backup og meta

Kiat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi dengan Cara Alami

Kiat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi dengan Cara Alami

Salah satu prioritas utama dalam menjaga buah hati agar tidak mudah sakit adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Hal ini memang menjadi hal yang patut diperhatikan mengingat bahwa daya tahan tubuh bayi yang berusia di bawah 5 tahun lebih rentan dibandingkan orang dewasa.

Kiat sederhana untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Dilansir dalam laman Pregnancy Birth and Baby, daya tahan tubuh bayi masih belum sekuat kekebalan tubuh orang dewasa dan membutuhkan waktu untuk berkembang sepenuhnya.

Oleh karena itu, para orangtua selalu disarankan untuk menjaga bayi agar tidak terpapar hal-hal yang dapat memicu penyakit.

Selain itu, Anda juga diharapkan dapat melakukan hal-hal yang dapat membantu meningkatkan imunitas buah hati.

Dalam rangka untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi, Ayah dan Ibu tidak selamanya harus memberikan asupan berupa obat-obatan berbahan kimia.

Pasalnya, terdapat cara-cara yang lebih sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu meningkatkan imunitas bayi.

Cara-cara ini lebih merujuk pada pola hidup sehat yang bisa Anda terapkan pada buah hati sejak bayi.

1. Menjaga asupan Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi

Di dalam ASI terdapat banyak kandungan yang dapat mendukung sistem kekebalan bayi Anda. Kandungan penting di dalam ASI, di antaranya:

  • protein,
  • lemak,
  • gula,
  • antibodi dan
  • probiotik.

Kandungan tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan membantu menjaga imun anak agar tidak mudah terserang penyakit.

Dikutip dari laman Cleveland and Clinic, bayi yang diberi ASI eksklusif setidaknya 6 bulan lebih jarang mengalami alergi.

Namun, jika Anda mengalami kondisi tertentu sehingga tidak dapat menyusui, Anda dapat mengonsultasikannya pada dokter untuk memilih nutrisi alternatif pada buah hati.

2. Mengonsumsi makanan bergizi

Bagi buah hati Anda yang mulai belajar mengonsumsi makanan selain ASI, bisa mulai dengan asupan makanan yang bergizi.

Asupan makanan seperti buah, sayuran, kacang-kacangan dan sumber protein yang rendah lemak bisa Anda jadikan pilihan.

Menurut Academy of Dietetics and Nutrition dalam situs Harvard, menyarankan agar makanan yang dikonsumsi bayi lebih baik diolah dengan cara dipanggang atau dikukus.

Selain itu, Ayah dan Ibu juga disarankan untuk tidak memberikan makanan olahan yang memiliki tambahan gula dan lemak pada bayi.

Dengan menjaga asupan buah hati, maka hal tersebut akan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

rekomendasi kursi makan bayi

3. Melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan

Sejatinya, manusia membutuhkan aktivitas fisik guna mendukung sistem kekebalan tubuh agar tetap bugar dan sehat.

Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Namun, bayi belum bisa berolahraga seperti orang dewasa sebagai kegiatan fisiknya.

Alternatif aktivitas untuk bayi adalah mengajaknya melakukan kegiatan bermain yang menyenangkan.

Hal ini juga sekaligus dapat membantunya mengembangkan tahap perkembangan dari segi motorik dan kognitif.

4. Minimalisir pemicu stres pada bayi

Perlu diketahui bahwa stres tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi juga bayi.

Hal ini bisa karena dipicu oleh pola asuh orangtua yang jika tidak tepat maka dapat mengganggu kesehatan mental bayi.

Dilansir dalam laman Houston Methodist, selama mengalami stres, tubuh secara otomatis merespon kondisi ini dengan menekan sistem kekebalan tubuh.

Akibatnya, tubuh lebih rentan terkena penyakit saat mengalami stres, sehingga orangtua harus meningkatkan daya tahan tubuh bayi agar terhindar dari kondisi tersebut.

Sebaliknya, jika bayi Anda selalu bugar dan tidak stres, tubuh tidak lagi melakukan respon stres yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.

5. Istirahat yang cukup

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan tidur untuk menyegarkan dan mengisi ulang tubuh agar tidak kelelahan.

Dikutip dari laman Sleep Foundation, tidur memberikan dukungan penting untuk sistem kekebalan tubuh yang memungkinkan pertahanan kekebalan seimbang.

Hal ini berpengaruh juga pada respons terhadap vaksin yang baik dan reaksi alergi yang tidak terlalu parah.

Sebaliknya, jika mengalami masalah tidur yang serius, akan mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang sehat. Hal ini berlaku juga pada bayi.

Oleh karena itu, pastikan buah hati Anda menjalani siklus tidur yang sehat. Jika anak susah tidur, lakukan relaksasi yang dapat membantunya merasa nyaman.

Salah satunya dengan menghangatkan tubuhnya dengan balsam bayi yang berbahan alami.

Balsam khusus bayi yang memiliki kandungan seperti eucalyptus dan chamomile dapat membantu anak lebih rileks dan nyaman saat beristirahat.

Itulah kiat-kiat sederhana dan alami yang bisa Anda lakukan guna meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Anda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter guna memilih cara yang sesuai dengan kebutuhan bayi Anda.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

5 ways to boost your immune system. (2021). Retrieved from https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2020/mar/5-ways-to-boost-your-immune-system/ 

Boosting your child’s immune system. (2021). Retrieved from https://www.health.harvard.edu/blog/boosting-your-childs-immune-system-202110122614 

How your baby’s immune system develops. (2021). Retrieved from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/how-your-babys-immune-system-develops 

Sleep & immunity: Can a lack of sleep make you sick?. (2022). Retrieved from https://www.sleepfoundation.org/physical-health/how-sleep-affects-immunity#:~:text=Sleep%20provides%20essential%20support%20to,and%20less%20severe%20allergic%20reactions

Versi Terbaru

06/03/2023

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Panduan Lengkap Perawatan Bayi yang Harus Ortu Ketahui

Pemakaian Gurita pada Bayi Tidak Disarankan, Apa Alasannya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 06/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan