Jenis serat ini juga membantu pergerakan usus jadi lebih cepat sehingga feses bisa terdorong mencapai anus dan mudah dikeluarkan.
Anda sudah bisa memberikan anak kacang saat ia mulai dikenalkan dengan makanan padat. Bahkan, memberi kacang kepada anak sejak dini diketahui juga bisa membantu mencegah alergi pada anak.
Agar mudah dikonsumsi, Anda dapat mencampurkan selai kacang ke dalam sereal atau bubur untuk bayi.
4. Brokoli

Berbeda dari kacang dan gandum, brokoli dikenal mengandung serat larut. Serat larut bekerja dengan membuat feses bayi lebih penuh dengan menarik cairan ke dalam sistem pencernaan.
Hal ini bisa membuat feses lebih lembut, sehingga mudah didorong keluar dari sistem pencernaan. Feses yang penuh secara langsung merangsang dinding usus untuk memicu dorongan atau pergerakan usus.
Dinding usus yang terbiasa memberi dorongan secara alami akan lebih terlatih, sehingga bisa berfungsi dengan baik.
Dengan begitu, sembelit diharapkan tidak mudah kambuh lagi. Anda bisa memasukan brokoli sebagai campuran bubur untuk bayi bila diberikan di awal masa perkenalan MPASI.
5. Kentang
Kentang dan kulitnya mengandung serat tak larut air sekitar 4 gram per setengah gelas porsi.
Serat dari kentang bisa membantu mengatasi sembelit dengan mendorong feses keluar lebih cepat dari sistem pencernaan.
Untuk MPASI pelancar BAB, Anda bisa memilih baby potato atau jenis kentang berukuran kecil agar lebih mudah dikonsumsi oleh bayi bersama dengan kulitnya.
Namun, jika si Kecil masih belum bisa mengunyah kulit kentang, Anda bisa mengupas kulitnya terlebih dahulu.
6. Ubi manis
Meski dari jenis sayuran yang sama, ubi manis memiliki serat yang berbeda dari kentang.
Serat yang terkandung dalam ubi manis merupakan serat larut yang bekerja dengan menarik cairan ke dalam usus untuk membuat feses lebih lembut dan mudah dibuang.
Hanya saja, serat yang terkandung di dalam ubi manis lebih sedikit dibanding kentang, yaitu sekitar 2 gram per setengah gelas porsi.
Anda bisa membuat ubi manis sebagai bubur (puree) maupun diolah menjadi makanan padat lainnya sesuai kemampuan makan si Kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar