menyusu, sebaiknya jangan lepaskan dulu tangan ibu dari payudara.
Tahan setidaknya selama 20 detik untuk memberikan waktu kepada bayi agar mulai bisa menyusu sendiri.
4. Koreksi bila perlu
Jika pelekatan menyusui tidak terasa nyaman atau bahkan bayi terlihat tidak puas, jangan ragu untuk melepaskan perlahan.
Setelah itu, ibu dapat mencoba lagi untuk mencari posisi peletakan yang nyaman dan benar.
5. Pahami tanda bahwa bayi menyusu dengan baik
Bila Anda sudah merasa melakukan pelekatan menyusui dengan benar, amati juga gerakan mengisap yang dilakukan bayi.
Biasanya saat ia mendapatkan posisi menyusu yang nyaman, bayi akan terlihat puas dan rileks.
Bagaimana cara mengetahui bayi cukup ASI?
- Buang air kecil lebih dari enam kali sehari dengan warna urine yang tidak pekat dan tidak bau menyengat.
- Berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat badan lahir pada usia 2 minggu.
- Bayi akan rileks dan puas setelah menyusu. Bayi juga akan melepas sendiri dari payudara saat ia sudah merasa cukup.
Pada dasarnya, menyusui memang menjadi tantangan bagi para ibu, terutama ibu yang baru memiliki anak.
Namun, cara-cara di atas mungkin dapat membantu ibu guna menghindari masalah-masalah menyusui yang mungkin terjadi.
Bila Anda telah mencoba tips di atas, tetapi masih memiliki hambatan dalam menjalani proses menyusui, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter laktasi.
Nantinya, dokter atau konselor laktasi ini dapat memberikan edukasi seputar cara menjalani proses menyusui yang baik, termasuk bagaimana pelekatan yang benar.
Tidak hanya memberikan edukasi, dokter laktasi juga dapat membantu mengatasi keluhan yang dialami ibu menyusui, misalnya puting lecet, saluran ASI tersumbat, hingga produksi ASI yang rendah.
[embed-health-tool-vaccination-tool]