backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

8 Contoh Sikap Menghargai Keberagaman untuk Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/03/2023

    8 Contoh Sikap Menghargai Keberagaman untuk Anak

    Manusia diciptakan dengan kondisi yang beragam. Tidak dipungkiri jika seseorang bisa memiliki banyak perbedaan dengan orang lain. Meski berbeda, setiap orang harus bisa memiliki sikap menghargai keberagaman, tidak terkecuali anak-anak.

    Apa arti keberagaman?

    Keberagaman adalah istilah untuk merujuk pada sekumpulan orang atau sesuatu yang memiliki perbedaan dengan satu sama lain.

    Dalam konteks lingkungan sosial, keberagaman berarti perbedaan latar belakang atau pengalaman yang berbeda-beda dan membentuk sudut pandang tertentu pada diri setiap orang.

    Perbedaan tersebut dapat berupa banyak hal, di antaranya jenis kelamin, suku budaya, ras, dan agama.

    Sebagai makhluk sosial, penting bagi setiap orang untuk bisa menghargai perbedaan yang ada, termasuk anak-anak.

    Oleh karena itu, anak diharapkan untuk bisa memiliki sikap menghargai keberagaman dalam bersosialisasi.

    Contoh sikap untuk anak agar bisa menghargai keberagaman

    indikator tumbuh kembang anak

    Dilansir dari UNICEF, sikap menghargai keberagaman berarti memahami bahwa setiap manusia setara antara satu sama lain meskipun memiliki perbedaan.

    Berikut ini beberapa contoh sikap menghargai keberagaman yang bisa dipelajari dan dibiasakan oleh anak.

    1. Menerima perbedaan suku dan budaya orang lain

    Ada banyak suku budaya di dunia. Indonesia sendiri juga merupakan negara yang terdiri dari beragam suku dan budaya.

    Setiap suku memiliki budaya tersendiri yang mungkin berbeda dari budaya lainnya.

    Tidak menutup kemungkinan anak akan memiliki teman-teman dengan suku dan budaya yang berbeda dari dirinya. Oleh karena itu, anak harus bisa menghargai suku budaya temannya.

    Anak bisa belajar toleransi agar bisa berinteraksi dengan baik dan tidak berbuat hal yang mungkin akan menyinggung temannya.

    Sebagai contoh, jika ada temannya yang memiliki ciri fisik tertentu karena berasal dari ras yang berbeda, Anda bisa ajari anak untuk menghargai perbedaan fisik tersebut, bukan malah mengejek, merundung (bully), atau menjauhinya.

    Selain itu, saat berkunjung ke rumah temannya, anak mungkin disuguhkan makanan dari suku tertentu yang belum pernah ia coba.

    Anak harus bisa menghargai makanan yang diberikan, meski ternyata ia tidak menyukai makanan tersebut.

    2. Menghargai perbedaan agama

    Selain suku dan budaya, masyarakat Indonesia juga memiliki agama yang berbeda-beda. Anak mungkin memiliki teman dengan agama yang berbeda dari dirinya.

    Sebagai sikap menghargai keberagaman, anak harus bisa menerima perbedaan dalam hal beribadah. 

    Sebagai contoh, jika temannya tidak bisa bermain bersama karena harus melakukan ibadah sesuai dengan agamanya, anak harus bisa menerima hal tersebut dan membiarkan temannya untuk beribadah.  

    Saat sedang makan bersama, anak juga harus bisa memahami bahwa mungkin ada beberapa makanan yang bisa ia makan, tetapi temannya tidak bisa, misalnya orang muslim tidak boleh makan babi, sedangkan orang hindu tidak boleh makan sapi.

    3. Berteman dengan siapa saja

    Selain menghargai latar belakang yang berbeda-beda, sikap menghargai keberagaman juga dapat diterapkan dengan tidak mudah memberikan stereotip terhadap orang lain. 

    Stereotip artinya menganggap semua orang dari latar belakang tertentu memiliki sifat atau pandangan yang sama. 

    Padahal, mereka tetapi bisa memiliki pandangan yang berbeda-beda.

    Bukan hanya bisa menyebabkan salah paham, stereotip juga bisa menimbulkan diskriminasi terhadap kelompok orang tertentu.

    Hal ini bisa menyebabkan orang lain dikucilkan hanya karena berasal dari ras atau memiliki agama yang berbeda.

    Oleh karena itu, ajari anak untuk mau berteman dengan semua orang dari latar belakang manapun. Jangan biasakan anak untuk memiliki sifat menghakimi saat bersosialisasi dengan orang lain.

    4. Saling tolong-menolong

    fakta anak pertama

    Meski memiliki latar belakang yang berbeda, anak harus belajar untuk bisa saling tolong-menolong dengan orang lain.

    Anak harus memahami bahwa semua orang berhak ditolong, tidak tergantung dari suku, budaya, atau agama tertentu.

    Mengajarkan anak sikap tolong menolong bisa dimulai dari dalam kelurga. Sebagai contoh, Anda bisa meminta anak untuk membantu melakukan pekerjaan rumah.

    Anda juga bisa mengajarkan untuk membantu tetangga di sekitar rumah yang sedang membutuhkan bantuan, misalnya membantu mengangkat jemuran yang jatuh.

    5. Menjalin silaturhami dengan orang lain

    Sikap menghargai keberagaman juga meliput menjalin silaturahmi dengan orang lain. 

    Dengan menjalin dan menjaga silaturahmi, anak bisa memiliki lingkungan pertemanan yang luas, bukan hanya dengan kelompok tertentu, tetapi berbagai kelompok yang berbeda-beda.

    Hal ini bisa memberikan anak pengalaman dan pelajaran yang bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.

    Ajak anak untuk bertamu atau bermain ke rumah tetangga. Anda juga bisa sambil membawa makanan untuk sekaligus memberi contoh kepada anak agar mau berbagi dengan orang lain.

    6. Menerapkan sopan santun

    Sopan santun bisa menunjukan bahwa Anda menghargai dan menghormati orang lain.

    Oleh karena itu, ajarkan anak untuk selalu terapkan sopan santun saat berinteraksi dengan siapa pun.

    Bukan hanya untuk orang yang lebih tua, anak juga harus berperilaku sopan saat bermain dengan teman sebayanya atau anak yang lebih muda.

    7. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

    Anak harus bisa mengetahui batasan-batasan dan tidak memaksakan kehendak.

    Contoh sikap menghargai keberagaman ini misalnya, jika seseorang tidak ingin bercerita tentang suatu hal kepada anak, minta anak untuk menghargainya dan jangan memaksa.

    Anak juga harus bisa menghargai pendapat orang lain saat berkomunikasi. Jangan langsung menolak pendapat orang lain, terutama jika ada perbedaan pendapat.

    8. Mau belajar dari orang lain

    Dengan menghargai pendapat dan masukan orang lain, anak juga bisa belajar dari orang lain yang ia temui.

    Anak akan lebih banyak tahu tentang banyak hal dengan mendengarkan orang lain. Terlebih jika anak banyak bertukar pikiran dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda-beda.

    Pengetahuan anak akan menjadi lebih luas tentang hal-hal yang mungkin belum pernah ia ketahui atau dengan sebelumnya.

    Kesimpulan

    Dengan memiliki sifat menghargai keberagaman, anak akan memiliki perilaku yang baik dan bisa berinteraksi bersama orang lain dengan lebih baik. Anda bisa mulai mengajarkan anak dengan menerapkan contoh sikap menghargai keberagaman yang telah disebutkan di atas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 15/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan