backup og meta

5 Cara Efektif Melatih agar Anak Cepat Berjalan Sendiri

5 Cara Efektif Melatih agar Anak Cepat Berjalan Sendiri

Ada berbagai stimulasi atau latihan yang dapat membantu agar anak cepat berjalan sendiri sesuai usia perkembangannya. Jangan khawatir kalau pada awal pertumbuhan bayi, ia belum sempurna menjejakkan hingga melangkahkan kaki. Coba simak terlebih dahulu cara atau tips melatih anak agar cepat berjalan yang perlu Anda ketahui di bawah ini.

Berbagai cara melatih anak cepat berjalan sendiri

Cara melatih anak berjalan

Berdasarkan tes skrining perkembangan anak Denver II, kebanyakan bayi sudah mampu berjalan tanpa bantuan pada usia di atas 12 bulan.

Dikutip dari Pregnancy, Birth, and Baby, pada tahun pertama secara bertahap si Kecil akan mengembangkan koordinasi dan kekuatan otot tubuh.

Kemampuan ini umumnya diawali dari belajar duduk, berguling, berdiri, dan akhirnya bisa berjalan.

Terkadang anak belum bisa belajar berjalan karena perlu lebih dimotivasi dan distimulasi agar berani mengambil langkah pertamanya.

Nah, berikut beberapa cara atau tips yang bisa dilakukan untuk melatih anak cepat berjalan sendiri sesuai dengan perkembangan usianya.

1. Membantu anak belajar duduk

Sebelum mulai jalan sendiri, ada beragam kemampuan motorik yang perlu diasah anak agar bisa mengembangkan kemampuan lainnya.

Pada perkembangan bayi umur 3 bulan, si kecil sudah mulai bisa duduk walaupun masih dengan bantuan.

Si Kecil sudah berpegangan pada sesuatu, atau bersandar pada bantal, dinding, maupun tangan Anda. Kemudian pada perkembangan bayi 6 bulan, umumnya anak sudah bisa duduk sendiri.

Melatihnya untuk duduk dengan sempurna merupakan tahap awal sebelum Anda mencari cara bagaimana melatih anak berjalan.

Anda bisa membantu si Kecil untuk duduk saat ia sedang dalam posisi berbaring telentang dengan menariknya kedua tangan lalu mendudukkannya.

Sebagai cara untuk menarik perhatiannya, ajaklah ia bermain dengan menggunakan permainan yang menarik hati.

Anda bisa menggelindingkan bola ke arahnya, atau melakukan permainan susun-menyusun untuk mendorongnya memperkuat otot punggung dan koordinasi.

Penting untuk diingat

Anda tidak usah terlalu khawatir jika bayi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa berjalan. Pasalnya, pada perkembangan bayi, kemampuan setiap anak untuk bisa berjalan tidaklah sama.
Selama tidak terdapat kelainan pada fisik anak, terutama pada kakinya, anak yang terlambat berjalan hanya beberapa bulan dari seharusnya masihlah wajar.

2. Melatih anak menumpu berat tubuh pada kaki

Menginjak usia perkembangan 3 bulan 3 minggu, buah hati Anda mulai terlihat menggunakan kedua kaki guna menumpu berat tubuhnya.

Hal ini dilakukan sebagai bagian proses cara meatih anak agar bisa segera berjalan sendiri.

Berat tubuh yang tertumpu dengan baik pada kaki akan melatih bayi untuk mampu berdiri sempurna nantinya tanpa terjatuh.

3. Mendukung anak mengangkat tubuh  untuk berdiri

Agar bisa berjalan dengan baik, pertama-tama tentu anak harus mengangkat tubuhnya dari posisi duduk ke posisi berdiri.

Perkembangan ini biasanya mulai dilakukannya di usia perkembangan bayi usia 8 bulan.

Biasanya, ketika Anda sudah mencoba cara melatih anak berjalan, ia baru akan tampak benar-benar lincah tepat di perkembangan bayi usia 9 bulan.

Pada tahap ini, ia akan mulai mencoba berdiri dengan bantuan benda-benda orang yang berada di sekitarnya.

Nah, ini merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan keseimbangan dan membuatnya terbiasa dengan posisi berdiri.

Anda bisa membantu menarik tubuhnya saat ia sudah bersiap dalam posisi untuk berdiri. Saat si Kecil ingin kembali duduk, ajari ia bagaimana menekuk lutut untuk kembali ke posisi duduk.

Menekuk lutut akan membantu si Kecil mengurangi risiko jatuh saat ia mulai bisa belajar berjalan.

Namun ingat, Anda harus bersabar karena menekuk lutut mungkin bukan merupakan hal yang mudah dilakukan bayi.

3. Melatih keseimbangan tubuh anak saat berdiri

Ada cara atau tips yang bisa dilakukan agar anak cepat berjalan pada perkembangan 7 bulan.

Anda bisa membantu untuk melatih keseimbangan dengan terus memegang tangan bayi selama ia berdiri.

Bantu si Kecil berdiri sendiri meskipun ia masih berpegangan dengan memanfaatkan tembok, tiang, bahkan menggandeng tangan Anda agar tidak terjatuh saat berdiri.

Perkembangan ini masih terus berlanjut, hingga pada bayi usia 11 bulan. Seharusnya, anak sudah mampu berdiri sendiri tanpa berpegangan selama sekitar 2 detik.

Kemudian baru di usia anak 13 bulan, si Kecil telah mampu menjaga keseimbangannya saat berdiri sendiri tanpa perlu berpegangan.

Pada saat inilah harapan orangtua agar anak cepat berjalan sendiri akan mulai terwujud.

4. Memuji langkah pertama

Saat si Kecil sudah bisa berdiri tanpa bantuan, berarti dia sudah memiliki keseimbangan yang bisa menjadi bekalnya untuk menuju langkah pertamanya.

Langkah pertama merupakan momen terpenting bagi si kecil yang membutuhkan banyak pujian dan dorongan.

Kedua hal tersebut merupakan cara melatih yang penting agar anak cepat berjalan sendiri.

Langkah pertama pada bayi biasanya bervariasi, yaitu dapat terjadi sekitar perkembangan bayi 11 bulan hingga sekitar usia 12 bulan.

Di rentang usia tersebut, biasanya si kecil mulai melatih kemampuan berjalannya.

Hanya saja, sesekali ia mungkin akan berhenti sejenak. Jika ia duduk terjatuh, motivasi si kecil untuk bangkit berdiri sendiri.

Setelah memulai langkah pertamanya di sekitar usia 11-12 bulan, buah hati Anda akan terus belajar agar mampu berjalan dengan lancar.

Sampai akhirnya, di usia anak 14 bulan ia biasanya sudah benar-benar mantap dalam melangkahkan kedua kakinya ke sana kemari tanpa perlu berpegangan lagi.

5. Mendukung anak berjalan hingga lancar

Cara atau tips lainnya dalam melatih agar anak cepat berjalan sendiri adalah dengan memegangi tangan saat ia melangkah.

Jika sudah memungkinkan, biarkan tangan si kecil memegang satu tangan Anda sebagai pegangan untuk berjalan.

Selain dibantu langsung, cara lain yang dapat dilakukan agar anak cepat berjalan yaitu mencoba merambat pada tembok atau perabotan di sekitarnya.

Anda bisa merangsang agar anak cepat berjalan dengan melepaskan genggamannya perlahan-lahan.

Cara ini bisa membantu anak berada pada posisi stabil dan bisa berjalan beberapa langkah ke depan.

Agar anak cepat berjalan sendirim, semangati ia untuk mulai melangkah lagi saat terjatuh. Bantu ia kembali berdiri, lalu ulurkan kedua tangan seperti akan memeluk anak.

Nah, ketika si kecil berjalan mendekati tangan, sebaiknya Anda mundur secara perlahan-lahan agar ia bisa melangkah lebih banyak.

Seiring berjalannya waktu, si kecil pada akhirnya bisa mulai berjalan dengan lancar.

Hal yang harus diperhatikan saat melatih agar anak cepat berjalan

Cara melatih anak berjalan

Seperti yang sudah dipaparkan sedikit di atas, setiap anak mempunyai waktunya sendiri dalam memperlihatkan perkembangannya.

Maka dari itu, Anda juga sebaiknya mengetahui bagaimana cara atau tips melatih agar anak mampu untuk cepat berjalan.

Tidak hanya itu saja, perhatikan pula hal-hal lainnya, seperti berikut.

1. Menghindari penggunaan baby walker

Umumnya, orang tua membelikan anak baby walker untuk membantu agar anak cepat berjalan sendiri.

Padahal, American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menyarankan penggunaan baby walker. Alasannya adalah karena alat ini justru bisa menghambat pertumbuhan otot-otot kakinya.

Tidak hanya itu saja, baby walker juga bisa membahayakan si kecil karena alat ini bisa membuatnya berkeliling menjangkau apa pun.

2. Berjalan tanpa alas kaki

Berjalan dengan kaki telanjang ternyata bisa membantunya meraih keseimbangan dan melatih koordinasi si Kecil.

Maka dari itu, ini juga merupakan cara mendukung anak cepat berjalan sendiri. Jadi, ada baiknya tunda dulu pemakaian sepatu pada anak yang belum bisa berjalan.

3. Menjaga agar ruangan tetap bersih

Pastikan anak berada di lingkungan yang aman agar anak cepat berjalan sendiri. Menjaga ruang lantai bersih akan membantunya belajar berjalan dengan mudah.

Lalu, singkirkan benda pecah belah atau pajangan kaca dari atas meja atau yang berada dalam jangkauan anak.

Hal ini bertujuan agar proses belajar jalan berlangsung dengan aman.

4. Jangan terlalu sering menggendong

Coba untuk membatasi menggendong anak sehingga otot kakinya lebih lincah bergerak.

Apabila anak aktif bergerak, ini akan membantu menguatkan otot serta postur tubuhnya. Hal ini bisa membuat anak akan lebih baik dalam belajar jalan.

Lakukan beberapa cara di atas agar anak cepat berjalan sendiri. Akan tetapi, sesuaikan pula dengan kemampuan tubuhnya.

Setiap anak memang mempunyai waktu pertumbuhan dan perkembangannya masing-masing.

Namun, apabila hingga usia satu atau dua tahun si Kecil belum bisa berdiri atau tidak mampu berjalan, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Adolph, K., Hoch, J., & Cole, W. (2018). Development (of Walking): 15 Suggestions. Trends In Cognitive Sciences, 22(8), 699-711. doi: 10.1016/j.tics.2018.05.010

Denver II. Retrieved 2 June 2023, from https://www.ccmedical.org/forms/1428352937_171971.pdf

Learning to Walk. (2020). Retrieved 2 June 2023, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/learning-to-walk

Your baby’s development: physical stages. (2019). Retrieved 2 June 2023, from https://www.nct.org.uk/baby-toddler/games-and-play/your-babys-development-physical-stages

Jenni, O., Chaouch, A., Caflisch, J., & Rousson, V. (2013). Infant motor milestones: poor predictive value for outcome of healthy children. Acta Paediatrica, 102(4), e181-e184. doi: 10.1111/apa.12129

Milestone Moment. (2020). Retrieved 2 June 2023, from https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/pdf/parents_pdfs/milestonemomentseng508.pdf

Movement, Coordination, and Your 1- to 2-Year-Old (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 2 June 2023, from https://kidshealth.org/en/parents/move12yr.html

Sims, A., Chounthirath, T., Yang, J., Hodges, N., & Smith, G. (2018). Infant Walker–Related Injuries in the United States. Pediatrics, 142(4), e20174332. doi: 10.1542/peds.2017-4332

Versi Terbaru

02/06/2023

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Bebaskan Si Kecil Berjalan "Nyeker" untuk Memperkuat Tulang Kakinya

3 Tips Memilih Sandal yang Tepat untuk Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 02/06/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan