Pernahkah Ibu merasakan sensasi payudara kencang seperti kesemutan saat sedang menyusui si Kecil? Itu adalah let down reflex (LDR). Menyusui memang memberi perubahan pada tubuh ibu, salah satunya payudara. Bagaimana LDR bisa memengaruhi aliran ASI? Apakah ada cara untuk merangsang refleks ini? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa itu let down reflex (LDR)?
Mengutip dari Pregnancy, Birth & Baby, let down reflex adalah rangsangan yang membuat aliran ASI lebih lancar. Prosesnya, ketika bayi mengisap payudara, saraf-saraf kecil ikut terstimulasi.
Hal ini memicu pelepasan dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin, ke aliran darah ibu. Hormon prolaktin bertugas membantu menghasilkan ASI.
Sementara itu, oksitosin atau hormon bahagia membuat payudara mengeluarkan ASI. Kemudian susu tersalurkan melalui puting ibu.
Tanda dan gejala let down reflex
Di bawah ini beberapa tanda yang menunjukkan ibu menyusui sedang mengalami let down reflex.
- Rasa kesemutan pada payudara.
- Payudara terasa penuh dan sesak.
- ASI merembes dari payudara.
LDR bisa ibu rasakan sesaat setelah melahirkan si Kecil. Namun, ibu belum bisa merasakannya sampai beberapa minggu setelah menyusui. LDR bisa berbeda pada setiap ibu.
Selain saat menyusui si Kecil, let down reflex bisa terjadi pada beberapa kondisi, seperti:
- ibu membayangkan atau memikirkan si Kecil,
- melihat foto si Kecil,
- mendengar atau menonton video tingkah anak,
- mendengar bayi lain,
- ibu sedang memompa ASI, dan
- saat ibu atau pasangan menyentuh payudara atau puting.
LDR bisa terjadi dua sampai tiga kali dalam sehari sesuai jadwal menyusui. Meski begitu, refleks ini tidak selalu konsisten.
Namun, setelah ibu rutin menyusui selama beberapa minggu, LDR pada payudara menjadi respons otomatis dalam kegiatan sehari-hari.
Cara menstimulasi let down reflex (LDR)
Refleks ini sangat mudah terpengaruh oleh stres, kelelahan, dan rasa nyeri pada tubuh. Bila ibu merasa ingin memberi rangsangan atau stimulasi LDR, berikut beberapa hal yang bisa ibu coba.
1. Pijat punggung
International Journal of Science and Research menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa pijat punggung bisa merangsang LDR pada payudara.
Peneliti melakukan penelitian pada 20 ibu di India yang melahirkan dengan operasi caesar. Responden terbagi menjadi dua bagian, 10 orang mendapat pijat punggung dan 10 berikutnya tidak.
Para responden yang tidak mendapat pijat punggung tetap menerima makanan tambahan untuk meningkatkan produksi ASI.
Hasilnya, 10 ibu yang menerima pijat punggung mengalami peningkatan LDR selama tiga hari observasi.
LDR membuat aliran ASI lebih banyak dan membuat si Kecil mendapat gizi yang cukup. Bayi akan merasa kenyang, berat badan bertambah, dan tumbuh secara sehat.
2. Melakukan kegiatan yang ibu sukai
Percaya atau tidak, suasana hati ibu bisa meningkatkan produksi ASI dengan LDR.
Mengutip dari situs resmi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), suasana hati yang senang bisa memicu hormon oksitosin sebagai pendorong LDR.
Lakukan kegiatan yang ibu senangi. Sebagai contoh, bermain, berkumpul dengan teman, bernyanyi, berendam air hangat, atau makan banyak.
Cobalah untuk tetap tenang dan rileks. Tarik napas dalam-dalam, dan cobalah mendengarkan musik yang menenangkan. Ketegangan atau stres dapat menghambat refleks ini.
Bila ibu mengalami ASI rembes saat melakukan kegiatan yang ibu sukai, itu tandanya let down reflex sedang bekerja.
3. Mengingat si Kecil
LDR bisa terjadi meski ibu tidak sedang menyusui si Kecil. Bagaimana bila ibu memancing refleks ini? Caranya dengan mengingat si Kecil dengan berbagai cara.
Mengutip dari Pregnancy, Birth and Baby, videocall, telepon, atau melihat foto bayi bisa memicu LDR pada ibu.
Bahkan, melihat bayi orang lain yang bukan anak sendiri juga bisa merangsang let down reflex.
Saat melihat bayi, tubuh menghasilkan hormon oksitosin yang memicu LDR. Ibu merasa senang dan rindu saat mengingat si Kecil, inilah yang memicu hormon oksitosin.
4. Pumping atau memerah ASI
Pumping atau perah ASI sebelum menyusui dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menstimulasi let down reflex dengan cepat, terutama jika ibu merasa aliran ASI tidak lancar atau bayi kesulitan mengisap.
Cara ini berfungsi untuk memaksa timbulnya let down reflex. Bahkan, ASI mungkin saja langsung keluar secara otomatis sebelum bayi mulai menyusu.
Gunakan pompa ASI dengan pengaturan kecepatan rendah terlebih dahulu. Hal ini meniru isapan bayi pada awal menyusui, yang biasanya lebih ringan dan cepat.
Selama proses pumping, ibu bisa terus memijat payudara untuk membantu merangsang aliran ASI.
Jika merasa aliran ASI mulai melambat, ibu bisa mencoba mengubah posisi atau intensitas pijatan.
Pumping secara teratur, terutama pada jam-jam yang sama setiap hari, dapat membantu tubuh menyesuaikan dan merangsang let down reflex dengan lebih mudah.
5. Memperhatikan posisi dan teknik menyusui
Teknik dan posisi menyusui yang tepat sangat penting untuk menstimulasi let down reflex.
Pastikan posisi menyusui ibu nyaman dan bayi menempel dengan baik pada payudara.
Ibu bisa duduk atau berbaring dengan nyaman. Gunakan bantal untuk menyokong punggung, lengan, atau bayi, sehingga ibu tidak perlu membungkuk.
Bayi harus diposisikan dengan tubuhnya menghadap ibu, sehingga perut bayi menyentuh perut ibu. Bayi seharusnya tidak perlu memutar kepalanya untuk mencapai puting.
Ketika bayi menempel dengan baik pada payudara, isapan yang efektif akan merangsang refleks aliran ASI dan membantu mengeluarkan ASI dengan lebih lancar.
6. Kompres hangat
Kompres hangat adalah metode sederhana, tetapi efektif untuk menstimulasi let down reflex, sehingga membantu melancarkan aliran ASI.
Untuk mengompres, gunakan handuk kecil atau kain bersih. Rendam handuk dalam air hangat, lalu peras agar tidak terlalu basah.
Namun, Anda juga bisa menggunakan kompres hangat khusus yang bisa dipanaskan di microwave atau menggunakan botol air hangat.
Tempelkan kompres hangat pada payudara Anda, terutama di area sekitar areola dan puting, selama 5—10 menit.
Panas dari kompres akan membantu melancarkan aliran darah ke jaringan payudara dan merilekskan otot-otot di sekitar saluran ASI.
Hindari suhu yang terlalu panas agar tidak menyebabkan iritasi atau luka bakar pada kulit.
Kesimpulan
- Let down reflex (LDR) adalah rangsangan yang bisa membuat aliran ASI keluar lebih lancar.
- Refleks ini bisa ditandai dengan rasa kesemutan di payudara, payudara terasa penuh dan sesak, dan ASI merembes dari payudara.
- Untuk menstimulasi LDR, beberapa cara yang bisa ibu lakukan, antara lain pijat punggung, melakukan kegiatan yang disukai, mengingat si Kecil, memerah ASI, memperhatikan posisi dan teknik menyusui, serta menggunakan kompres hangat.
[embed-health-tool-vaccination-tool]