backup og meta

Contoh Sikap Toleransi di Sekolah yang Bisa Diajarkan pada Anak

Pentingnya sikap toleransiContoh sikap toleransiMengajarkan toleransi

Mendidik anak agar memiliki sikap toleransi tak hanya penting dilakukan di rumah, tetapi juga di sekolah yang sering ia datangi. Agar lebih mudah dalam mengajarkannya, Anda bisa memberikan contoh sikap toleransi di sekolah yang dijelaskan dalam artikel berikut ini.

Contoh Sikap Toleransi di Sekolah yang Bisa Diajarkan pada Anak

Pentingnya sikap toleransi di sekolah

Toleransi artinya sikap terbuka, menghormati, dan menghargai setiap perbedaan yang ada.

Namun, perlu dipahami bahwa toleransi bukan berarti menerima perilaku buruk dari orang lain terhadap diri sendiri.

Sikap toleransi justru menerima orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik selayaknya kita ingin diperlakukan.

Dilansir dari National Crime Prevention Council US, pada sebagian besar kasus, tingkat kejahatan dan kekerasan terkait kurangnya toleransi terhadap sesama cenderung meningkat pada kelompok orang yang jarang berinteraksi dengan orang lain.

Institusi, seperti sekolah, diharapkan bisa membantu mengajarkan para siswa agar dapat merasa terhubung dan berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang dan kondisi berbeda.

Penting untuk mengajarkan sikap toleransi pada anak di sekolah sedini mungkin dan terus menanamkannya seiring berjalannya waktu.

Dengan begitu, anak akan terbiasa memiliki sikap toleransi dan menghargai setiap perbedaan yang dimiliki masing-masing orang.

Anak juga akan lebih berani keluar dari zona nyaman dan mengekpresikan dirinya tanpa takut diperlakukan buruk oleh orang lain.

Anak-anak umumnya mulai memahami konsep perbedaan sejak usia muda. Jadi, saat memasuki usia 12 tahun, anak mulai membentuk stereotip sesuai dengan apa yang ia ketahui.

Bahkan faktanya, beberapa studi terkini menunjukan bahwa pendidikan tentang edukasi paling efektif untuk dilakukan saat anak berusia 4 hingga 9 tahun.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Contoh sikap toleransi di sekolah

perbedaan jenis kelamin

Sikap toleransi di sekolah dapat tercermin dari contoh perilaku anak berikut ini.

1. Menghargai dan menghormati orang lain

Sikap saling menghargai merupakan bentuk toleransi yang dapat dilakukan dalam setiap kegiatan sehari-hari.

Contohnya, menghargai keinginan teman saat sedang bermain bersama dan tidak memaksakan keinginan sendiri.

Selain itu, anak juga perlu memahami jika ada teman yang memiliki agama yang berbeda.

Pada kondisi ini, anak harus bisa menghormati dan membiarkan temannya beribadah dengan tenang dan nyaman.

Tidak menggangu teman yang sedang fokus dan khusyuk beribadah merupakan salah satu contok sikap toleransi di sekolah.

2. Menaati peraturan sekolah

Dengan terbiasa menaati peraturan dan tata tertib di sekolah, artinya anak sudah bisa menghargai apa yang sudah ditentukan oleh orang lain.

Terlebih jika peraturan tersebut tidak sesuai dengan apa yang anak inginkan. Misalnya, anak tetap fokus belajar, padahal masih ingin bermain di luar bersama teman-temannya.

3. Saling membantu

Saling bantu membantu dengan teman di sekolah menunjukan bahwa anak memiliki sikap toleransi yang baik.

Artinya, anak mau menahan dirinya untuk melakukan kegiatan lain dan memilih untuk menolong temannya yang sedang dalam kesulitan.

4. Menghindari perundungan (bully)

Perundungan atau bully masih menjadi kasus yang kerap kali terjadi, bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak, termasuk di lingkungan sekolah.

Umumnya, anak dengan sikap toleransi yang baik tidak akan melakukan perundungan terhadap teman-temannya.

Anak justru akan secara aktif mengajak anak-anak yang lain untuk bermain bersama, terlepas dari kondisi temannya, misalnya karena anak memiliki agama yang berbeda.

5. Tidak membedakan teman

Meski memiliki pendapat atau keinginan yang berbeda, anak tidak membeda-bedakan satu teman dengan teman lainnya.

Misalnya, jika anak beragama muslim, ia tidak perlu menghindari teman lainnya yang memiliki agama lain.

Contoh sikap toleransi lainnya yakni anak tetap mau bermain dengan teman dari keluarga yang kurang mampu.

6. Jadi pendengar yang baik

Orangtua dan guru juga bisa mengajarkan anak toleransi dan menghormati orang lain di sekolah dengan menjadi pendengar yang baik.

Mulai dari hal kecil, seperti ada temannya yang bertanya kepada guru selama jam pelajaran, minta anak untuk bertoleransi dengan sabar mendengarkan dan menunggu guru menjelaskan meski ia sudah tahu jawabannya.

Begitu pula ketika ada temannya yang sedang bersedih, anak bisa menawarkan diri untuk menemani maupun mendengarkan cerita temannya tersebut bila memang diperlukan.

7. Menghargai perbedaan pendapat

Dalam kegiatan belajar atau diskusi kelompok, sering kali anak-anak memiliki pendapat yang berbeda.

Sikap toleransi bisa ditunjukkan dengan tidak memaksakan pendapat sendiri dan mau mendengarkan pendapat teman.

Anak juga diajarkan untuk menyampaikan pendapat dengan sopan tanpa merendahkan orang lain.

8. Berbagi fasilitas atau perlengkapan

Salah satu bentuk toleransi sederhana yang bisa dilakukan anak di sekolah adalah dengan berbagi, seperti alat tulis atau mainan saat kegiatan bermain.

Misalnya, jika ada teman yang lupa membawa pensil, anak bisa meminjamkannya tanpa merasa rugi atau marah. Sikap ini menunjukkan kepedulian dan rasa saling menghargai.

Cara mengajarkan sikap toleransi di sekolah

aktivitas fisik anak sekolah dasar

Dalam lingkungan sekolah, perilaku anak-anak bisa dibentuk. Oleh karena itu, toleransi bisa mulai diajarkan kepada anak sejak usia sekolah.

Melalui pembelajaran karakter, interaksi, dan kurikulum di sekolah, anak bisa memahami dan menerapkan toleransi terhadap sesama.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengajarkan sikap toleransi pada anak di sekolah.

1. Lakukan permainan yang menyenangkan

Untuk membuat belajar lebih menyenangkan, Anda bisa melakukan permainan dengan para murid di kelas.

Ambil contoh, anak mengelilingi kelas sambil menanyakan kepada setiap murid perbedaan budaya apa saja yang ada di kelas.

Para guru juga bisa meminta para murid untuk memberikan catatan atau nama pada setiap benda di kelas yang berasal dari budaya tertentu.

2. Belajar menggunakan gambar

Selain dengan permainan, guru di sekolah juga bisa mengajarkan sikap toleransi menggunakan gambar anak-anak dengan ciri fisik, budaya, atau perbedaan lainnya.

Charesha Barret dari CHARP Education Consulting, menyarankan para guru bisa menempel gambar-gambar tersebut sebagai poster di dinding kelas.

Pastikan gambar menunjukan sebanyak mungkin perbedaan, baik dari segi suku, budaya, agama, jenis kelamin, hingga kemampuan.

4. Ajarkan secara konsisten

Didik anak untuk tidak membeda-bedakan antara satu murid dengan murid lainnya. Ini termasuk sikap toleransi di sekolah.

Bagi para guru, bisa dilakukan dengan menyamakan ekspektasi pada semua murid.

Misalnya, jika Anda mengharapkan hasil belajar tertentu dari salah satu murid, Anda juga harus mengharapkan hasil yang sama pada murid yang lain.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda diharapkan bisa lebih mudah dalam mengajarkan sikap toleransi pada anak di sekolah. Anak pun bisa memahami tentang apa itu toleransi dan bagaimana cara menerapkannya di sekolah dengan lebih baik.

Kesimpulan

  • Toleransi adalah sikap menghargai perbedaan dan memperlakukan orang lain dengan baik, bukan menerima perlakuan buruk.
  • Sekolah berperan penting dalam membentuk sikap toleransi sejak dini melalui interaksi dan kegiatan belajar.
  • Beberapa contoh sikap toleransi di sekolah antara lain menghargai teman, tidak membeda-bedakan, berbagi, dan menaati aturan.
  • Toleransi bisa diajarkan lewat permainan, gambar, dan perlakuan adil di kelas, serta harus dilakukan secara konsisten.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Verkuyten, M., Yogeeswaran, K., & Adelman, L. (2018). Intergroup Toleration and Its Implications for Culturally Diverse Societies. Social Issues And Policy Review, 13(1), 5-35. Retrieved July 23, 2025, from https://doi.org/10.1111/sipr.12051

Sakalli, Ö., Altinay, F., Altinay, M., & Dagli, G. (2021). How Primary School Children Perceive Tolerance by Technology Supported Instruction in Digital Transformation During Covid 19. Frontiers In Psychology, 12. Retrieved July 23, 2025, from  https://doi.org/10.3389/fpsyg.2021.752243

DeTroy, S. E., Haun, D. B., & Leeuwen, E. J. (2021). What isn’t social tolerance ? the past, present, and possible future of an overused term in the field of primatology. Evolutionary Anthropology: Issues, News, and Reviews, 31(1), 30-44. Retrieved July 23, 2025, from https://doi.org/10.1002/evan.21923

Velthuis, E., Verkuyten, M., & Smeekes, A. (2021). The different faces of social tolerance: Conceptualizing and measuring respect and coexistence tolerance. Social Indicators Research, 158(3), 1105-1125. Retrieved July 23, 2025, from https://doi.org/10.1007/s11205-021-02724-5

POLICY BRIEF PENATAAN PELAYANAN KITAB SUCI KEMENTERIAN AGAMA (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://simlitbangdiklat.kemenag.go.id/simlitbang/spdata/upload/policy_brief/15994649656._Policy_brief_.pdf

Are Zero Tolerance Policies Effective in the Schools? (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://www.apa.org/pubs/reports/zero-tolerance.pdf

Tolerance: the threshold of peace; a teaching/learning guide for education for peace, human rights and democracy (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000098178

Strategy: Diversity and Tolerance Education in Schools – National Crime Prevention Council. (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://www.ncpc.org/resources/bullying/strategies/strategy-diversity-and-tolerance-education-in-schools/

Rokhim, H. N., Suranto, & Wardana, A. (2020). The relationship of school environment to student tolerance in Indonesia. The 4th ICSSED, International Conference of Social Science and Education, 430-437. Retrieved July 23, 2025, from https://doi.org/10.2478/9788366675186-054

Buehrer, E., & Buehrer, E. (2018). Teaching and Promoting Tolerance — Gateways To Better Education. Retrieved July 23, 2025, from https://gogateways.org/articles/2018/1/31/teaching-and-promoting-tolerance

The Importance of Teaching Tolerance: 9 Ways to Create an Inclusive Classroom | Rasmussen University. (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/teaching-tolerance-inclusive-classroom/

Velthuis, E., Verkuyten, M., & Smeekes, A. (2021). The Different Faces of Social Tolerance: Conceptualizing and Measuring Respect and Coexistence Tolerance. Social Indicators Research, 158(3), 1105-1125. Retrieved July 23, 2025, from https://doi.org/10.1007/s11205-021-02724-5

_ApplicationFrame | Children’s Minnesota. (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://www.childrensmn.org/educationmaterials/parents/article/7756/teaching-your-child-tolerance/

How To Teach Your Kids About Tolerance – Guidelines for Parents. (2023). Retrieved July 23, 2025, from https://childdevelopmentinfo.com/how-to-be-a-parent/communication/talk-to-kids-tollerance/

Versi Terbaru

23/07/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Putri Ica Widia Sari


Artikel Terkait

Sistem Full Day School, Lebih Baik atau Buruk bagi Anak?

7 Manfaat Mandi Hujan untuk Anak dan Tipsnya agar Aman


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 23/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan