Produksi ASI yang masih ada meski Anda sudah berhenti menyusui bayi bisa menimbulkan masalah bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Itu sebabnya, Anda mungkin mencari cara untuk bisa mengeringkan ASI lebih cepat selama menyapih. Ada mitos yang menyatakan kalau mengeringkan ASI bisa dilakukan dengan menggunakan minyak kayu putih.
Namun, benarkah minyak kayu putih bisa membantu mengeringkan atau menghentikan produksi ASI? Ketahui jawabannya di bawah ini.
Apakah benar bisa mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih?
Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa minyak kayu putih bisa digunakan untuk membantu mengeringkan ASI selama menyapih bayi.
Produksi ASI yang masih terus muncul pada wanita meski sudah tidak menyusui bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman pada payudara.
Gejala tersebut seperti nyeri, pembengkakan, payudara bocor, dan terkadang infeksi yang disebut juga dengan mastitis.
Alasan ini yang menyebabkan banyak wanita ingin segera bisa mengurangi atau bahkan menghentikan produksi ASI.
Minyak kayu putih atau eukaliptus (eucalyptus) merupakan jenis minyak esensial yang banyak digunakan secara umum.
Minyak kayu putih diketahui memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh sebagai obat herbal yang bisa membantu meredakan sejumlah kondisi.
Hanya saja, penggunaan minyak kayu putih untuk mengeringkan ASI belum diketahui apakah aman atau tidak.
Terlebih, dilansir dari Mount Sinai, ibu hamil dan menyusui tidak disarankan untuk menggunakan minyak kayu putih.
Oleh sebab itu, jika Anda sudah tidak perlu atau selesai menyusui, sebaiknya cari pilihan cara lain yang telah terbukti aman untuk membantu mengeringkan ASI, dibandingkan dengan minyak kayu putih.
ASI bisa berhenti sendiri secara alami
Tubuh sudah mulai menghasilkan ASI selama masa kehamilan. Payudara kemudian akan mengeluarkan ASI pertama, atau kolostrum, sejak beberapa minggu sebelum waktu persalinan.
Hal ini dipicu oleh peningkatan hormon prolaktin yang merangsang dan meningkatkan produksi ASI menjelang akhir kehamilan.
ASI akan kembali keluar beberapa hari setelah bayi lahir saat kadar hormon progesteron dan estrogen menurun, sedangkan hormon prolaktin kembali meningkat.
Proses laktasi atau produksi ASI terus berlanjut selama masa menyusui bayi. Payudara juga mulai terasa lebih padat dan berat seiring dengan peningkatan produksi ASI.
Pada umumnya, produksi ASI akan melambat secara perlahan dan akhirnya mengering dengan sendirinya saat Anda berhenti menyusui atau mulai menyapih bayi.
Salah satu tanda umum ASI mulai mengering yaitu payudara yang mulai terasa lebih lembek atau lembut.
Meski begitu, perlu beberapa waktu bagi tubuh untuk memahami kondisi bahwa Anda sudah berhenti menyusui.
Untuk kebanyak wanita, ASI dapat mulai mengering dalam beberapa hari, yaitu sekitar 5—7 hari, menurut jurnal Breastfeeding Medicine.
Terkadang, produksi ASI baru bisa menurun dalam 2—3 minggu. Namun, ada juga wanita yang akan terus menghasilkan ASI meski telah beberapa bulan berhenti menyusui.
Ini dapat dipengaruhi oleh usia bayi dan jumlah ASI yang biasa dihasilkan.
Jadi, ketimbang berusaha mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih, produksi ASI sebenarnya bisa berhenti secara alami.
Tips mengeringkan ASI selama menyapih
Untuk membantu mengeringkan ASI agar lebih cepat setelah berhenti menyusui, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
Cara-cara ini dinilai lebih aman dibandingkan mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih. Berikut di antaranya.
1. Hindari menyusui bayi atau memompa ASI
Jumlah ASI akan meningkat seiring dengan kebutuhannya. Tubuh akan terus menghasilkan ASI jika ASI terus dikeluarkan.
Oleh karena itu, hindari menyusui bayi atau memompa ASI, meski payudara sudah terasa tidak nyaman. Hal ini akan memberi sinyal kepada tubuh untuk mengurangi produksi ASI.
Jika Anda sangat merasa tidak nyaman dan harus memompa ASI, hindari hal yang bisa memberi rangsangan pada puting atau payudara karena bisa memicu produksi ASI.
2. Gunakan teh dan tanaman herbal
Beberapa jenis teh herbal diketahui bisa membantu mengeringkan ASI, di antaranya sebagai berikut.
- Daun sage untuk mengurangi atau menghentikan produksi ASI saat digunakan sebagai campuran teh.
- Melati untuk menurunkan kadar hormon prolaktin saat diminum sebagai teh.
- Minyak peppermint untuk mengurangi produksi ASI saat dioleskan langsung pada payudara.
- Peterseli untuk menurunkan kadar prolaktin saat dijadikan sebagai bumbu makanan.
3. Minum obat-obatan
Beberapa jenis obat juga bisa membantu membuat ASI kering lebih cepat. Namun, penggunaan obat harus sesuai dengan anjuran dari dokter.
Supaya lebih aman, sebaiknya konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum mulai mengonsumsi obat.
Berikut beberapa obat yang diketahui berpotensi menghentikan produksi ASI.
Obat anti-prolaktin
Obat anti-prolaktin, seperti cabergoline and bromocriptine, bisa mengurangi kadar prolaktin di dalam tubuh sehingga bisa membantu mengurangi jumlah ASI yang dihasilkan.
Obat-obatan ini umumnya digunakan untuk membatasi produksi ASI pasca persalinan.
Meski begitu, penelitian belum dapat memastikan seberapa ampuh obat anti-prolaktin bisa bekerja setelah selesai masa menyusui.
Obat ini tidak dijual bebas dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Pil KB mengandung estrogen
Estrogen bisa mengurangi jumlah ASI di dalam tubuh. Jika tidak sedang merencanakan kehamilan, Anda bisa mengonsumsi pil KB yang mengandung estrogen.
Dekongestan
Obat dekongestan, misalnya pseudoephedrine, memiliki efek untuk mengurangi jumlah ASI di dalam tubuh.
Efek ini umumnya terjadi pada wanita yang memasuki masa akhir menyusui, yaitu sekitar 60-80 minggu setelah persalinan.
Dekongestan diketahui bisa terserap ke dalam ASI. Jadi, pastikan bahwa Anda sudah berhenti menyusui sebelummencoba mengonsumsi obat ini.
Kesimpulan
- Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan kalau mengeringkan ASI bisa dilakukan dengan menggunakan minyak kayu putih.
- Ibu hamil dan menyusui tidak disarankan untuk menggunakan minyak kayu putih.
- Sebaiknya pilih cara lain yang lebih aman untuk membantu menghentikan produksi ASI selama menyapih.
[embed-health-tool-vaccination-tool]