Tidak hanya lezat, ikan tuna juga populer untuk dijadikan asupan karena kandungan gizinya yang kaya. Maka dari itu, tak heran bila banyak ibu yang memilih ikan tuna sebagai salah satu bahan olahan untuk MPASI (makanan pendamping ASI) si Kecil.
Namun, untuk mendapatkan ragam manfaat dari ikan laut satu ini, Anda perlu memahami cara mempersiapkan dan mengolahnya dengan benar.
Berbagai manfaat ikan tuna untuk bayi
Tahukah Anda bahwa ikan menjadi salah satu makanan yang bagus diberikan untuk si Kecil, terutama sebagai bahan MPASI?
Pasalnya, di dalam ikan tuna terdapat berbagai nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil agar lebih optimal.
Melansir Food Data Central, beberapa nutrisi yang terdapat di dalam ikan tuna adalah protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, vitamin B6 , vitamin B12, vitamin C, serta vitamin D.
Tidak hanya itu, ikan tuna mengandung EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid) yang merupakan jenis asam lemak omega-3.
Berkat beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya, ikan tuna dapat memberikan berbagai manfaat untuk anak dan bayi, seperti di bawah ini.
1. Mengoptimalkan perkembangan otak
Kandungan asam lemak omega-3, terutama DHA, menjadi salah satu jenis asam lemak yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.
DHA membantu dalam pembentukan struktur otak, khususnya pada bagian yang terkait dengan memori, konsentrasi, dan fungsi kognitif lainnya.
Menurut jurnal Human Brain Mapping, perkembangan otak bayi yang terganggu dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan neurodevelopmental, seperti ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).
2. Menjaga kesehatan jantung
Tidak hanya mendukung perkembangan otak, ikan tuna untuk MPASI dapat memberikan manfaat dalam menjaga kesehatan jantung si Kecil.
Ini karena efek antiinflamasi pada asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah dan jantung.
Hal ini dapat mengurangi risiko aterosklerosis (penumpukan plak di pembuluh darah) dan penyakit jantung pada anak.
3. Mendukung pembentukan jaringan tubuh
Ikan tuna adalah sumber protein hewani yang kaya yang menyediakan asam amino esensial dan nonesensial.
Protein ini diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh, termasuk otot, tulang, kulit, dan organ-organ penting lainnya.
Ketika bayi mulai memasuki fase MPASI, kebutuhan mereka akan protein meningkat karena tubuh mereka sedang aktif membangun dan memperbaiki jaringan baru.
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Manfaat ikan tuna untuk anak bayi selanjutnya adalah membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Ikan tuna mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang penting untuk kekebalan tubuh, seperti vitamin D, selenium, dan seng.
Vitamin D, misalnya, membantu mengatur fungsi sistem kekebalan tubuh dan diketahui dapat meningkatkan respons imun terhadap infeksi.
Kandungan protein dalam ikan laut ini juga penting untuk sistem kekebalan tubuh. Ini karena protein diperlukan untuk pembentukan antibodi, enzim, dan sel-sel imun yang melawan infeksi dan penyakit.
5. Mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat
Saat diperkenalkan sebagai bahan MPASI untuk bayi, ikan tuna dapat mendukung pertumbuhan tulang dan giginya.
Ini karena protein dalam ikan tuna merupakan komponen utama dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tulang dan gigi.
Ikan tuna juga mengandung mineral seperti fosfor, magnesium, dan selenium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
Kandungan vitamin D di dalam ikan laut ini juga penting untuk penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh, yang merupakan mineral utama untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat.
6. Mencegah anemia
Manfaat MPASI ikan tuna yang tidak kalah penting adalah dapat membantu mencegah anemia pada bayi.
Seperti yang diketahui, anemia dapat terjadi karena tubuh kekurangan zat besi, yang merupakan salah satu nutrisi penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kandungan zat besi dalam ikan tuna dapat mengurangi risiko anak mengalami anemia.
Apakah ikan tuna bagus untuk MPASI bayi?
Bagaimana aturan konsumsi ikan tuna untuk MPASI?
Meskipun ikan tuna memiliki beragam manfaat untuk anak. Anda sebagai orangtua perlu berhati-hati saat memberikan makanan ini.
Pasalnya, sama seperti jenis ikan untuk MPASI lainnya, ikan tuna dapat memicu reaksi alergi pada bayi.
Oleh karena itu, bila ada riwayat keluarga dengan alergi makanan, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi ikan laut jenis ini.
Anda dapat memperkenalkan ikan tuna kepada bayi secara perlahan dan perhatikan respons tubuhnya. Jadi, mulailah dengan porsi yang kecil.
Bila si Kecil tidak memiliki riwayat alergi, Anda dapat memberikan ikan ini sebagai salah satu bahan makanan MPASI si Kecil.
Melansir FDA, berikut ini adalah jumlah ikan tuna yang dapat diberikan kepada bayi atau anak sesuai usianya.
- 6—12 bulan: 1 hingga 2 ons per minggu.
- 1—3 tahun: 2 ons per minggu.
- 4—7 tahun: 4 ons per minggu.
Bagaimana cara mengolah ikan tuna untuk MPASI yang tepat?
Berikut ini adalah beberapa cara aman yang dapat dilakukan untuk mengolah ikan tuna untuk MPASI si Kecil.
1. Pilih ikan tuna yang aman
Seperti yang diketahui, ikan tuna adalah salah satu jenis ikan yang mengandung merkuri. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih ikan tuna yang aman dan rendah kandungan merkuri.
Pasalnya, mengonsumsi merkuri dalam jumlah besar dapat membahayakan sistem saraf. Anda bisa memilih jenis tuna skipjack atau cakalang karena mengandung merkuri yang lebih rendah.
2. Pilih bagian tuna yang sesuai
Pilih bagian tuna yang lebih lembut dan lunak, seperti daging bagian perut atau dada, untuk bayi Anda.
Hindari bagian yang mengandung lebih banyak lemak, seperti bagian ekor atau bagian dekat kulit.