Agar tidak menyebabkan sembelit pada bayi, Anda sebaiknya tidak memperkenalkan berbagai jenis makanan dalam waktu yang bersamaan.
Itu artinya, Anda hanya boleh memberikan makanan baru pada si kecil satu per satu dengan pola pergantian jenis makanan setiap 3-5 hari sekali.
Namun bila pencernaan bayi sudah kembali normal, tetap terapkan panduan MPASI seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani, sayur dan buah.
3. Hindari makanan pemicu sembelit

Selain ada makanan yang memperlancar BAB bayi, ada juga yang bisa memicu sembelit.
Makanan yang memicu sembelit ini umumnya tidak mengandung serat yang dibutuhkan si kecil.
Sumber makanan untuk MPASI yang sebaiknya dihindari bayi agar tidak menyebabkan sembelit meliputi:
- Fast food yang banyak mengandung lemak
- Makanan olahan, seperti sosis, bakso, dan pizza
- Keripik, biskuit, wafer, dan makanan ringan lainnya
- Daging sapi olahan
Makanan yang mengandung lemak, garam, gula, dan pengawet tidak hanya menyebabkan sembelit, tapi juga tidak sehat bagi kesehatan tubuh si kecil.
Pada beberapa kasus, makanan pemicu sembelit juga dilihat berdasarkan masalah kesehatan yang dimiliki si kecil.
Ambil contohnya bayi yang memiliki intoleransi laktosa tidak bisa minum susu formula dari sapi, kambing, atau domba maupun produk olahannya.
Bila si kecil diberi makanan ini, ia bisa mengalami berbagai gejala, salah satunya sembelit.
Jika Anda kesulitan untuk menemukan makanan pemicu sembelit pada bayi, coba konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Selain menemukan makanan pemicu sembelit, dokter juga akan membantu Anda agar kebutuhan gizi bayi tetap terpenuhi meski tidak boleh makan makanan tertentu.
4. Sajikan makanan sesuai usianya
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar