backup og meta

6 Manfaat Ikan Tuna untuk MPASI Bayi serta Cara Tepat Mengolahnya

6 Manfaat Ikan Tuna untuk MPASI Bayi serta Cara Tepat Mengolahnya

Tidak hanya lezat, ikan tuna juga populer untuk dijadikan asupan karena kandungan gizinya yang kaya. Maka dari itu, tak heran bila banyak ibu yang memilih ikan tuna sebagai salah satu bahan olahan untuk MPASI (makanan pendamping ASI) si Kecil.

Namun, untuk mendapatkan ragam manfaat dari ikan laut satu ini, Anda perlu memahami cara mempersiapkan dan mengolahnya dengan benar.

Berbagai manfaat ikan tuna untuk bayi

mpasi pelancar BAB bayi

Tahukah Anda bahwa ikan menjadi salah satu makanan yang bagus diberikan untuk si Kecil, terutama sebagai bahan MPASI? 

Pasalnya, di dalam ikan tuna terdapat berbagai nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil agar lebih optimal. 

Melansir Food Data Central, beberapa nutrisi yang terdapat di dalam ikan tuna adalah protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, vitamin B6 , vitamin B12, vitamin C, serta vitamin D. 

Tidak hanya itu, ikan tuna mengandung EPA (eicosapentaenoic acid)  dan DHA (docosahexaenoic acid) yang merupakan jenis asam lemak omega-3. 

Berkat beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya, ikan tuna dapat memberikan berbagai manfaat untuk anak dan bayi, seperti di bawah ini.

1. Mengoptimalkan perkembangan otak 

Kandungan asam lemak omega-3, terutama DHA, menjadi salah satu jenis asam lemak yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi

DHA membantu dalam pembentukan struktur otak, khususnya pada bagian yang terkait dengan memori, konsentrasi, dan fungsi kognitif lainnya.

Menurut jurnal Human Brain Mapping, perkembangan otak bayi yang terganggu dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan neurodevelopmental, seperti ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)

2. Menjaga kesehatan jantung 

Tidak hanya mendukung perkembangan otak, ikan tuna untuk MPASI dapat memberikan manfaat dalam menjaga kesehatan jantung si Kecil. 

Ini karena efek antiinflamasi pada asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah dan jantung.

Hal ini dapat mengurangi risiko aterosklerosis (penumpukan plak di pembuluh darah) dan penyakit jantung pada anak.

3. Mendukung pembentukan jaringan tubuh

Ikan tuna adalah sumber protein hewani yang kaya yang menyediakan asam amino esensial dan nonesensial.

Protein ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh, termasuk otot, tulang, kulit, dan organ-organ penting lainnya.

Ketika bayi mulai memasuki fase MPASI, kebutuhan mereka akan protein meningkat karena tubuh mereka sedang aktif membangun dan memperbaiki jaringan baru.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh

Manfaat ikan tuna untuk anak bayi selanjutnya adalah membantu meningkatkan kekebalan tubuh

Ikan tuna mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang penting untuk kekebalan tubuh, seperti vitamin D, selenium, dan seng.

Vitamin D, misalnya, membantu mengatur fungsi sistem kekebalan tubuh dan diketahui dapat meningkatkan respons imun terhadap infeksi.

Kandungan protein dalam ikan laut ini juga penting untuk sistem kekebalan tubuh. Ini karena protein diperlukan untuk pembentukan antibodi, enzim, dan sel-sel imun yang melawan infeksi dan penyakit.

5. Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat

Saat diperkenalkan sebagai bahan MPASI untuk bayi, ikan tuna dapat mendukung pertumbuhan tulang dan giginya. 

Ini karena protein dalam ikan tuna merupakan komponen utama dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tulang dan gigi. 

Ikan tuna juga mengandung mineral seperti fosfor, magnesium, dan selenium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.

Kandungan vitamin D di dalam ikan laut ini juga penting untuk penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh, yang merupakan mineral utama untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat. 

6. Mencegah anemia 

Manfaat MPASI ikan tuna yang tidak kalah penting adalah dapat membantu mencegah anemia pada bayi.

Seperti yang diketahui, anemia dapat terjadi karena tubuh kekurangan zat besi, yang merupakan salah satu nutrisi penting untuk pembentukan sel darah merah. 

Kandungan zat besi dalam ikan tuna dapat mengurangi risiko anak mengalami anemia. 

Apakah ikan tuna bagus untuk MPASI bayi?

Ya, ikan tuna bagus untuk bayi, sehingga dapat menjadi pilihan yang baik sebagai bahan MPASI si Kecil. Ini karena ikan tuna kaya akan nutrisi penting seperti protein, asam lemak omega-3, vitamin D, dan zat besi, yang semuanya sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Bagaimana aturan konsumsi ikan tuna untuk MPASI?

seafood untuk mpasi

Meskipun ikan tuna memiliki beragam manfaat untuk anak. Anda sebagai orangtua perlu berhati-hati saat memberikan makanan ini. 

Pasalnya, sama seperti jenis ikan untuk MPASI lainnya, ikan tuna dapat memicu reaksi alergi pada bayi.

Oleh karena itu, bila ada riwayat keluarga dengan alergi makanan, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi ikan laut jenis ini. 

Anda dapat memperkenalkan ikan tuna kepada bayi secara perlahan dan perhatikan respons tubuhnya. Jadi, mulailah dengan porsi yang kecil.

Bila si Kecil tidak memiliki riwayat alergi, Anda dapat memberikan ikan ini sebagai salah satu bahan makanan MPASI si Kecil. 

Melansir FDA, berikut ini adalah jumlah ikan tuna yang dapat diberikan kepada bayi atau anak sesuai usianya.

  • 6—12 bulan: 1 hingga 2 ons per minggu.
  • 1—3 tahun: 2 ons per minggu.
  • 4—7 tahun: 4 ons per minggu. 

Bagaimana cara mengolah ikan tuna untuk MPASI yang tepat?

Cara memasak untuk penderita diabetes

Berikut ini adalah beberapa cara aman yang dapat dilakukan untuk mengolah ikan tuna untuk MPASI si Kecil. 

1. Pilih ikan tuna yang aman

Seperti yang diketahui, ikan tuna adalah salah satu jenis ikan yang mengandung merkuri. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih ikan tuna yang aman dan rendah kandungan merkuri. 

Pasalnya, mengonsumsi merkuri dalam jumlah besar dapat membahayakan sistem saraf. Anda bisa memilih jenis tuna skipjack atau cakalang karena mengandung merkuri yang lebih rendah.

2. Pilih bagian tuna yang sesuai 

Pilih bagian tuna yang lebih lembut dan lunak, seperti daging bagian perut atau dada, untuk bayi Anda.

Hindari bagian yang mengandung lebih banyak lemak, seperti bagian ekor atau bagian dekat kulit.

3. Hilangkan bau amis

Untuk menghilangkan bau amis pada ikan tuna sebelum dimasak, Anda dapat menggunakan perasan air jeruk nipis atau lemon.

Caranya, lumuri atau marinasi ikan tuna dengan perasan air jeruk nipis atau lemon, kemudian diamkan beberapa menit sebelum dimasak.

4. Masak dengan benar

Orangtua juga perlu memperhatikan cara memasak ikan tuna ini dengan benar agar bisa memperoleh manfaatnya untuk si Kecil.

Ikan jenis ini harus dimasak hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi anak. Tujuannya adalah agar anak aman dari kontaminasi bakteri, seperti salmonella dan listeria.

5. Panggang atau rebus

Anda dapat memasak ikan tuna untuk MPASI dengan cara dipanggang atau direbus. Panggang atau rebus ikan tuna hingga matang sempurna.

Sesuai rekomendasi IDAI, pemberian garam dan gula untuk anak di bawah usia 1 tahun masih diperbolehkan jika hal itu dapat membuat si Kecil mau makan. Namun, sebaiknya hanya berikan gula dan garam sesedikit mungkin.

6. Pisahkan daging dari tulang

Setelah ikan tuna matang, pisahkan daging dari tulang dan lepaskan tulang-tulang kecil yang mungkin ada.

Pastikan tidak ada tulang yang tersisa dalam potongan ikan yang akan diberikan kepada bayi.

Anda juga bisa bertanya kepada dokter anak atau ahli gizi untuk mengetahui info lebih lanjut tentang pemberian ikan tuna sebagai MPASI untuk bayi Anda.

[embed-health-tool-child-growth-chart]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Center for Food Safety and Applied Nutrition. (n.d.). Advice About Eating Fish. Retrieved 13 May 2024,  from https://www.fda.gov/food/consumers/advice-about-eating-fish 

Liaset, B., Øyen, J., Jacques, H., Kristiansen, K., & Madsen, L. (2019). Seafood intake and the development of obesity, insulin resistance and type 2 diabetes: Nutrition Research Reviews. Retrieved 13 May 2024, from https://www.cambridge.org/core/journals/nutrition-research-reviews/article/seafood-intake-and-the-development-of-obesity-insulin-resistance-and-type-2-diabetes/9E470BE8B7957D9281A6E9BB79AA072D 

(N.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://oldwayspt.org/system/files/atoms/files/COS_Tuna_For_Moms_Babys_HealthR4.pdf 

Healthy Fish Choices for Kids. (n.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/all-around/Pages/Protecting-Your-Children-From-Contaminated-Fish.aspx 

(N.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://www.floridahealth.gov/programs-and-services/wic/nutrition-materials/_documents/infant-feeding-sheet-other-info.pdf 

FoodData Central Search Results. (n.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/175159/nutrients 

Docosahexaenoic acid (DHA). (n.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://www.mountsinai.org/health-library/supplement/docosahexaenoic-acid-dha 

Soman, S. M., Vijayakumar, N., Thomson, P., Ball, G., Hyde, C., & Silk, T. J. (2023). Functional and structural brain network development in children with attention deficit hyperactivity disorder. Human brain mapping, 44(8), 3394–3409. Retrieved 13 May 2024, from https://doi.org/10.1002/hbm.26288 

Nutten S. (2016). Proteins, Peptides and Amino Acids: Role in Infant Nutrition. Nestle Nutrition Institute workshop series, 86, 1–10. Retrieved 13 May 2024, from https://doi.org/10.1159/000442697 

Choc. (2022). How much protein does my child need? – CHOC – Children’s health hub. Retrieved 13 May 2024, from https://health.choc.org/how-much-protein-does-my-child-need/ 

Team, L. B., About the Author:  Lifespan Blog Team The Lifespan Blog Team is working to provide you with timely and pertinent information that will help keep you and your family happy and healthy., Author:, A. the, & Gherardi, O. (2022). Foods to Boost Your Immune System. Retrieved 13 May 2024, from https://www.lifespan.org/lifespan-living/foods-boost-your-immune-system 

Healthy Teeth and Bones For Your Child: What’s The Key? (n.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://texasortho.org/healthy-teeth-and-bones-for-your-child-whats-the-key 

Kirchner, L., & Bergmann, D. visualizations by A. (2023). How Worried Should You Be About Mercury in Your Tuna? Retrieved 13 May 2024, from https://www.consumerreports.org/health/food-safety/how-worried-should-you-be-about-mercury-in-your-tuna-a5041903086/

Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (n.d.). Retrieved 13 May 2024, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana

Versi Terbaru

04/06/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Cara Menyeimbangkan Pemberian ASI dan MPASI Bayi

Ketahui 6 Manfaat Unsalted Butter untuk MPASI Bayi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Aisya Fikritama, Sp.A

Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 04/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan