backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bukan Cuma Prematur, Ini 10 Kondisi Bayi yang Perlu Inkubator

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Bukan Cuma Prematur, Ini 10 Kondisi Bayi yang Perlu Inkubator

Pernahkah Anda mendengar tentang inkubator bayi? Inkubator bayi adalah alat yang khusus dipakai saat si Kecil baru lahir. Namun, apakah ini berarti semua bayi yang baru lahir perlu perawatan di dalam inkubator? Sebenarnya, apa fungsi inkubator dan kondisi apa saja yang mengharuskan si Kecil menggunakan alat ini? Cari tahu jawaban selengkapnya di bawah ini.

Apa itu inkubator bayi?

Inkubator bayi adalah alat khusus yang digunakan oleh bayi baru lahir pada kondisi tertentu. Alat yang satu ini berbentuk persegi panjang dengan lapisan kaca di semua sisinya.

Inkubator dilengkapi dengan kasur kecil sebagai tempat tidur bayi. Ada juga lubang (port) untuk memudahkan dokter dan perawat saat menangani bayi di dalam alat khusus ini.

Fungsi inkubator adalah untuk menjaga agar tubuh bayi tetap hangat. Hal ini dikarenakan suhu di dalam inkubator sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan si Kecil.

Inkubator biasanya tersedia di unit perawatan intensif neonatal atau neonatal intensive care unit (NICU).

Apakah inkubator dibutuhkan oleh semua bayi baru lahir?

Tidak semua bayi yang baru lahir membutuhkan inkubator. Lebih spesifik, inkubator adalah alat yang biasanya dipakai oleh bayi baru lahir dengan kondisi medis tertentu. Bayi yang baru lahir ke dunia tidak selalu dalam keadaan sehat dan terkadang membutuhkan penanganan khusus. Dalam beberapa kondisi, inkubator dibutuhkan guna menjaga kesehatan tubuh si Kecil di awal kehidupannya. Jika si Kecil lahir dalam kondisi sehat, tentu ia tidak membutuhkan perawatan di dalam inkubator.

Apa fungsi inkubator bayi?

denyut jantung bayi baru lahir

Inkubator menjadi tempat pertama untuk membantu mengoptimalkan perkembangan si Kecil setelah lahir.

Tanpa adanya inkubator, bayi baru lahir dengan kondisi medis tertentu mungkin lebih sulit untuk bisa bertahan hidup.

Berikut beragam fungsi inkubator bagi bayi.

  • Menjaga suhu bayi tetap ideal.
  • Menyediakan oksigen bagi bayi.
  • Memastikan kelembapan dan pencahayaan tetap baik.
  • Melindungi bayi dari alergen, kuman, suara berlebih, dan cahaya berlebih.
  • Menyediakan peralatan khusus guna melacak suhu dan detak jantung bayi.
  • Membantu bayi tetap bisa makan dan mendapat obat-obatan melalui infus.
  • Memantau berbagai fungsi organ tubuh bayi.

Fungsi inkubator dalam mengontrol kelembapan dapat melindungi agar kulit bayi tidak kering dan pecah-pecah.

Selama berada di dalam inkubator, dokter dan perawat akan rutin memantai suhu dan detak jantung si Kecil melalui peralatan khusus yang tersedia.

Bukan hanya itu, adanya lubang di sisi-sisi alat ini semakin mempermudah penanganan dari dokter dan perawat selama merawat si Kecil.

Bila Anda bertanya-tanya mengenai berapa lama waktu bayi berada di inkubator, biasanya dokter menentukan hal ini tergantung kondisi dan perkembangan si Kecil.

Kondisi apa yang membuat bayi perlu dirawat di inkubator?

tabel berat badan bayi prematur

Ada beberapa kondisi bayi baru lahir yang membutuhkan perawatan lanjutan di NICU, khususnya di dalam inkubator, yakni sebagai berikut.

1. Bayi lahir prematur

Bayi prematur adalah bayi yang lahir saat usia kehamilan ibu kurang dari 37 minggu. Padahal normalnya, bayi seharusnya lahir saat usia kehamilan 37—40 minggu.

Semakin cepat atau kecil usia kehamilan saat bayi lahir, semakin besar pula risiko bayi mengalami kondisi medis tertentu.

Hal ini dikarenakan perkembangan bayi yang lahir lebih cepat ketimbang usia kehamilan normal belum cukup optimal.

Berbeda dengan bayi yang lahir di usia kehamilan normal, bayi prematur tidak memiliki lemak pelindung pada tubuhnya, mengutip dari Healthy Children.

Tanpa adanya lemak pelindung, tubuh bayi prematur lebih mudah merasa kedinginan pada suhu ruangan normal.

Itu sebabnya, bayi prematur perlu dirawat di dalam inkubator yang ada di NICU segera setelah lahir.

Anda tidak perlu khawatir si Kecil akan kedinginan karena suhu di dalam inkubator sudah disesuaikan agar tetap hangat.

Dokter dan perawat biasanya menyarankan Anda untuk melakukukan metode kangguru (kangaroo mothercare) khusus bagi bayi prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).

2. Bayi kuning

Sesuai dengan namanya, bayi kuning adalah kondisi ketika kulit dan bagian mata bayi yang berwarna putih tampak berwarna kekuningan.

Penyakit kuning ini umumnya dialami bayi saat baru lahir karena tingginya kadar bilirubin di dalam tubuh.

Melansir dari Better Health Channel, penanganan untuk bayi baru lahir dengan penyakit kuning umumnya dilakukan dengan fototerapi.

Fototerapi ini bertujuan untuk mengubah bilirubin di dalam tubuh agar tidak berbahaya.

Proses fototerapi untuk bayi dengan penyakit kuning dilakukan di dalam inkubator hangat yang ditambah dengan sinar lampu berwarna biru.

3. Bayi dengan berat badan lahir rendah

Meski tidak lahir prematur, bayi baru lahir yang punya berat badan lahir rendah (BBLR) juga dapat dirawat di dalam inkubator.

Normalnya, berat badan bayi baru lahir berkisar antara 2,5—3,5 kilogram (kg). Bayi baru lahir dikatakan memiliki berat badan rendah saat bobot tubuhnya kurang dari 2.500 gram (gr) atau 2,5 kg.

Sama halnya seperti bayi prematur, bayi dengan berat badan rendah saat lahir juga mengalami kesulitan mengontrol suhu tubuhnya akibat persedian lemak yang kurang.

Selain itu, ukuran tubuh bayi yang sangat kecil saat lahir juga membuat fungsi penting organ-organ tubuh, seperti untuk bernapas dan makan, tidak bisa dilakukan dengan optimal.

Atas dasar inilah si Kecil dengan berat badan rendah saat lahir perlu dirawat di dalam inkubator.

Jika Anda bertanya berapa lama waktu bayi dengan BBLR berada di inkubator, dokter biasanya menentukan setidaknya sampai kondisi si Kecil sudah cukup stabil.

4. Bayi dengan masalah pernapasan

Kondisi medis lainnya yang mengharuskan bayi baru lahir berada di dalam inkubator yakni bila memiliki masalah pernapasan.

Masalah pernapasan pada bayi baru lahir bisa terjadi karena berbagai penyebab.

Kondisi-kondisi yang menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi, sehingga membutuhkan inkubator, yaitu sebagai berikut.

  • Bayi yang mengalami aspirasi mekonium, yang berisiko mengalami infeksi dan kesulitan bernapas.
  • Mengalami masalah pernapasan karena komplikasi persalinan.
  • Bayi dengan cacat lahir pada sistem pernapasan maupun mengalami sindrom gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome).

Pada kondisi tersebut, selain inkubator, si Kecil juga nantinya akan diberikan obat-obatan maupun alat bantu pernapasan sesuai kebutuhannya.

5. Bayi dengan IUGR

Intrauterine growth restriction (IUGR) adalah kondisi janin tidak berkembang dengan sempurna selama berada di dalam kandungan.

IUGR ini termasuk satu dari beberapa komplikasi kehamilan di mana terjadi pertumbuhan tubuh bayi lebih lambat atau tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu.

Si Kecil yang mengalami IUGR dapat dirawat di dalam ruang NICU khususnya pada inkubator guna mengoptimalkan perkembangannya saat baru lahir.

6. Infeksi

Bayi dengan infeksi atau yang berisiko tinggi terinfeksi mungkin perlu dirawat dalam lingkungan yang steril, seperti inkubator untuk mengurangi risiko lebih lanjut.

Bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi.

Pada bayi baru lahir, sepsis termasuk salah satu jenis infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri yang ditransmisikan dari ibu selama kehamilan, persalinan, atau melalui lingkungan setelah kelahiran.

Bayi dengan sepsis mungkin memerlukan perawatan di inkubator untuk menjaga suhu tubuh yang stabil sambil menerima antibiotik melalui intravena.

7. Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah batas normal yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang optimal.

Pada bayi baru lahir, hipotermia bisa terjadi karena mereka belum sepenuhnya berkembang dan belum memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri seperti yang dapat dilakukan oleh bayi yang lebih besar atau orang dewasa.

Bayi yang mengalami kesulitan mempertahankan suhu tubuh normal mungkin memerlukan lingkungan yang hangat dan terkontrol yang disediakan oleh inkubator.

8. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa darah seseorang turun di bawah batas normal.

Pada bayi baru lahir, hipoglikemia bisa menjadi masalah serius karena glukosa merupakan sumber energi utama untuk otak.

Bayi baru lahir memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipoglikemia karena sistem metabolisme yang belum sepenuhnya matang dan terkadang bayi kesulitan dalam mengatur kadar glukosa darah.

Maka dari itu, bayi dengan kadar gula darah rendah mungkin memerlukan pengawasan ketat dan perawatan di inkubator sambil menyesuaikan asupan nutrisi mereka.

9. Cacat jantung bawaan

Beberapa cacat jantung bawaan, seperti Tetralogy of Fallot, bradikardia, kelainan katup jantung, patent ductus arteriosus (PDA), dapat menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas atau mengalami masalah sirkulasi darah.

Bayi dengan cacat jantung bawaan yang memerlukan operasi jantung mungkin perlu dirawat di inkubator selama masa pemulihan pascaoperasi.

Inkubator menyediakan lingkungan yang hangat dan stabil, sehingga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi.

10. Gastroschisis

Gastroschisis adalah cacat lahir di mana usus bayi terletak di luar tubuhnya, biasanya di dekat umbilikus.

Kondisi ini memerlukan perawatan segera setelah lahir, termasuk perlunya inkubator bayi.

Bayi dengan gastroschisis memerlukan pemantauan dan perawatan yang intensif karena risiko komplikasi seperti infeksi, gangguan sirkulasi, atau gangguan fungsi usus.

Inkubator menyediakan lingkungan yang memungkinkan perawatan intensif dan pemantauan yang terus-menerus oleh tim medis.

Itu adalah beberapa kondisi pada si Kecil yang menyebabkan penggunaan inkubator perlu dilakukan.

Perawatan di dalam inkubator akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi medis bayi baru lahir.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan