backup og meta

Cara Membuat Kaldu untuk MPASI serta Manfaatnya bagi si Kecil

Cara Membuat Kaldu untuk MPASI serta Manfaatnya bagi si Kecil

Saat bayi berusia 6 bulan, ia mulai masuk fase baru yaitu menyantap makanan pendamping ASI (MPASI). Dalam proses memasak MPASI, Anda membutuhkan kaldu untuk menambah rasa sekaligus memenuhi kebutuhan gizi bayi. Apa saja manfaat kaldu untuk MPASI? Bagaimana cara membuat dan menyimpan kaldu untuk MPASI? Berikut penjelasannya.

Manfaat kaldu untuk MPASI

Kaldu adalah cairan yang dihasilkan dari merebus bahan makanan seperti daging, tulang, sayuran, dan rempah-rempah dalam air.

Memberikan kaldu sebagai bagian dari MPASI bagi bayi memiliki beberapa manfaat, yang meliputi berikut ini.

  • Memberikan nutrisi tambahan. Kaldu dapat menjadi sumber nutrisi tambahan yang baik untuk bayi. Selama proses merebus, nutrisi dari bahan makanan seperti protein, vitamin, dan mineral dapat larut dalam air dan menciptakan cairan yang kaya nutrisi.
  • Memperkenalkan rasa. Kaldu memberikan rasa alami pada makanan bayi. Hal ini dapat membantu memperkenalkan serta membiasakan ragam rasa pada bayi.
  • Memperbaiki tekstur makanan. Kaldu dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur makanan bayi. Misalnya sebagai cairan dalam bubur atau puree untuk memberikan tekstur yang lembut dan enak.
  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Nutrisi yang terkandung dalam kaldu, seperti kolagen dari tulang, dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang, kulit, dan jaringan tubuh lainnya pada bayi.
  • Memudahkan pencernaan. Kaldu dapat membantu memudahkan pencernaan bayi karena bisa membuat tekstur makanan menjadi lebih lembut dan memberikan rasa yang menarik.
  • Mengatasi kekurangan cairan. Kaldu juga memberikan kelembapan pada makanan bayi yang dapat membantu mengatasi kekurangan cairan pada tubuh.

Berapa takaran kaldu untuk MPASI?


Takaran kaldu untuk MPASI dapat bervariasi tergantung pada resep dan usia bayi. Berikut adalah beberapa panduan umum yang dapat membantu Anda dalam memberikan takaran kaldu untuk MPASI.
  • Usia 6—9 bulan: 28—56 ml yang terbagi tidak lebih dari dua kali sehari.
  • Usia 9—12 bulan: 118 ml per hari.
  • Usia 12—24 bulan: 236 ml per hari.

Bahan untuk membuat kaldu MPASI

Kaldu sebagai obat batuk alami untuk anak

Dalam pembuatan kaldu untuk makanan pendamping ASI, bahan yang paling sering digunakan adalah tulang sapi, ayam, dan ikan. Berikut penjelasannya.

1. Kandungan tulang sapi dan ayam

Penelitian yang ditulis dalam Journal of Osteoporosis, tulang sapi dan ayam kaya akan kalsium, magnesium, kalium, dan fosfor.

Berbagai mineral tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan serta pertumbuhan gigi dan tulang bayi.

Ceker ayam termasuk bahan yang sering digunakan sebagai kaldu karena mengandung banyak tulang lunak.

Tulang tersebut mengandung kolagen yang membantu menguatkan dan memadatkan kesehatan tulang serta gigi bayi.

2. Kandungan tulang ikan

Sementara itu, ikan juga memiliki manfaat yang tidak kalah dengan tulang sapi dan ayam.

Dalam jurnal Reviews in Fisheries Science and Aquaculture, tulang ikan mengandung iodine yang membantu meningkatkan kesehatan fungsi tiroid dan metabolisme bayi.

Semua bagian tubuh ikan, ayam, dan sapi mengandung protein kolagen yang sangat tinggi asam amino ketika sudah dimasak. 

Cara membuat kaldu untuk MPASI

Sup kaldu hangat untuk ibu hamil

Membuat kaldu MPASI sangat simpel dan mudah. Meski bahan utama pembuatan kaldu adalah tulang sapi, ayam, dan ikan, bukan berarti hanya memakai tulang-tulangan tersebut.

Anda bisa menambahkan sayuran dan berbagai rempah-rempah untuk menambah aroma dan cita rasa di dalam kaldu. Berikut cara membuat kaldu untuk MPASI.

Bahan-bahan:

  • 1—2 liter air
  • Ayam utuh, tulangan sapi, ceker, atau ikan (sesuaikan dengan selera)
  • 2 buah wortel dipotong menjadi tiga bagian
  • 2 buah bawang bombay dibagi dua
  • 1 siung bawang putih sudah dimemarkan
  • 2 batang seledri
  • 3 lembar daun salam
  • 1 buah serai dimemarkan

Cara membuat:

  1. Cuci semua bahan untuk membuat kaldu MPASI.
  2. Masukkan seluruh bahan ke dalam panci dan tambahkan air.
  3. Panaskan dengan api besar sampai mendidih.
  4. Setelah mendidih, pakai api kecil dan masak kaldu selama 4—5 jam.
  5. Dalam proses memasak, buang sisa lemak yang mengambang.
  6. Setelah masak, saring kaldu sampai jernih.
  7. Kaldu siap dipakai.

Setelah memegang daging mentah pascamengolah kaldu, jangan lupa cuci tangan pakai sabun untuk mencegah penyebaran bakteri. 

Bolehkah memberikan kaldu instan untuk MPASI?

Memberikan kaldu instan sebagai bahan MPASI untuk bayi perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebagian besar kaldu instan yang dijual di pasaran mengandung banyak garam dan bahan tambahan lainnya yang mungkin tidak cocok untuk bayi yang masih dalam proses pengenalan makanan padat. Maka dari itu, tidak ada salahnya juga berkreasi dengan membuat kaldu untuk makanan pendamping ASI si Kecil agar lebih terjamin kualitasnya.

Cara menyimpan kaldu untuk MPASI

cara menyimpan mpasi

Ada beberapa cara menyimpan MPASI dan kaldunya yang membuatnya tetap awet, berikut di antaranya.

1. Bagi kaldu menjadi satu porsi makan bayi

Setelah membuat kaldu dalam satu panci penuh, waktunya Anda menyimpan dan membaginya per porsi sesuai dengan jadwal makan bayi.

Pembagian kaldu per porsi makan bayi ini memudahkan Anda saat membuat menu makanan pendamping ASI untuk si Kecil. 

Ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, menggunakan cetakan balok es (ice cube), kedua memakai plastik ziplock ukuran kecil untuk menghemat ruang.

2. Tulis tanggal pembuatan

Setelah membagi kaldu dalam satu porsi makan bayi, tulis tanggal pembuatan kaldu dan tempelkan di permukaan plastik atau kotak balok es.

Menulis tanggal pembuatan membantu Anda dalam mengetahui masa aktif dari kaldu tersebut.

3. Simpan di dalam freezer kulkas

Setelah kaldu untuk MPASI dibagi per porsi, simpan di dalam freezer untuk membuatnya bertahan lebih lama.

Bila dalam keadaan beku, kaldu bisa bertahan 3—6 bulan. Namun, jika ditaruh di kulkas bawah biasanya hanya bertahan 3—4 hari. 

Membuat kaldu untuk MPASI bayi tidak sesulit yang dibayangkan. Untuk memudahkan, ibu bisa membuat kaldu setiap hari libur seperti Sabtu atau Minggu agar tidak mengganggu kesibukan pada hari kerja.

Meski sudah bisa makan, Anda tetap perlu menjaga keseimbangan pemberian ASI dan MPASI agar kebutuhan gizi bayi tetap terpenuhi.

[embed-health-tool-child-growth-chart]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Khalili Tilami, S., & Sampels, S. (2017). Reviews in Fisheries Science & Aquaculture26(2), 243–253. https://doi.org/10.1080/23308249.2017.1399104

Karpouzos, A., Diamantis, E., Farmaki, P., Savvanis, S., & Troupis, T. (2017). Nutritional Aspects of Bone Health and Fracture Healing. Retrieved 3 January 2024, from https://www.hindawi.com/journals/jos/2017/4218472/

Team, B. B. B. (2018). Bone Broth for Kids. Retrieved 3 January 2024, from https://bestbonesbroth.co.nz/blogs/blog/giving-bone-broth-to-our-kids

Bond, L. (2022). Best First Foods For Baby. Retrieved 3 January 2024, from https://balancedbaby.co.uk/best-first-foods-for-baby/

Bone Broth. (N.d.). Retrieved 3 January 2024, from https://solidstarts.com/foods/bone-broth/

Rennard, B. O., Ertl, R. F., Gossman, G. L., Robbins, R. A., & Rennard, S. I. (2000). Chicken soup inhibits neutrophil chemotaxis in vitro. Chest, 118(4), 1150–1157. https://doi.org/10.1378/chest.118.4.1150

Ke, L., Wang, H., Gao, G., Rao, P., He, L., & Zhou, J. (2017). Direct interaction of food derived colloidal micro/nano-particles with oral macrophages. Retrieved from https://www.nature.com/articles/s41538-017-0003-3

Hsu DJ, Lee CW, Tsai WC, Chien YC. Essential and toxic metals in animal bone broths. Food Nutr Res. 2017 Jul 18;61(1):1347478. https://doi.org/10.1080/16546628.2017.1347478

Braun JM. Early-life exposure to EDCs: role in childhood obesity and neurodevelopment. Nat Rev Endocrinol. 2017 Mar;13(3):161-173. https://doi.org/10.1038/nrendo.2016.186

Rochester JR, Bolden AL. Bisphenol S and F: A Systematic Review and Comparison of the Hormonal Activity of Bisphenol A Substitutes. Environ Health Perspect. 2015 Jul;123(7):643-50. https://doi.org/10.1289/ehp.1408989

Versi Terbaru

12/01/2024

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

10 Peralatan MPASI Bayi yang Perlu Dipersiapkan

Pahami 4 Tahapan Tekstur MPASI Bayi Sesuai Usianya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 12/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan