Mendidik anak agar memiliki sikap toleransi tak hanya penting dilakukan di rumah, tetapi juga di sekolah yang sering ia datangi. Agar lebih mudah dalam mengajarkannya, Anda bisa memberikan contoh sikap toleransi di sekolah. Namun, bisakah Anda sebutkan tiga contoh toleransi di sekolah? Tidak hanya tiga, simak beberapa contoh sikapnya dalam artikel berikut ini.
Pentingnya sikap toleransi di sekolah
Toleransi artinya sikap terbuka, menghormati, dan menghargai setiap perbedaan yang ada.
Namun, perlu dipahami bahwa toleransi bukan berarti menerima perilaku buruk dari orang lain terhadap diri sendiri.
Sikap toleransi justru menerima orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik selayaknya setiap individu ingin diperlakukan.
Dilansir dari National Crime Prevention Council US, pada sebagian besar kasus, tingkat kejahatan dan kekerasan terkait kurangnya toleransi terhadap sesama cenderung meningkat pada kelompok orang yang jarang berinteraksi dengan orang lain.
Institusi, seperti sekolah, diharapkan bisa membantu mengajarkan para siswa agar dapat merasa terhubung dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang dan kondisi berbeda.
Penting untuk mengajarkan sikap toleransi pada anak di sekolah sedini mungkin dan terus menanamkannya seiring berjalannya waktu.
Dengan begitu, anak akan terbiasa memiliki sikap toleransi dan menghargai setiap perbedaan yang dimiliki masing-masing orang.
Anak juga akan lebih berani keluar dari zona nyaman dan mengekpresikan dirinya tanpa takut diperlakukan buruk oleh orang lain.
Anak-anak umumnya mulai memahami konsep perbedaan sejak usia muda. Jadi, saat memasuki usia 12 tahun, anak mulai membentuk stereotipe sesuai dengan apa yang ia ketahui.
Bahkan faktanya, beberapa studi terkini menunjukan bahwa pendidikan tentang edukasi paling efektif untuk dilakukan saat anak berusia 4 tahun hingga usia 9 tahun.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Contoh sikap toleransi di sekolah
Sikap toleransi di sekolah dapat tercermin dari contoh perilaku anak berikut ini.
1. Menghargai dan menghormati orang lain
Sikap saling menghargai merupakan bentuk toleransi yang dapat dilakukan sehari-hari. Misalnya, menghargai keinginan teman saat sedang bermain bersama dan tidak memaksakan keinginan sendiri.
Selain itu, anak perlu memahami sikap menghargai keberagaman, misalnya jika ada teman dengan agama yang berbeda.
Pada kondisi ini, anak harus bisa menghormati dan membiarkan temannya beribadah dengan tenang dan nyaman.
Tidak mengganggu teman yang sedang fokus dan khusyuk beribadah merupakan salah satu contoh sikap toleransi di sekolah.
2. Menaati peraturan sekolah
Dengan terbiasa menaati peraturan dan tata tertib di sekolah, artinya anak sudah bisa menghargai apa yang sudah ditentukan oleh orang lain.
Terlebih jika peraturan tersebut tidak sesuai dengan apa yang anak inginkan. Misalnya, anak tetap fokus belajar, padahal masih ingin bermain di luar bersama teman-temannya.
3. Saling membantu
Saling membantu dengan teman di sekolah menunjukan bahwa anak memiliki sikap toleransi yang baik.
Artinya, anak mau menahan dirinya untuk melakukan kegiatan lain dan memilih untuk menolong temannya yang sedang dalam kesulitan.
4. Menghindari perundungan (bully)
Perundungan atau bully masih menjadi kasus yang kerap kali terjadi, bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak, termasuk di lingkungan sekolah.
Umumnya, anak dengan sikap toleransi yang baik tidak akan melakukan perundungan terhadap teman-temannya.
Anak justru akan secara aktif mengajak anak-anak yang lain untuk bermain bersama, terlepas dari kondisi temannya, misalnya karena anak memiliki agama yang berbeda.
5. Tidak membedakan teman
Meski memiliki pendapat atau keinginan yang berbeda, anak tidak membeda-bedakan satu teman dengan teman lainnya.
Misalnya, jika anak beragama Islam, ia tidak perlu menghindari teman lainnya yang memiliki agama lain.
Contoh perilaku toleransi lainnya yakni anak tetap mau bermain dengan teman dari keluarga yang kurang mampu.