Tak terasa, kini usia si Kecil sudah memasuki bulan ke-9. Masih sama seperti bulan-bulan sebelumnya, si Kecil masih terus menunjukkan kemahirannya dalam melakukan sesuatu. Apa saja perkembangan bayi usia 9 bulan ini?
Bagaimana perkembangan bayi usia 9 bulan?
Menurut tes skrining perkembangan anak Denver II, perkembangan bayi 9 bulan, secara umum seperti berikut.
- Bayi berguling sendiri.
- Tengkurap dengan lengan tangan menyangga berat tubuh, dan kepala terangkat.
- Berubah posisi dari tiduran ke duduk, dari berdiri ke duduk, dan dari duduk ke berdiri.
- Bayi bisa duduk sendiri tanpa perlu atau dipegangi oleh orang lain.
- Bayi belajar berdiri dengan tangan tetap berpegangan pada orang lain atau benda di sekitarnya.
- Belajar berkata “mama” atau “dada”tapi belum jelas.
- Bayi tertawa sendiri dan menjerit atau memekik.
- Meniru suatu bunyi dan mengoceh.
- Membentuk suara yang sudah lebih jelas.
- Menyebut gabungan suku kata tunggal.
- Menyatukan kedua tangannya.
- Meraih dan memegang mainan maupun benda lainnya.
- Mengambil benda yang berukuran kecil.
- Mengenali wajah dan tangannya sendiri.
- Tersenyum tiba-tiba atau saat berkomunikasi dengan orang lain.
- Mencoba makan sendiri meski masih berantakan.
- Melambaikan tangan untuk menandakan perpisahan.
Apa saja perkembangan kemampuan bayi di usia 9 bulan?
Berikut kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki bayi di usia ini.
1. Kemampuan motorik kasar
Perkembangan motorik bayi usia 9 bulan biasanya sudah mampu duduk dari posisi tidur, duduk dari posisi berdiri, dan berdiri dari posisi duduk.
Namun, si Kecil belum mampu berdiri sendiri, melainkan masih berpegangan pada benda kuat apa pun di sekitarnya.
Di samping itu, merasakan tekstur permukaan lantai tempatnya berpijak juga bisa membantu perkembangan bayi usia 9 bulan untuk belajar menyeimbangkan tubuhnya.
Dikutip dari Pregnancy Birth & Baby, hal ini juga dapat membantu memperkuat otot kaki.
Anda juga akan melihat perkembangan lainnya dibandingkan saat bayi baru lahir, yaitu mampu berguling atau memutar tubuhnya saat dalam posisi tidur.
2. Kemampuan komunikasi dan bahasa
Perkembangan bayi usia 9 bulan untuk mengkombinasikan beberapa kata saat berbicara juga tampak semakin handal. Bahkan, si Kecil tampak semakin cerewet dengan bahasa bayi karena semakin sering mengoceh apa pun setiap waktu.
Meskipun pada perkembangan bahasa bayi di usia 9 bulan mungkin masih belum berhasil mengatakan “mama” dan “dada” dengan jelas.
Hanya saja, kemungkinan ia mulai mengerti apa arti dari suatu kata tertentu. Misalnya, ketika Anda bertanya “Di mana bola kakak?” dan akan menunjuk benda tersebut.
3. Kemampuan motorik halus
Untuk kemampuan motorik halus pada perkembangan bayi 9 bulan, umumnya sudah bisa menggenggam sesuatu dengan tangannya. Ia juga mahir mengambil mainan yang berukuran kecil, serta mengkoordinasikan gerakan kedua tangannya dengan lebih baik.
Kemampuan motorik halus dalam masa perkembangan umur 9 bulan ini akan digunakan untuk memuaskan rasa ingin tahunya terhadap hal-hal di sekitarnya.
Sebagai contoh, bayi akan mencoba meraih benda-benda di sekitar yang menarik perhatiannya. Lalu, ia pun juga semakin penasaran dengan mainan yang membuatnya tetap sibuk.
Begitu juga di waktu makan, ia berusaha untuk memegang makanannya sendiri dan berusaha untuk makan sendiri.
4. Kemampuan sosial dan emosional
Meski belum terlalu lancar, tapi bayi sedang belajar melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan di masa perkembangan si kecil umur 9 bulan.
Akan tampak bayi tersenyum atau bayi tertawa secara tiba-tiba, atau sebagai bentuk respons suatu hal menarik baginya.
Pada masa perkembangan bayi usia 36 minggu atau 9 bulan ini, bayi juga masih belajar ketika ditinggal oleh orang terdekatnya. Ada rasa khawatir ketika orangtua tidak berada didekatnya.
Ia pun sudah mengenali barang-barang yang dimilikinya sehingga akan mencari ketika hilang dari pandangan. Tidak hanya itu saja, bisa makan sendiri dengan baik.
Apa yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan bayi usia 9 bulan?
Peganglah satu atau kedua tangan bayi saat ia mencoba untuk berdiri. Hal ini bertujuan untuk mendukung perkembangan bayi 9 bulan, sampai ia bisa berdiri sendiri tanpa perlu memegang sesuatu.
Penting untuk selalu mengunci pintu rumah, kamar, maupun lemari, karena area ini bisa menarik perhatian bayi di masa perkembangan 9 bulan.
Pastikan juga Anda meletakkan semua zat pembersih, bahan kimia, maupun yang berpotensi beracun di bagian yang tertutp dan terkunci.
Setidaknya, letakkan benda-benda berbahaya tersebut di tempat yang jauh dari jangkauan bayi. Apabila bayi tidur di boksnya sendiri, pastikan ia berada dalam posisi yang tepat agar tidak terjatuh saat mencoba keluar sendiri.
Pada usia ini, perkembangan kognitif bayi cukup berkembang pesat. Maka dari itu ia akan lebih senang melakukan interaksi.
Anda bisa mencoba tetap berbicara, bernyanyi, dan membacakan buku untuk menambah perkembangan bahasanya.
Apa pemeriksaan yang perlu dilakukan?
Jika memang bayi Anda tidak mengalami kondisi medis serius, dokter mungkin tidak akan melakukan pemeriksaan kesehatan pada masa pertumbuhan bayi 9 bulan ini.
Akan tetapi, jangan ragu untuk mengkonsultasikannya dengan dokter. Khususnya ketika ada masalah terkait perkembangan di umur 9 bulan yang tidak bisa ditunggu sampai kunjungan berikutnya.
Apa yang harus diketahui saat menghadapi perkembangan bayi di umur 9 bulan?
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui di perkembangan si kecil usia 9 bulan.
1. Benjolan pada kepala bayi
Jika kepala bayi terbentur sampai benjol, Anda perlu menghibur dan mengobatinya. Benjolan umumnya terjadi dalam proses perkembangan bayi usia 36 minggu atau 9 bulan, yang sedang belajar berjalan.
Umumnya kondisi ini tidak terlalu parah maupun menyebabkan cedera serius. Anda bisa mengompres benjol dengan kantong es selama 20 menit.
Hanya saja, waspada jika bayi muntah, serta terlihat mengantuk atau pusing. Dampak dari benjolan yang cukup parah mungkin terlihat cukup jelas, goresan yang dalam atau terus berdarah, hingga memar di belakang telinga.
Bukan itu saja, mungkin timbul area lunak pada kulit kepala, memar tanpa sebab, hingga bagian putih mata mengeluarkan darah pada perkembangan bayi 36 minggu atau 9 bulan.
Ada pula kemungkinan keluarnya cairan berwarna jernih atau kemerahan seperti darah keluar dari dalam mulut, hidung, atau telinga.
Jika hal ini terjadi, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
2. Jaga keamanan boks bayi
Pada masa perkembangan bayi di usia 9 bulan, si Kecil mungkin akan menjadi lebih aktif dan senang menjelajah.
Meskipun boks bayi kelihatannya tempat teraman untuk petualang kecil Anda, hal ini tidak akan berlangsung lama karena dia akan mampu memanjat bagian pinggir boks.
Jika hal ini mulai dilakukan si kecil, berikut beberapa upaya yang bisa Anda lakukan hal berikut.
- Turunkan matras sebisanya, serta periksa penyangga matras secara berkala.
- Pertimbangkan menyingkirkan pembatas boks bayi.
- Jangan tinggalkan mainan besar di dalam tempat tidur bayi yang bisa ditumpuk sebagai pijakan untuk keluar.
- Jauhkan benda-benda yang bayi bisa tarik dari dalam boks.
- Hindari bantal berbulu dan semua mainan yang empuk di dalam boks, karena bisa memicu sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS).
- Jangan pernah menggunakan kanopi di atas boks.
- Tarik boks setidaknya sejauh 30 cm dari semua perabotan dan dinding agar bayi tidak memanjat.
- Pastikan boks tidak dekat dengan tirai atau penutup jendela.
- Jika bayi mencoba keluar dari boks, taruh beberapa bantal atau selimut lembut di atas lantai di sebelah boks untuk menjadi bantalan.
Apa yang perlu diwaspadai pada perkembangan bayi usia 9 bulan?
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai perkembangan bayi 36 minggu atau 9 bulan.
1. Kondisi tangan yang kidal
Jika pada masa perkembangan bayi usia 9 bulan, tampak bayi Anda lebih aktif menggunakan tangan kirinya, ada kemungkinan ia kidal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh perkembangan dalam hemisfer otak kanan dan kiri.
Sebaiknya jangan terlalu memaksa bayi untuk menggunakan tangan kanannya. Jika dipaksakan, hal ini dapat mengakibatkan gagap pada anak dan menimbulkan kesulitan belajar pada anak di kemudian hari.
Bagi orang kidal, bagian otak kanan yang dominan. Hal ini membuat mereka memiliki kecenderungan bakat di area tertentu, antara lain bidang olahraga, arsitektur, dan seni.
2. Memberikan alasan setiap kali mengatakan “tidak” pada bayi
Ada banyak hal baru yang akan mulai dilakukan bayi sebagai perkembangan bayi 36 minggu atau 9 bulan ini. Mulai dari hal yang aman, sampai yang cukup berbahaya.
Beberapa contoh adalah memegang benda tajam seperti gunting, cutter, pisau, dan lain sebagainya. Namun, jangan hanya melarang dan mengatakan “tidak” pada si Kecil. Sebaiknya juga sampaikan alasan mengapa bayi tidak boleh melakukan hal itu.
Meski ia belum sepenuhnya mengerti, memberikannya alasan membuat ia menyerap sedikit demi sedikit informasi yang Anda berikan.
3. Memberikan makanan padat untuk anak
Apabila di perkembangan bayi usia 6 bulan si kecil masih dalam tahap perkenalan MPASI, di usia ini ia sudah lebih mandiri. Ada beberapa makanan padat yang sudah bisa dipegang sendiri.
Pastikan nutrisi dari makanan yang diberikan bervariasi seperti sayuran, buah, protein hewani, gandum, keju, dan lain-lain yang direkomendasikan oleh dokter.
Pada perkembangan usia 9 bulan ini, Anda juga bisa menyesuaikan jadwal asupannya apakah makanan dahulu sehabis itu susu atau sebaliknya.
Lalu, bagaimana perkembangan bayi di usia 10 bulan?
[embed-health-tool-vaccination-tool]