Ketika hamil dan memasuki masa menyusui, sebagian besar ibu mulai mencari tahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Adapun salah satu yang sering menjadi pertanyaan adalah kopi. Lantas, apakah ibu menyusui boleh minum kopi? Adakah efeknya pada bayi?
Bolehkah ibu menyusui minum kopi?
Bagi ibu pecinta kopi boleh turut berbahagia. Pasalnya, ibu boleh minum kopi saat menyusui. Bahkan, minum kopi pun terbilang aman untuk ibu dan bayi selama tidak berlebihan.
Bukan cuma kopi, hal ini pun berlaku untuk makanan dan minuman mengandung kafein lainnya, seperti teh dan cokelat.
Meski begitu, ibu perlu memperhatikan beberapa hal terkait keamanan minum kopi saat menyusui.
Ini termasuk batas jumlah kafein yang boleh ibu konsumsi untuk mengurangi kemungkinan efeknya pada Anda dan si kecil.
Apa pengaruh kafein pada bayi saat ibu menyusui?
Kafein yang ibu konsumsi, baik itu dari kopi atau jenis makanan lainnya, saat menyusui akan mengalir ke ASI yang bayi Anda minum.
Kadarnya akan memuncak dalam ASI sekitar satu sampai dua jam setelah Anda mengonsumsinya.
Meski begitu, banyak penelitian menyebut bahwa kafein yang masuk ke ASI jumlahnya hanya sedikit.
Jumlah kafein yang masuk ke ASI bisa kurang dari 1% dari yang Anda konsumsi, selama Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Adapun jumlah tersebut diyakini tidak memberi dampak pada bayi Anda, terutama pada bayi yang sehat, lahir dalam cukup bulan, serta bayi berusia 6 bulan ke atas. Mengapa demikian?
La Leche League International menyebut, bayi yang lahir prematur, berusia di bawah 6 bulan, serta memiliki masalah kesehatan membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses dan mengeluarkan kafein dari tubuhnya.
Misalnya, bayi yang baru lahir membutuhkan waktu 50-100 jam untuk memproses kafein, sedangkan bayi berusia 3-4 bulan membutuhkan waktu sekitar 3-7 jam.
Oleh karena itu, bayi pada kondisi-kondisi tersebut lebih mungkin menunjukkan gejala akibat asupan kafein dari ASI ibu. Apa saja gejala pada bayi bila ibu menyusui minum kopi?
Umumnya, bayi menjadi rewel, gelisah, kolik, serta tetap terjaga. Bayi pun menjadi lebih sulit tidur atau tidak cukup tidur, terutama jika ibu minum kopi secara berlebihan.
Meski begitu, efek kafein pada setiap bayi bisa berbeda. Sebaiknya, ibu mengamati si kecil setelah minum kopi saat menyusui.
Perhatikan apakah bayi Anda bereaksi setelah Anda mengonsumsi minuman ini.
Berapa banyak ibu menyusui boleh minum kopi?
Banyak ahli menyebut bahwa konsumsi kafein, termasuk kopi, saat menyusui tidak boleh lebih dari 200-300 mg per hari atau sekitar 2-3 cangkir kopi.
Namun, bagi ibu yang merokok, asupan kafein harus lebih dibatasi karena rokok dapat menambah efek kafein pada tubuh.
Meski demikian, ibu perlu memahami bahwa kekuatan kafein pada kopi serta makanan dan minuman berkafein lainnya bisa berbeda.
Jadi, ibu sebaiknya mengetahui berapa kandungan kafein pada makanan dan minuman ibu menyusui yang dikonsumsi agar tidak melebihi batas.
Melansir laman Australia Breastfeeding Association, berikut adalah gambaran dari kandungan kafein dalam minuman dan makanan.
- Kopi espresso: 145 mg/50 mL shot.
- Minuman berenergi: hingga 80 mg/250 mL kaleng.
- Kopi instan (1 sendok teh/cangkir): 60-80 mg/250 mL cangkir.
- Teh: 10-50 mg/250 mL cangkir.
- Minuman soda: hingga 54 mg/375 mL cangkir.
- Cokelat susu (milk chocolate): 20 mg/100 gram coklat batang.
- Kopi takeaway: 51-332 mg/saji.
Meski demikian, perlu Anda ketahui, minuman soda dan minuman berenergi tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui dan ibu hamil.
Oleh karena itu, sebaiknya ibu tidak mengonsumsi kedua jenis minuman tersebut saat menyusui.
Tips minum kopi saat menyusui
Seperti penjelasan sebelumnya, efek kafein pada setiap orang bisa berbeda-beda, termasuk pada bayi Anda.
Oleh karena itu, ibu perlu mengamati apakah ada efek yang timbul pada bayi bila Anda minum kopi saat menyusui.
Bila bayi Anda tidak terpengaruh setelah Anda minum kopi, Anda bisa menikmati secangkir dua cangkir kopi setiap hari tanpa perlu khawatir.
Namun sebaiknya, Anda tetap perlu membatasi minum kopi dan minuman berkafein lainnya sesuai anjuran.
Di sisi lain, bila Anda merasa bayi Anda rewel setelah Anda minum kopi, Anda bisa mencoba untuk berhenti mengonsumsinya selama seminggu.
Perhatikan apakah ada perubahan perilaku pada bayi Anda.
Setelah itu, konsumsi kembali kopi atau minuman berkafein lainnya setelah melewati waktu tersebut. Bila bayi ibu kembali rewel, kemungkinan besar minum kopi saat menyusui memberi pengaruh baginya.
Jika ini terjadi, Anda bisa mengurangi konsumsi kopi dalam sehari atau berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu jawaban yang lebih tepat.
Selain itu, Anda bisa memilih jenis kopi dengan kandungan kafein yang lebih rendah.
Anda bisa memilih latte yang memiliki kandungan kafein lebih rendah atau justru mengonsumsi kopi tanpa kafein, ketimbang minum kopi espresso.
Bukan cuma itu, ibu menyusui pun sebaiknya minum kopi saat usia bayi sudah di atas 6 bulan.
Namun, beberapa ahli berpendapat, minum kopi juga bisa ibu mulai ketika usia bayi sudah 3 bulan karena sudah dapat memproses kafein dengan lebih efisien.
Tanyakan pada dokter anak Anda untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-vaccination-tool]