backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Tips Mengajarkan Anak Makan Sendiri Secara Bertahap

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    6 Tips Mengajarkan Anak Makan Sendiri Secara Bertahap

    Belajar makan sendiri merupakan salah satu proses perkembangan yang penting bagi anak. Bagi orang dewasa, tentu makan tanpa disuapi merupakan hal yang mudah dilakukan. Namun, untuk anak, mereka perlu belajar agar bisa makan sendiri dengan baik.

    Mengajarkan anak untuk makan tanpa disuapi mungkin bukan merupakan hal yang mudah. Meski begitu, menyuapi anak terus-terusan sampai ia besar juga tidak baik. Hal ini hanya akan menghambat perkembangannya.

    Terdapat beberapa cara yang tepat untuk mengajarkan anak makan sendiri. Para orangtua, mari simak tipsnya berikut ini!

    Kenapa penting mengajarkan anak makan sendiri?

    anak makan sendiri

    Sama seperti orang dewasa, makan merupakan kebutuhan dasar anak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya guna mendukung perkembangan dan pertumbuhannya.

    Keterampilan makan sendiri merupakan tahapan perkembangan anak yang sangat penting. Ini karena kegiatan makan melibatkan banyak kemampuan yang harus dikuasai anak.

    Nah, berikut beberapa alasan mengapa penting mengajarkan anak untuk makan sendiri.

    1. Belajar makan butuh banyak tahapan

    Banyak tahapan yang harus dilalui anak untuk bisa mengantarkan makanan sampai ke dalam mulutnya sendiri.

    Pertama, anak harus melihat makanannya dan mengambilnya dengan tangan.

    Selanjutnya, anak perlu membawa makanan sampai ke mulut, menyesuaikan dengan letak mulutnya, membuka mulutnya, dan mengunyah sampai menelan makanan.

    Setelah mampu makan dengan tangan, anak kemudian bisa mengembangkan kemampuan tersebut untuk makan dengan sendok dan garpu.

    Anak mungkin akan sering menjatuhkan makanannya selama belajar makan tanpa disuapi, sehingga menyebabkan makanan menjadi berantakan.

    2. Anak bisa belajar hal lainnya

    Selain mengembangkan kemampuan makan, makan sendiri juga melibatkan banyak perasaan dan kemampuan indera anak.

    Anak bisa belajar tentang rasa, tekstur, aroma dan suhu dari makanan yang ia konsumsi.

    Sebagai contoh, anak akan mengetahui jenis makanan tertentu, seperti pisang dan kiwi, akan lebih mudah untuk digenggam dibandingkan dengan jenis makanan lain, misalnya mie.

    selain itu, belajar memegang sendok merupakan salah satu cara mengembangkan keterampilan motorik halus anak.

    Dengan makan tanpa disuapi, anak juga bisa mengembangkan kemampuannya untuk bisa mandiri.

    Sama seperti kemampuan makan, kemandirian juga diperlukan anak untuk kehidupannya hingga ia dewasa.

    Kapan anak perlu mulai belajar makan sendiri?

    Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, anak akan mampu menggunakan alat makan, seperti sendok dan garpu, dengan lebih baik saat berumur 12 bulan atau 1 tahun.

    Oleh karena itu, masa ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak makan tanpa disuapi.

    Namun, Anda bisa mencoba memperkenalkan kepada anak cara makan sendiri sedini mungkin sesuai dengan kemampuannya.

    Tahapan mengajari anak makan sendiri

    Saat Anda mulai memperkenalkan anak dengan makanan padat, anak mungkin sudah mulai menunjukkan keinginannya untuk makan tanpa disuapi.

    Saat Anda menyuapi anak dengan sendok, ia mungkin ingin mencoba memegang sendok. Atau, ketika anak Anda melihat makanan, ia mungkin juga ingin mengambilnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

    Itu merupakan awal yang baik. Anda hanya perlu mendukung anak dalam mencoba hal tersebut.

    Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mendukung anak dalam belajar makan sendiri. 

    1. Coba kenalkan cara makan sendiri sedini mungkin

    Anda dapat mulai mengenalkan cara makan sendiri kepada anak saat usianya menginjak 8 bulan. Namun, beberapa anak mungkin juga bisa memulainya lebih cepat.

    Jika dirasa mampu, coba ajarkan anak pada usia sekitar 6 bulan atau saat ia sudah diperkenalkan dengan makanan padat.

    Namun, pastikan di usia ini si kecil sudah mampu mengambil benda di sekelilingnya, duduk sendiri, dan mengunyah makanan.

    Meski begitu, perlu dingat bahwa perkembangan masing-masing anak dapat berbeda-beda.

    Oleh karena itu, sebaiknya sesuaikan dengan kemampuan anak dan jangan memaksakan anak saat mengajarkan ia untuk makan tanpa disuapi. 

    2. Memberi anak makanan yang bisa dipegang oleh tangan (finger food)

    anak makan sendiri

    Untuk tahap pertama, Anda bisa mulai dengan memberi anak makanan yang bisa dipegangnya (finger food).

    Hal ini dapat melatih bagaimana anak menggenggam makanan lalu membawa sampai ke mulut dan memakannya.

    Makanan yang bisa digunakan sebagai finger food adalah makanan yang mudah digenggam oleh anak dan bertekstur lunak.

    Sebagai contohnya yaitu buah apel yang dipotong, pepaya yang dipotong kecil, brokoli kukus, wortel kukus, kentang rebus, dan sebagainya.

    3. Beri pujian saat anak berhasil makan sendiri

    Agar anak lebih bersemangat saat makan, Anda bisa memberikan pujian pada anak saat ia berhasil memasukan makanan ke dalam mulutnya.

    Saat mendengar pujian dari Anda, anak akan terpacu untuk bisa makan tanpa disuapi dan juga menghabiskan makanannya.

    Ketika anak berhasil menghabiskan makanan, berilah juga ia pujian agar ia mau selalu berusaha untuk menghabiskan makanan.

    4. Mengenalkan anak dengan sendok sebagai alat untuk makan

    Setelah anak sudah bisa makan sendiri dengan finger food, Anda bisa mulai mengajak anak untuk makan menggunakan sendok.

    Tahapan memperkenalkan anak dengan sendok untuk makan dapat dimulai sekitar usia 13-15 bulan. Ini mungkin juga bisa berbeda-beda pada tiap anak.

    Namun, membiarkan anak mencoba makan dengan sendok pada usia yang lebih dini dapat mendorongnya untuk belajar mengembangkan kemampuan makan sendiri.

    5. Jangan memarahi anak saat makanannya berantakan

    Ketika anak makan sendiri dengan sendok, makanan mungkin akan terjatuh dan menjadi berantakan. Anda mungkin akan merasa kesal saat anak selalu menjatuhkan makanannya.

    Oleh karena itu, jangan memarahi anak atau bahkan berhenti mengajari anak untuk makan tanpa disuapi, saat cara makanan anak membuat kekotoran.

    6. Mengenakan celemek makan pada anak

    Untuk membantu Anda saat membersihkan makanan anak setelah makan, Anda bisa mengenakan celemek makan (bib) pada anak atau meletakan alas di bawah tempat makan anak.

    Hindari membersihkan tangan anak terlalu sering saat berantakan karena makanan. Hal ini bisa membuat anak merasa terganggu saat makan hingga membuat anak tidak ingin menghabiskan makanannya.

    Pada usia 18 bulan, anak biasanya akan lebih baik dalam menggunakan sendok. Lalu, pada usia 2 atau 3 tahun, anak mungkin sudah mampu menggunakan sendok untuk makan tanpa terjatuh.

    Anda mungkin hanya perlu membantu memotong kecil-kecil makanan anak agar anak dapat mengambilnya dengan mudah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan