backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

Memahami Penyebab Anak Terlambat Jalan dan Cara Melatihnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 02/12/2022

    Memahami Penyebab Anak Terlambat Jalan dan Cara Melatihnya

    Anak terlambat jalan merupakan salah satu kekhawatiran yang umum dialami orangtua. Apalagi jika melihat anak-anak seusia buah hati Anda tampak sudah berjalan dengan lancar, bahkan hampir berlari. Hal yang harus dipahami setiap orangtua adalah perkembangan setiap anak memang berbeda.

    Berdasarkan grafik perkembangan anak Denver II, usia balita 12—14 bulan adalah masa anak sudah mampu berjalan lancar. Lalu, bagaimana bila di usia tersebut anak belum bisa jalan? Apakah bisa disebut anak terlambat jalan? Berikut ulasan lengkap tentang penyebab dan terapi anak lambat berjalan.

    Penyebab anak terlambat jalan

    anak jalan jinjit

    Studi menunjukkan bahwa balita yang terlambat berjalan bisa menjadi salah satu faktor risiko keterlambatan komunikasi, bahkan autisme, ketika anak dewasa nanti. 

    Lalu, apa penyebab anak lambat berjalan? Ada beberapa hal yang menjadi penyebab anak terlambat jalan, yaitu sebagai berikut.

    1. Pengaruh kemampuan motorik

    Dalam beberapa kasus, anak terlambat jalan dipengaruhi kemampuan motorik dari faktor genetik.

    Jika anak terlambat jalan, kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami hal sama sebelumnya.

    Ini bukan berarti anak cacat atau ketinggalan. Semua kemampuan motorik berjalan baik dan normal, hanya saja terlambat dibanding teman lain dan ini tidak bahaya. 

    Selain itu, anak terlambat jalan juga bisa disebabkan gangguan perkembangan.

    Anak bisa jadi tidak hanya terlambat berjalan, tapi juga terlambat dalam perkembangan motorik kasar, halus, bahasa, dan kemampuan sosial. 

    Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh hipotonia dan dysmorphic.

    Hipotonia adalah rendahnya tonus otot yang membuat tubuh lebih lemas. Sementara dysmorphic yaitu gangguan psikologis ketika seseorang cemas pada tampilan fisik dan merasa memiliki kelainan fisik.

    Ini dapat menyebabkan anak terlambat jalan.

    2. Kelainan pada otot

    Dalam situs US National Library of Medicine National Institute of Health (NCBI) dijelaskan bahwa hypertonia adalah kondisi peningkatan tonus otot akibat lesi di otak maupun batang otak.

    Salah satu kondisi hypertonia ada pada penderita cerebral palsy. Kondisi anak terlambat jalan bisa menjadi tanda awal cerebral palsy dalam kondisi ringan.

    3, Faktor lingkungan

    Tidak hanya faktor medis yang bisa menyebabkan anak terlambat jalan, tapi lingkungan dan faktor kebiasaan. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut.

    • Infeksi (misalnya, meningitis, ensefalitis, sitomegalovirus).
    • Cedera kepala.
    • Malnutrisi atau gizi buruk.
    • Rakitis atau kelainan tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D, kalsium, dan fosfat.
    • Obesitas dan hip dysplasia belum terbukti menghambat perkembangan jalan anak
    • Baby walker sedikit berpengaruh pada perkembangan jalan anak.
    • Kebiasaan menaruh anak di boks bayi.

    Dalam kasus yang sangat ekstrem, kebiasaan atau tradisi menaruh anak di atas kasur atau boks bayi membuat kemampuan motorik kasar anak tidak terlatih.

    Meski hal ini jarang terjadi, tapi terlalu lama bermain di atas kasur bisa membuat kemampuan motorik halus dan kasar anak menurun dan tidak berkembang.

    4. Riwayat kesehatan anak

    Ketika anak terlambat jalan, faktor riwayat kesehatan anak juga bisa berpengaruh. Beberapa hal yang perlu menjadi catatan yaitu sebagai berikut.

    • Masalah saat kehamilan.
    • Anak lahir prematur yang membuka kemungkinan terkena intrapartum asphyxia atau cerebral palsy.
    • Anak mengalami penyakit kuning.
    • Pemberian makan yang tidak tepat pada anak.
    • Rekam jejak orang tua saat berjalan pertama kali (apakah mengalami keterlambatan juga atau tidak).

    Kapan harus khawatir dan membawa anak ke dokter?

    dokter anak

    Ketika anak usia 14 bulan belum bisa berjalan, tentu ada rasa khawatir apakah bisa dibilang anak terlambat jalan.

    Namun, rentang anak belajar jalan di usia 12—17 bulan. Orang tua perlu waspada ketika anak usia 18 bulan belum bisa berjalan sama sekali. 

    Untuk menentukan kemampuan anak berjalan, perhatikan keterampilan motorik anak.

    Sebagai contoh, anak usia 14 bulan belum bisa berjalan tapi ia sudah bisa berdiri sendiri, menarik mainan, atau melempar bola.

    Ini termasuk perkembangan motorik kasar yang baik dalam perkembangan anak. 

    Hal penting lain yang perlu diingat adalah anak yang lahir prematur memiliki garis perkembangan berbeda dengan anak yang lahir di usia kehamilan yang sesuai.

    Pakai usia koreksi yang sesuai dengan tanggal lahir asli anak. Jadi, kalau usia anak 14 bulan tapi Anda melahirkan 3 bulan lebih awal, berarti usia anak yang sesuai dengan perkembangannya adalah 11 bulan. 

    Bila usia anak sesuai dengan hari perkiraan lahir, Anda perlu mewaspadai beberapa hal di bawah ini sebagai tanda anak lambat berjalan.

    • Tidak bisa berdiri sendiri.
    • Kesulitan menarik sesuatu, seperti tali, taplak meja, atau mainan.
    • Tidak mampu bangkit dari duduk.
    • Tidak bisa mendorong mainan sambil berdiri.
    • Anak usia 18 bulan belum bisa jalan sama sekali.
    • Anak berjalan dengan tumit.

    Cara melatih atau terapi anak yang terlambat jalan di rumah

    cara merangsang anak belajar jalan

    Kemampuan berjalan setiap anak memang berbeda. Namun, bila Anda sudah berkonsultasi dengan dokter dan anak dinyatakan terlambat berjalan, cara mengatasi anak terlambat jalan umumnya perlu dilakukan terapi agar perkembangan motorik kasar anak berjalan dengan baik.

    Berikut terapi anak terlambat jalan yang bisa dilakukan di rumah.

    1. Pancing dengan mainan

    Bila si Kecil terlihat tidak percaya diri atau ogah-ogahan saat belajar jalan, pancing dia untuk melangkah dengan menyimpan mainan di jarak yang tidak bisa dia jangkau.

    Ini cara yang sama ketika memancing anak merangkak dan salah satu terapi anak terlambat jalan.

    Ketika ia berusaha untuk meraih mainan tersebut, beritahu arahnya. Apakah ke kanan atau ke kini.

    Selain sebagai terapi anak terlambat jalan, ini juga bermanfaat untuk melatih koordinasi antara tangan dan otak anak. 

    2. Beri media sebagai bantuan

    Anda bisa memakai push walker sebagai alat untuk melatih anak untuk percaya diri berjalan.

    Namun, alat itu tidak wajib, Anda bisa memakai perabotan yang ada di rumah untuk didorong si Kecil, misalnya kursi, meja kecil, galon, atau sofa kecil yang ringan. 

    Bantu si Kecil untuk menyeimbangkan tubuhnya ketika berpegangan pada alat bantu tersebut.

    Tetap bersiaga di belakang anak, untuk mencegahnya terjatuh ke belakang atau kepala terbentur ketika sedang berlatih. Cara murah ini bisa menjadi terapi anak terlambat jalan.

    3. Ulurkan tangan ketika ia berjalan

    Anak sering tidak percaya diri saat sedang belajar jalan. Beri si Kecil semangat dengan berada di depannya lalu ulurkan tangan Anda agar ia meraihnya.

    Anda juga bisa meminta anak untuk mengikuti kemana pun Anda berjalan menelusuri ruangan lain. Ini salah satu terapi anak terlambat jalan.

    4. Apresiasi anak saat mulai belajar jalan

    Memaksa anak untuk belajar jalan tentu bukan cara yang baik. Meski gemas melihat langkah si Kecil hanya sedikit, tetap beri apresiasi.

    Tersenyum saat ia berhasil berjalan, beri kalimat semangat tanpa membuatnya tertekan. Misalnya “hore, sudah tambah dua langkah. Besok kita coba lagi kalau kamu lelah, ya.”

    Tidak lupa untuk menatapnya saat memberi apresiasi setelah apa yang dilakukannya. Ini membuat anak lebih semangat dalam mengikuti terapi anak terlambat jalan.

    5. Beri rasa nyaman ketika anak jatuh

    Jatuh adalah hal wajar ketika anak belajar jalan. Penting untuk Anda memberi rasa nyaman pada anak, meski ia terjatuh.

    Hal ini dilakukan untuk memupuk rasa percaya diri dalam diri dan lingkungan. Sehingga anak merasa aman, meski terjatuh.

    Anda dapat menghibur ketika anak jatuh atau memberi alas atau bantalan yang empuk di sekitar anak, sehingga saat anak jatuh tidak terbentur benda keras.

    6. Hindari pemakaian baby walker

    American Academy of Pediatrics merekomendasikan untuk tidak menggunakan baby walker sebagai alat terapi anak terlambat jalan.

    Baby walker berbahaya untuk keselamatan anak karena pergerakan roda tidak bisa dikendalikan oleh anak.

    Beberapa kasus yang terjadi, anak terjatuh di tangga karena pemakaian baby walker yang kemudian menyebabkan kepala dan lehernya terluka. 

    7. Jangan bandingkan kemampuan anak

    Hal yang harus dipahami adalah kemampuan setiap anak berbeda. Ketika melakukan terapi anak yang lambat berjalan,

    Anda perlu menurunkan ekspektasi dan berhenti membandingkan keterampilan si Kecil dengan anak lain.

    Kebiasaan ini bisa memberi efek negatif untuk perkembangan anak di kemudian hari.

    Pada dasarnya, berjalan termasuk ke dalam keterampilan motorik kasar yang sangat penting dalam perkembangan anak. Kegiatan ini melibatkan otot kasar seperti lengan, kaki, dan betis.

    Terapi anak terlambat jalan bisa dilakukan di rumah dengan membuat lintasan dengan barang-barang sederhana yang bisa memancing anak untuk berjalan.

    Tidak hanya penting untuk motorik kasar, berjalan dan aktivitas fisik lainnya melatih koordinasi antara tubuh bagian atas dan bawah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 02/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan